Bab 40 "Rencana Baru"

99 18 0
                                    

Satu bulan berada di dalam Ruang Dimensi benar-benar membuatku pulih kembali. Secara rutin, aku meminum air danau yang memiliki air paling berkhasiat nomor dua di Alam Semesta, air Danau Qi. Dengan waktu luang ini, aku melatih jurus-jurus yang telah kupelajari menggunakan enam bayangan. Terutama jurus dari elemen cahaya, aku mempelajari Jurus Pilar Cahaya, Phoenix Cahaya Suci, dan Dua Bintang Utara. Jurus cahaya pastilah akan membuat Wei lemah, karena cahaya adalah kelemahan kekuatan kegelapan. Dengan enam bayanganku, aku semakin mahir saat menggunakan jurus-jurus itu.

Aku menyentuh cincin giok hijau di jari manisku. Dengan begitu, aku berpindah ke tempat sebelumnya aku dirawat, kediamanku di Desa Hutan Terlarang.

Tidak ada orang di dalam rumah. Beberapa botol keramik yang berbau ramuan diletakkan di meja samping tempat tidur. Warga desa benar-benar perhatian padaku. Tidak sepertiku yang mengorbankan mereka hanya demi tujuan egois. Setetes air mata lolos dari pelupuk mata, mengalir ke pipi. Sungguh mengenaskan. Yang tersisa dari anggota Black Lotus Assassin yang terkena energi kegelapan hanyalah jasad yang membusuk. Wajah mereka tidak bisa dikenali lagi. Hingga detik ini, aku belum mendengar mereka sudah dimakamkan dengan layak.

Itu sulit untuk dilakukan. Wei mungkin masih ada di sana, dan anggota Black Lotus Assassin banyak yang terluka. Bukan langkah yang tepat untuk dilakukan. Namun ada baiknya aku memastikan, sekaligus memberikan penghormatan terakhir kepada mereka yang telah menyerahkan kesetiaan padaku.

Selama sebulan ini, tidak ada yang banyak berubah dari desa. Semuanya masih sama. Jajaran rumah yang dibuat dari kayu hutan dan beratapkan daun kelapa berdiri kokoh di pinggir jalan yang masih beralaskan tanah. Beberapa pria berkeliling sambil membawa senjata, berpatroli untuk menjaga desa ini dari serangan hewan huas maupun monster hutan yang bisa saja muncul. Para wanitanya mengambil air dari sumur yang tersedia di beberapa tempat. Ada juga yang mengurus hewan hasil buruan para pria yang nanti akan diolah untuk makanan.

Sungguh desa yang damai.

Seorang pria berbaju hitam yang membawa pedang di pinggang menghampiriku yang baru selangkah keluar rumah. Ia membungkuk, melakukan salam hormat kepada orang yang posisinya lebih tinggi.

"Selamat pagi, Tuan Sky." Ping, prajurit dari Black Lotus Assassin sekaligus pengawalku, berucap.

"Selamat pagi juga untukmu, Ping." Aku membalas. Pengawalku itu kembali berdiri tegak.

"Keadaan Anda sudah membaik setelah seminggu berada di Cincin Ruang Yang Mulia Dewa Pengetahuan. Saya bersyukur akan hal itu." Jelas, ada perbedaan waktu antara Ruang Dimensi cincin ruang dan dunia nyata. Satu hari di dunia nyata sama dengan empat hari di ruang dimensi. Itu artinya tujuh hari dunia nyata sama dengan 28 hari ruang dimensi.

"Yang Mulia Dewa Pengetahuan telah menyembuhkanku dengan memberikan cincinnya kepadaku." Hati-hati, jangan sampai ada siapapun yang mengetahui rahasianya. Sampai sejauh ini, yang mereka ketahui tentang ruang dimensi Kakek Jun adalah ruang dimensi dipenuhi oleh bahan ramuan ajaib. Atau mungkin sebenarnya warga desa sudah tahu apa isi dari cincin ruang Dewa Pengetahuan. Hanya saja mereka tidak membicarakannya di depanku.

"Sungguh, Anda telah mendapat berkah yang luar biasa dari Yang Mulia Dewa Pengetahuan, Tuan."

"Jelas sekali, itu merupakan hal yang membahagiakanku." Aku tersenyum. Benar ucapan Ping, aku sudah diberkati dengan bantuan yang banyak dari Dewa Pengetahuan.

"Ada satu hal lagi yang akan membahagiakan Anda, Tuan." Ping tersenyum simpul. Mata coklatnya berbinar terang.

"Apa itu?" Sebenarnya, apa yang akan membahagiakanku?

"Black Lotus Assassin dibantu oleh anggota Serikat Dagang telah menemukan dokumen tentang kebusukan Pangeran Wei juga rencananya selanjutnya."

"APA?!" Bagaiamana bisa? Bukankah banyak dari anggota Black Lotus Assassin tewas?

"Untuk lebih jelasnya, mari kita ke kediaman Kepala Desa. Beliau dan Tetua Luo sudah membahas ini."

***

Beberapa gulugan terhampar di meja besar di ruang pertemuan Kediaman Kepala Desa Hutan Terlarang, Tuan Qui. Peta tiga kerajaan besar, dokumen pembelian hasil pangan dalam jumlah yang banyak, surat yang dikirimkan ke Jendral Gong, juga surat balasan dari sekutu orang yang telah mencuri artefak Dewa Kegelapan itu.

Ini semua fakta yang sangat mengejutkan. Jurus-jurus elemen cahaya ditambah dengan dokumen yang telah ditemukan ini senjata ampuh tak terelakkan untuk mengalahkan Pangeran Kedua Quon, Wei. Namun masih ada satu hal yang mengganjal di hatiku, bagaimana caranya Black Lotus Assassin dan Serikat Dagang mendapatkan dokumen-dokumen ini?

"Ini semua adalah bukti tak terbantahkan dan kelemahan bagi Pangeran Wei, Tuan." Tetua Luo mengeluarkan suara. Memang benar, semua dokumen yang dihamparkan di meja merupakan bukti kuat bahwa Wei telah berkhianat pada Quon. Yang jadi masalah adalah bagaimana cara untuk meyakinkan pihak Kerajaan Quon bahwa salah satu kandidat Putra Mahkota mereka telah melakukan pengkhianatan?

"Aku tidak meragukan bukti ini, Tuan Qui, Tetua Luo." Aku mengungkapkan pemikiranku. "Aku merasa bahwa penemuan bukti kuat ini merupakan jebakan dari Wei."

Seperti kecerobohanku di penyergapan seminggu yang lalu. Wei dengan jelas menyebutkan bahwa ia dan pasukannya akan ke pedalaman hutan terlarang untuk meneliti lagi situs kuno disana. Tenyata, ia menggunakan artefak Dewa Kegelapan untuk melawan kami. Hanya puluhan orang yang selamat dari energi gelap yang diluncurkan, salah satunya adalah aku.

"Apakah kita harus menyelidiki ini lebih lanjut?" Tuan Qui bertanya. "Sedangkan kita kekurangan orang untuk melakukannya."

"Serikat Dagang bisa melakukannya. Hanya saja, kami tidak bisa bertarung secara langsung dengan musuh." Ketua Serikat Dagang, Tetua Luo, menawarkan sebuah solusi. Nada bicaranya membuat siapapun yang mendengar akan yakin dengan kemampuan perkumpulan yang dipimpin olehnya itu.

Ternyata, selama ini aku kurang mengawasi Serikat Dagang. Mereka sudah berkembang, melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Ketua Black Lotus Assassin —aku— untuk menemukan kunci kemenangan.

"Bagaimana cara Serikat Dagang menemukan semua bukti?" Aku menanyakan hal itu karena semua anggota Black Lotus Assassin ikut bertempur melawan Wei waktu itu. Pasti sebagian besar bukti yang ada dikumpulkan oleh perkumpulan yang diketuai oleh Tetua Luo itu.

"Seperti yang telah Anda perintahkan, kami melakukan perdagangan ke setiap Kerajaan. Kami juga memiliki cabang di Wu dan Qing. Hal tersebut membuat pergerakan Serikat Dagang menjadi leluasa. Informasi penting berhasil kami dapatkan." Tetua Luo menjelaskan. Tentu saja, ramuan dan pil yang dibuat oleh warga desa merupakan yang terbaik. Harganya mahal dan menjadi incaran banyak orang. Terutama ramuan yang dibuat dengan bahan yang ada di Ruang Dimensi Kakek Jun. Dengan uang yang banyak itu, pastinya Tetua Luo mengutamakan pembangunan cabang baru sesuai permintaanku dulu.

"Bagaimana? Apakah Anda akan membuat rencana untuk mencegah Pangeran Wei?" Sang Ketua Serikat Dagang bertanya.

"Beri aku waktu untuk berpikir untuk menjernihkan pikiran. Para warga masih berduka atas kematian banyak anggota Black Lotus Assassin. Namun, selidiki lagi agar tidak ada kesalahan."

__________________________________

Yeeyy, Oryza dah sembuh. Makanya, Za, harus hati-hati kalo lagi gelood🤣.

Bogor, Minggu 19 Februari 2023

Ikaann

The Trash PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang