bagian 8

7K 649 2
                                    

Vote?

Mentari di gantikan oleh Bulan yang Bersinar menerangi Sebagian Bumi dengan Kegelapan malam.

Makan malam di mulai dengan Raendra yang Diam saja. Tidak seperti Biasanya yang mengoceh bahkan Berdebat dengan Alex ataupun Gibran.

Pemuda itu diam Layaknya Orang Bisu.

Setelah Raendra bangun tidur dan dilihatnya Ruang tamu bahkan sofa sudah Bersih tidak ada Bekas Kekacauan nya. Raendra dengan cepat Menuju kamarnya untuk berganti baju.

"Ara?"

Raendra Menatap Mommy Alya Dengan senyum Manisnya

"Kenapa mom?" Tanya Raendra

"Ara sakit?" Tanya Alya

"Hu'um. Ara sakit Hati di Kurung Sendirian di rumah"

"Pffftt"

"Ekhem"

Gibran hampir saja Tertawa Namun Dengan Cepat Berdehem.

"Siapa suruh bandel"

"Siipi sirih bindil"

Gibran menggelengkan Kepalanya Tak habis pikir

"Sakit hati tapi Mansion Habis kena Cat Semua" Ucap Alex Geleng-geleng Kepala Melihat Tingkah laku sang anak.

"Itu namanya Balas Dendam Daddy"

"Anak Daddy Pendendam Heh?"

"Tentu"

Alex kembali Menggelengkan Kepalanya Heran, Keturunan Dari mana Sifat Sang anak Sekarang ini?

"Bang"

Raendra Menolehkan wajahnya Menatapnya Evan, satu alisnya Naik satu pertanda ia Bertanya.

"Mau ikut Ke Basecamp Evan?"

Raendra Langsung Mengangguk Antusias.

Hehe Mengacau Basecamp Evan.

"Aleta Ikut kan?" Tanya Raendra dan Evan Mengangguk saja.

"Ab-

"Ssstt You duduk Rumah saja" Potong Raendra saat Gibran ingin Bersuara.

Evan Menatap Gibran dengan Pandangan Mengejeknya.

Pandangan yang mengatakan 'kau kalah' Gibran Menatap Evan dengan Tatapan Rendah, Membuat Evan langsung menyelesaikan makanannya.

"Bang Vier mana?" Tanya Raendra di saat Mereka sudah selesai makan.

Semuanya Berkumpul di Sofa Panjang Ruang tamu

"Tak usah mencari Dia" Raendra Menatap Wajah Gibran dengan Tanda Tanya

"Kenapa?"

"Dia Lembur Boy" Beritahu Alex Yang baru Turun dari Tangga

"Ckck Kasian Sekali" Ucap Raendra

"Kenapa kasian?" tanya Aleta Sambil memeluk Boneka Gurita Yang ia Beli Kemaren Bersama Raendra.

"Kasian dong" Ucap Raendra lagi

"Siapa yang kasian? Xavier. Tak perlu di kasihani, Dia Sudah Besar" Ucap Gibran Tampak Kesal

"Bukan Bang Vier" Ucap Raendra

"Lalu siapa?" tanya Alya yang sedari tadi menjadi Pendengar Bijak Di sana.

"Kasian Istrinya Nanti, Pasti Tertekan Punya Suami Seperti Bang Vier" Ucap Raendra membayangkan Bagaimana Sakitnya Perempuan yang menjadi istri sang Kaka kelak.

Raendra Transmigrasi On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang