"Aku gapapa..." ucapnya lemas. Ketika terbangun, Tita mendapati sebuah jarum infus sudah ditusuk di tangannya, dan Arga yang sedang menatapinya dalam diam."Kenapa gak telfon saya kalau kamu sakit dan gak sanggup bangun dari tempat tidur?"
"Tadi aku mikirnya mending lanjut tidur, palingan juga sembuh sendiri. Maaf ya."
Arga berdeham sambil menarik selimut untuk lebih menutupi seluruh tubuh Tita sebatas leher.
"Ganish mana?"
"Sama Bunda."
"Kamu gak tidur? Besok kan kerja."
"Nanti, nunggu kondusif." Ia melirik arlojinya, "Danang bilang tes darah kamu keluar sebentar lagi."
Tita mengangguk mengerti.
"How do you feel now?"
"Lemes banget."
"If there's something that you want, just tell me."
"Mangga muda kayaknya enak deh." Dan Tita hampir menyemburkan tawanya kala melihat ekspresi Arga sekarang, "enggak-enggak, bercanda doang kok. Gak mungkin aku hamil lagi, soalnya sekarang aja aku lagi mens."
"Gapapa kalau hamil juga, Ganish udah TK. Kita udah bisa bagi perhatian kita untuk adiknya."
"Mas, aku kan cuma bercanda. Jangan dibawa serius dong!"
Arga mengangguk kaku dan bertanya lagi, "kamu mau makan?"
Tita menggeleng.
"Atau minum?"
Ia menggeleng lagi.
Arga menggaruk kepalanya yang tak gatal. Setelah itu ia malah mendengar perempuan itu berucap, "maunya dipeluk kamu."
***
Perempuan itu tergopoh-gopoh memasuki teras rumah sambil melirik ke segala arah, sebelah tangannya memegang handphone yang masih terhubung panggilan. "Iya nih kuncinya ada di dalam pot bunga, apa aja tadi yang mau dibawain?"
"....."
"Oh oke. Eh Ga, ini kuncinya sekalian dibawa ke rumah sakit lagi aja ya? hari gini banyak orang jahat tau, kalian harus aware!"
Radisty mematikan panggilan sambil masuk ke dalam rumah milik Arga dan Tita. Salahnya sendiri, kebetulan berada di rumah sakit di saat yang sama ketika Tita sedang dirawat dan Arga memerlukan bantuan seseorang untuk mengambil dokumen pasien di rumah, sementara ia sibuk menangani pasien citto.
Radisty sudah menemukan dokumen yang Arga maksud, dan ia tengah kembali mengunci pintu rumah ketika setelahnya matanya menangkap seseorang yang berdiri di halaman rumah membelakanginya. "Maaf, kalau mau cari Tita atau Arga, mereka lagi gak ada di rumah."
"Tita ke mana ya?"
Radisty sempat terperanjat saat lelaki itu berbalik dan sepertinya lelaki itu juga memberi respon sama ketika melihat Radisty berada di sana. "Jason! So, finally you've made your decision to comeback to Indonesia?"
"Kamu kenal Tita?"
Radisty mengangguk. Raut bingung di wajah Jason membuat Radisty tiba-tiba teringat akan satu hal yang membuatnya harus segera mengonfirmasi sesuatu pada Jason, "please jangan bilang, kalo perempuan yang pernah lo ceritain itu.....Tita?!"
Diamnya lelaki itu layaknya mengiyakan pertanyaan Radisty.
"Yang bener aja lo!! Tita udah nikah!"
"Bukan urusan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Titanium
Romance(SUDAH TAMAT) Mulanya membenci, kemudian menyukai, dan akhirnya membenci lagi. Tita mengalami ketiga fase itu pada sosok Arga. Tapi di saat ia sedang mengalami fase yang ketiga yaitu membenci, Arga justru dengan mantap mengajaknya menikah. Dan Tit...