Bagian 22 - Dimulai

76 14 1
                                    

Jangan jadikan kehadirannya membuatmu terlena, karena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan jadikan kehadirannya membuatmu terlena, karena itu ... sakit.

🐈🐈🐈

Sabtu, lebih tepatnya sabtu malam, biasa lebih akrab disebut 'malming', malam minggu. Hari yang sangat dinantikan oleh si Ngabers (Raka), diikuti Davan, Radit, dan Rey. Berbeda dengan Jeff tak terlihat di dalam gedung acara ulang tahun Indah.

MC dengan semangat melontarkan kata demi kata dengan lantang. "DALAM HITUNGAN DETIK SEBELUM INDAH NEXT LEVEL, LIMA, EMPAT, TIGA, DUA, SATU ... SELAMAT ULANG TAHUN INDAH JAYRENE!"

Sorak meriah didapatkan oleh Indah, ia menundukkan kepalanya tanda terima kasih. Dengan wajah terharu, ia mulai memejamkan mata kala kue ulang tahunnya datang, selanjutnya ia berdoa dengan khusyuk.

"Jeff mana, Rak?" Rey menyenggol lengan Raka.

"Keluar tadi," sahutnya kesal karena acara makan-makannya di ganggu.

"Cari Jeff yuk, dah lama gak masuk ini," usul Rey pada teman-temannya.

Tanpa bersuara, Davan dan Radit mengangguk patuh lalu pergi berpencar mencari keberadaan Jeff.

"Lo gak ikut?" Rey menatap Raka tajam.

"Ada babi kecap yang belum gue coba, Ngab," ujar Raka dengan wajah berbinar lekas melahap makanan yang ia tuju.

"Tenang Ngab, skill Davan udah nggak bisa diragukan, dia ahlinya mencari," ujar Raka lagi di sela makannya.

Rey menggerutu, siap ingin menggeplak pipi Raka yang mengembung terisi kunyahan.

Dan benar saja! Kini Raka tak sengaja menyemburkan isi mulutnya akibat ulah Rey.

Raka tersenyum tanpa dosa pada orang-orang yang melihatnya jijik.

"Biadab!" geramnya pelan.

Berbeda dengan Rey, ia terburu-buru untuk keluar ruangan tuk mencari Jeff. Seratus persen, Jeff pasti ada di parkiran.

Saat Rey berusaha keluar dari pintu, di waktu bersamaan nampak Radit dengan wajah panik masuk hingga bertubrukan dengan Rey.

"Masuk mobil!"

Rey mengerutkan keningnya, tak seperti biasanya, Radit begitu panik dan serius saat ini.

"Cepat!"

"Ah elah, ngapa sih, noh suruh si Raka juga!" tunjuk Rey pada Raka yang dilanda kenyang, sesekali melahap makanannya sedikit walau perut sudah tak dapat menerimanya.

Radit berdecak. "Situasi lagi kacau balau dia malah santai," geramnya lalu pergi untuk menyeret Raka.

Rey lekas berlari menuju parkiran, mengingat raut wajah Radit seakan ada masalah besar yang datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Cat AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang