.
.
.Xiao Zhan melihat bekas cakaran pada punggung Wang yibo. Pria itu mengepal erat. Ia mengenali bekas seperti apa itu.
"Terima___
Xiao Zhan lebih memilih keluar dari kamar tersebut sebelum melihat yang lebih dari ini. Yang akan membuatnya lebih sakit lagi. Pria itu keluar sebelum mendengar salah satu kata yang sangat ia hindari dari pemuda itu.
"Kenapa perih sekali,"pemuda itu mengaduh karena kemejanya bergesekan dengan kulit punggung nya.
"Apa yang___
Yibo hendak protes namun, ia menyadari pihak lain dibalik cermin, sedang mengoleskan salep luka pada punggungnya.
"Jika tidak diobati, cakaran ini tidak akan mengering."meskipun hatinya sakit namun, tetap melakukan tugasnya merawat pemuda itu. Luka pada punggung Wang yibo tidak sebanding dengan ribuan luka yang semakin banyak dalam hatinya.
Wang yibo memperhatikan pria itu melalui cermin. Xiao Zhan dengan hati-hati membalur lukanya, sedikit meniup untuk menghindari rasa sakit. Wajahnya yang nampak cantik dengan poni yang menutupi sebagian wajahnya dan bibir mungilnya Semerah Cherry dan kedua lesung nya yang pertama ia lihat begitu manis. Mole dibawah bibir zhan menambah keindahan Xiao Zhan."Aku tidak percaya wajah sepolos ini ternyata bisa menyakiti seseorang."
Jemarinya berhenti sejenak namun, tetap melanjutkan tanpa harus menjawab pertanyaan tersebut.
"Bagaimana jika Suami mu yang selingkuh dan kau kehilangan bayi mu?"
Seperti yang Xiao Zhan duga, percuma menjawab jika hanya kesalahannya yang selalu diungkit-ungkit oleh pemuda itu.
"Setelah bayi itu lahir, aku ingin melakukan tes DNA untuk memastikan apakah dia benar-benar anakku atau bukan."
Xiao Zhan tidak kuat untuk menahan lagi rasa sakitnya sehingga tak sadar sebulir bening menetes mengenai punggung pemuda itu."Aku minta maaf kerena membuat mu terikat dengan pernikahan ini. Namun bertahan lah sedikit saja sampai bayi ini lahir dan aku akan membuktikan kebenaran bahwa dia adalah darah daging mu sendiri. Setelah itu kau tidak akan pernah melihat ku lagi."
"Aku hanya tidak ingin anak ku lahir tanpa tahu siapa ayah kandung nya, pun aku sudah melepaskan pekerjaan ku. Mengenai Sehun, kami tidak lagi memeliki hubungan apapun karena aku sadar jika statusku telah menjadi milikmu. Akan tetapi, mengharapkan anakmu sendiri tiada, tidak kah itu terlalu kejam?" Xiao Zhan mengambil kembali kotak obat dan meninggalkan kamar pemuda itu.
Wang Yibo menyentuh bagian yang basah akan air mata pria itu. Ia melihat cermin sambil mengingat kembali ucapan tadi. Jika berbicara mengenai pernikahan kakaknya, Memang benar, jika dalam kondisi ini, Xiao Zhan salah. Namun mengenai pernikahan mereka, pria itu tidak sepenuhnya salah karena dia yang membawa pria itu kedalam kehidupannya.
Sementara itu, Song Yi terakhir kalinya pingsan dan harus kembali terawat di rumah sakit. Mengenai Sehun, pria itu baik-baik saja setelah diterima bekerja di perusahaan Wang dengan alasan adalah suami dari Song Yi.
Sehun kehilangan ke-dua anggota keluarga yang tersisa, ketika dokter mengatakan bahwa adik dan ibunya meninggal karena keracunan. Semua yang dia punya hilang bagaikan sekam ditiup angin. Maka pilihan terakhirnya adalah bersama Song Yi tidak peduli dengan apapun yang terjadi.
.
.
.Wang yibo bersama sang asisten Mengevaluasi kinerja karyawan di mall miliknya.
"Bukankah itu Xiao Zhan?" Sang asisten menunjuk arah objek yang dimaksud.
Gigi pria itu mengerat matanya, menyempit membidik dua orang yang sama lagi. Menahan amarahnya lalu menghubungi Xiao Zhan untuk lebih memastikan," Dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player
FanfictionChapter 22 ada di Side Story. Untuk mendapatkan Side Story harus membeli PDF The player *** Wang yibo memiliki seorang kakak yang harus melakukan percobaan bunuh diri karena suaminya Sehun berselingkuh dengan seorang pelacur pria. Wang yibo melakuk...