Bagian 18

3.6K 360 7
                                    


Baca Bagian 17 dulu ya, jangan loncat!🧘🏻
Jangan lupa Vote juga😋


Pukul 03:45

Ara menatap Pantulan Dirinya Sendiri di Depan Cermin.

Dengan Pakaian Lengkap Dengan Kancing atas yang Di Biarkan Terbuka, Baju yang sengaja di Keluarkan, Tak lupa Rambut yang di Biarkan Acak-acakan Semakin Menambah Kesan Bad boy.

Raendra menuruni tangga dengan semangat 45. Ia Akan Berkunjung ke Sekolah Sepupunya. Deon dan Albert, Anak dari Aunty nya Atau adik Sang Ibu.

"Ck Mengapa Bajumu Begitu?" tanya Gibran Menatapnya Dengan Pandangan Dingin

Pukul 03.45 Mereka semua sudah Bangun, Untuk Melihat Raendra yang Pergi ke Kota Y.

"Memangnya Baju Ara kenapa?" Tanyanya Dengan Tatapan Polos

Gibran Berdecak Ia Ingin Bangkit Dari duduknya Namun Langsung Di Berhentikan Oleh Xavier yang menatapnya dengan Tajam.

"Kemana?"

Raendra Menoleh, ia Menatap Aneh Kepada Xavier

'ngomong sama siapa bang?'

"Ck jangan Membuat ku mengulangi Perkataan ku Ara"

Sekarang Raendra Baru tau, Jika Pria itu Berbicara dengannya

"Mau Jalan-jalan, Ke sekolah Ka Deon sama Albert"

Xavier lantas Berdiri, Ia Menolak Tegas Kepergian Ara.

Xavier sendiri tau, Jika Kedua Adiknya Menemui 2 Bocah Rusuh itu, Maka Otak Polos mereka Akan Ternodai.

"Abang Gak bisa Larang Ara Wlee" ejek Raendra Dengan Bersandar Di Dinding Dekat Tangga Yang Ia Turunin tadi.

"Mommy Sendiri yang minta Ara Buat Nemuin Ka Deon sama Albert"

Tap Tap Tap

Terlihat seorang Gadis Cantik Turun dari Tangga menggunakan Seragam Berwarna Putih dan Rok Berwarna Biru. Dengan Rambut yang sengaja Di Gerai tak Lupa Dengan Sedikit Riasan Wajah, Hanya Menggunakan Pelembab bibir.

Aleta Menuruni Tangga Dengan Mata Berbinar dan Senyum Cerah.

Tentu saja Seragam itu milik sekolah Yang akan mereka kunjungi.

Mereka tidak pergi berdua, Melainkan dengan Geo. Sang tunangan Bulol (Bucin Tolol) Aleta.

"Mommy.. Masa Ara Perginya sama Geo?" Tanya Raendra dengan lesu

Baju Yang Awalnya Acak-acakan Menjadi Rapi, Tapi Tidak dengan Rambut pemuda itu.

"Loh Kok murung?" Tanya Alya Mendekati Raendra lalu mengecup Pipi pemuda itu

"Ara pengennya sama Leta aja Ish" Ucapnya Dengan Lesu

Aleta Terkekeh Kecil Saat Alya Menciumnya dengan Ganas Sesekali mengigit Pipinya sebelah kiri.

"Kan Harus ada Geo, Biar Ara Gak kenapa-kenapa" Ucap Alya

"Hu'um"

Pemuda itu Tak lagi Protes

"Ka vier!!" Ucap Aleta Tak Kala Pipinya Menjadi santapan pria itu.

Xavier memeluk Aleta Erat Seperti Akan berpisah Untuk selama-lamanya

Raendra Menatap Aneh Pemdangan di depannya, Gibran yang peka langsung Menutup Mata Pemuda itu

"Kenapa Di tutup? Ara kan Liat Leta di Cium"

"Ajjssjajsmwksjsj"

Cup

"MODUSS!!"

Teriak Raendra Saat Gibran Mencium Pipinya Tanpa Sepengetahuannya.

Raendra Transmigrasi On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang