Bagian 5 - Biar Keren

2K 229 2
                                    

Tidak tinggal bersama namun saling berharap untuk bisa bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak tinggal bersama namun saling berharap untuk bisa bersama.

🐈🐈🐈

Jeff meletakkan Purple di atas tempat tidurnya. Hari sudah malam karena Jeff, Purple, dan keempat temannya makan di warung jalanan, bukan makan saja, mengobrol dan mabar adalah keutamaan mereka jika berkumpul. Di manapun Jeff dan gengnya berada, pasti ada aja yang dilakukan hingga tak ada yang namanya mengingat waktu dan tak ada yang namanya bosan.

Kini Jeff terbaring tepar, ia sangat kelelahan, butuh waktu lama untuk bangun dan membersihkan diri. Ini adalah salah satu kebiasaan buruknya dan ini adalah kebiasaan buruk utamanya yaitu, malas.

Purple menaiki tubuh Jeff, ia mengeong pelan memandang Jeff yang sudah tertidur nyenyak. Purple sedikit terpesona melihat wajah tampan Jeff, hanya saja sifat Jeff yang kadang membuatnya jengkel. Bagaimana ia tidak jengkel? Jeff pemalas, suka berkelahi, suka bertauran, dan hal buruk semua lengkap yang ada di diri Jeff. Hanya saja Purple belum melihat langsung, tapi Purple bisa merasakannya.

Purple mendekatkan wajahnya ke wajah Jeff. Pupil matanya membesar, lagi-lagi Purple mengeong, bukan untuk membangunkan Jeff, melainkan karena ia tiba-tiba mencium aroma darah. Purple menatap leher Jeff dengan tatapan tajamnya, tanpa mencari di mana aroma itu berada, Purple sudah menemukannya dengan sekali lirikan.

Terlihat sayatan yang tak begitu dalam di leher Jeff, darahnya mungkin sudah mengering, akan tetapi, jika dibiarkan begitu saja maka ia bisa terinfeksi ataupun sakit.

Purple menjauh dari tubuh Jeff dan turun dari tempat tidur milik Jeff. Ia duduk di lantai, menatap tajam luka yang ada di leher Jeff. Sebuah cahaya kecil berwarna ungu tua terlihat di dada Purple, dengan sekali kedip cahaya itu keluar dari tubuhnya dan melayang mendekati Jeff. Lebih tepatnya melayang ke arah luka Jeff.

Dari luar rumah Jeff, tertuju pada kamarnya, terlihat jendela kamar yang hanya berlapis garden tipis, terlihat gelap tak ada cahaya dari lampu, namun tiba-tiba sebuah cahaya yang melebihi terangnya lampu muncul selama lima detik. Cahaya ungu tua dengan putih bergabung menjadi satu. Entah siapa yang melihat suatu keanehan dari kamar Jeff, namun ada satu bocil lelaki yang melihatnya hingga setelah itu ia berlari ketakutan, mungkin pikirnya sebuah kiamat datang dari kamar Jeff.

Di dalam kamar, Jeff terbangun dengan napas yang tersengal. Seperti baru bermimpi buruk, ia bangun dari rebahannya lalu duduk dengan kedua kaki yang terayun ke lantai. Ia mengambil botol minumnya yang berisi air putih, tak butuh waktu lamapun ia lekas membuka tutup botolnya dan meminumnya sampai habis. Jeff menghela napas lega sambil meletakkan botol minumannya ke nakas tanpa menutup botolnya. Jeff merasa kegerahan, padahal AC kamarnya menyala, mungkin karena ia tak membersihkan diri.

Jeff menoleh pada jam yang tergantung di dinding dekat meja belajarnya. Jam delapan lewat, sepertinya Jeff tertidur hanya selama lima belas menit. Karena tubuhnya yang terasa sedikit lengket, Jeff pun memutuskan untuk mandi.

My Cat AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang