Chapter 08

2.1K 182 16
                                    


.
.
.

"Semua informasi nya ada dalam chip ini," jelas sang informan kepada White Fox.

"Serahkan kepada ku." Lagi-lagi ia mendapatkan misi terbaru. Setiap misi ia ambil sekalipun mustahil. Hal ini dia lakukan demi mendapatkan informasi atas kematian tiga puluh dua tentara belasan tahun yang lalu.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, sisanya adalah eksekusi. Bukan hal yang sulit untuk melakukan nya.

"Apa kau bahagia?" Tanya pihak pemberi informasi tersebut.

"Tentu saja," Jawab nya dengan kesadaran penuh. Dia paham betul apa dan maksud dari pertanyaan retoris tersebut.

"Rencana mu terlalu ekstrim hanya demi untuk bersamanya," sekali lagi orang itu mengakui kehebatan pihak lain.

Laki-laki di juluki white Fox tersebut melanjutkan kata-katanya,"He is my desire, my obsession and my crazy love." ia tersenyum memandangi foto pria kecil yang tersemat didalam liontin yang tersemat di lehernya.

Satu jam kemudian, Sang pembunuh berdiri di antara ribuan pengusaha dan beberapa orang korup pemerintah.

"One, two, three .."

Boom

Kapal meledak dengan segala isinya. Sang pembunuh terkekeh di atas kapal lainnya sembari melihat bagaimana kapal tersebut hancur lebur bersama dengan orang-orang didalamnya. Yang mana kapal tersebut tidak hanya berisi orang-orang bersalah melakukan juga orang-orang yang tidak tahu apapun. Memangnya, sejak kapan ia peduli? Melihat lautan darah adalah suatu kesenangan tersendiri untuk nya.

"Good bye, tikus kotor," tawa menakutkan terdengar begitu menyeramkan.

.
.
.

Matahari mulai nampak disela-sela jendela menerpa wajah cantik pria yang Masi terlelap. Setelah pendarahan yang hampir merenggut bayinya, Yibo memanggil dokter spesialis memeriksa kondisi Zhan.

Tepat jam dua belas siang, Xiao Zhan bangun tetapi tidak mendapati Wang Yibo disana. Sepertinya pria itu sudah berangkat kerja.

Xiao Zhan menyingkap selimut melihat perut buncitnya. Pri itu mengingat kejadian tadi malam yang benar-benar menakutkan.

Xiao Zhan lega mendengar percakapan dokter bahwa janin nya baik-baik saja.

Xiao Zhan melihat alamat apartemen baru yang diletakkan di atas nakas. Wang yibo ingin mereka pindah ke apartemen sendiri. Apalagi kandungan Xiao Zhan yang semakin membesar. Keluarganya tidak boleh tahu selain Nenek nya.

Xiao Zhan memasukkan beberapa helai pakaian nya didalam koper. Pria itu tiba-tiba mendengar suara keras dan rintihan.

"Song Yi? Apa yang terjadi?" Keadaan song yi sangat memprihatikan. Pakaian nya acakan, wajah dan bibir nya lebam.

"Aku takut," setelah berucap, perempuan itu pingsan.


W

ang yibo berada di dalam pesawat menuju Paris untuk menghadiri fashion week. Beberapa model yang bernaung di bawah agensinya juga turut hadir menjadi model disana. Dan, sebagai CEO muda berpengaruh.

"Setelah acara ini, anda akan makan malam bersama dengan model sekaligus designer nya," asisten memberikan jadwal perjalanan untuk dilihat sendiri oleh Wang yibo.

"Bangun kan aku jika sudah sampai," tubuhnya kurang fit karena pekerjaan yang menumpuk.

Satu jam kemudian, Wang yibo tiba di Paris. Ia di jemput kendaraan pribadi yang sudah disediakan.

The PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang