Chapter 09

2K 169 13
                                    

.
.
.

White fox melihat lokasi pelarian Sang senator dan tepatnya jam berapa. Pria masuk ke arena balap liar  yang sudah beberapa bulan terakhir ini kakinya tidak menginjak tempat itu lagi.

"Kenapa tiba-tiba kau berada disini?" Tanya Haikuan teman nya.

"Aku butuh hiburan," bohong nya. Sebenarnya ia hanya butuh pengalihan untuk mengunakan balap liar mengejar Sang target.

"Mereka merindukan mu," Haikuan menunjuk teman-teman satu Tim.

"Malam ini lawan mu sedikit berbahaya," katanya lagi.

"Siapa orang nya?" Tanyanya Sebab ia masih memegang petarung jalanan yang belum ada tandingan nya. Melawan dirinya berarti siap celaka.

"Kau petarung dan dia monster jalanan," balas nya dan menunjuk seseorang yang disebut monster.

Matanya melebar seketika setelah melihat wujud dari seseorang yang ditunjuk Haikuan," shit! Kenapa tidak bilang?" ia menutup kembali wajahnya agar tidak ketahuan.

"Hati-hati," pesan Haikuan.

Pengemudi bersiap didalam mobil. Dan setelah mendengar start, bendera yang dikibarkan, masing-masing mobil melaju saling menyalip dan menyenggol untuk bisa lebih dulu sampai garis finis.

Mobil yang sangat dia hindari, semakin mendekat. Bagaimanapun, ia tidak boleh ketahuan dan tentu saja harus bisa menangkap buruannya. Sekali berat, ia terpaksa menggunakan cara curang.

"Maafkan aku," ucap nya dengan perasaan bersalah lalu menyenggol mobil itu keluar jalanan.

"Aku terlalu sibuk untuk meladeni mu," balasnya. Namun, pria yang ia hindari tidak mudah dikalahkan. Mobil nya kembali ke area balapan dan mengejar dari belakang. Dapat ia lihat wajah kesal tersebut. Secarik senyum tersungging di bibir nya ketika melihat seseorang yang di juluki monster jalanan tersebut.

Ia melihat jam dan lokasi sang senator sisa tiga puluh meter. Tidak ada jalan lain. Ia mundur sedikit, mensejajarkan mobilnya dengan pihak lain.

"Sorry." ucapnya dan melepaskan satu tembakan tanpa suara, mengempiskan ban mobil lawanya. Mobil tadi menabrak pembatas jalan hingga kap mobil depannya terbuka dan berasap.

Sementara ia mengemudi mobilnya semakin cepat. Darahnya membara ingin menikmati jeritan kesakitan dan teriakan putus asa dari korbannya.

Tepat jarak lima belas meter di atas jembatan gantung, ia menurunkan kaca sebentar melihat ke arah kemudi dimana pengawal yang tadi ia temui yang sedang menyetir.

"Aku tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang belum selesai," ia menyenggol mobil dan menurun kan penutup wajahnya untuk dilihat sepuasnya sebelum ajal menjemput.

"Kau.."

Pria itu menembak tempat pengisi bensin hingga tutupnya terbuka lalu menembak lagi kedalaman nya, menghasilkan ledakan. Mobil senator Xue jatuh melewati jembatan dengan keadaan badan mobil terbakarnya.

"Bye---" ia melaju meninggalkan mobil senator Xu yang jatuh kedalam air dan meledak.

Misinya telah selesai.

Pria itu memutar arah, masuk kembali ke arena balap untuk menghapus jejak. Dan tentunya untuk menang.

"Wow, kau menang kawan." Haikuan menepuk bahu temannya. Teman-teman nya bergantian memeluk dan memberikan selamat.

"Ayo berpesta," ajak Haikuan.

"Tapi aku yang menentukan tempat nya dan .." ia berbisik di telinga Haikuan.

The PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang