The Player

Chapter 15

The Player
23-08-2023
.
.
.

"Akhirnya," Seana menghela nafas panjang seperti melepaskan beban berat. Ia melepaskan rambut palsu lalu melihat ke arah spion." Jangan mengintip," peringat nya.

Seana melepaskan pakaian feminim nya memakai kembali setelan hitam dari ujung kaki hingga kepala. Kemudian melirik Sang asisten menyemirk kearah nya.

"Mata mu bengkak. Kau benar-benar menangis?" Tawa sang asisten atau lebih tepatnya Xue yang.

"Jangan tertawa brengsek! pakaian ini sangat merepotkan."

Xue yang berhenti sejenak untuk pria itu berpindah tempat, tepat samping kemudi.

"Hanya Xiao Zhan sekarang."

Xiao Zhan memilih pulang lebih awal sebelum suaminya. Agar menghindari kecurigaan. Sampai di apartemen, pria itu membersihkan diri agar aroma Seana tidak menempel pada tubuhnya. Seperti kebiasaan yang ia lakukan ketika berganti peran.

Dengan air yang turun membasahi tubuh nya, pria itu tersenyum mengingat bagaimana ia bisa berada di Paris dalam waktu yang singkat.

Saat itu, Song Yi pulang dengan keadaan mengenaskan. Setelah perempuan itu tenang, Xiao Zhan memberikan obat pereda rasa sakit yang mana, itu adalah obat tidur dalam dosis tinggi.

Dengan bantuan Xue Yang, Xiao Zhan akhirnya tiba di Paris dengan waktu yang telah di perhitungkan dengan baik. Sehingga tak ada satupun yang mencurigai.

Pertemuan pertama mereka bermula di Jepang. Yang mana, adalah pertemuan antar pebisnis. Kedekatan keduanya hanya sebatas bisnis, dan setelah pernikahan Wang yibo dan Xiao Zhan, barulah hubungan mereka diresmikannya di negaranya Gingseng. Selama berhubungan, pemuda itu tak pernah tahu bahkan curiga bahwa mereka adalah orang yang sama. Ketika mengobati luka pada punggung suaminya, sebenarnya  adalah miliknya. Ia bersikap seolah benar-benar terluka.

Xiao Zhan seorang manipulatif. Ia begitu hebat dalam mempermainkan emosi seseorang dan Wang yibo tertipu. Ketika menjadi Xiao Zhan, mereka hanya bercinta sekali. Berbeda dengan menjadi Seana. Tak terhitung banyaknya, mengingat Wang yibo yang selalu berada diluar rumah.

Mendapatkan penghinaan dan kekerasan, Xiao Zhan tidak peduli. Namun, tidak memungkiri bahwa soal bayinya, dia benar-benar terluka.

.
.
.

Satu jam kemudian, Wang yibo kembali ke apartemen. Pria itu langsung memeluk Xiao Zhan seakan mereka telah berpisah bertahun-tahun lamanya.

Pemuda itu kemudian membawa 'istri'nya kedalam pangkuannya.

"Sebelum nya aku ingin jujur," ada satu kebenaran yang harus dia beritahu agar tak ada lagi rahasia diantara mereka.

"Dia seorang pria, dan sedang mengandung anak ku," pemuda itu menunggu respon Xiao Zhan yang masih diam tidak menjawab apapun. Membuat nya semakin takut.

Xiao Zhan tidak membalas, pria itu turun dari pangkuan suaminya meninggal pemuda itu.

"Dengar---"

Xiao Zhan berhenti tanpa menatap pemuda itu."kau memiliki anak dengannya dan aku. Dan aku tidak bisa berbagi."

Wang yibo menahan lengannya karena belum selesai menjelaskan segalanya. Namun, Xiao Zhan menghindar, masuk kedalam kamar.

"Jika kamu  butuh waktu, aku mengerti. Namun jangan pernah pergi dariku," Wang yibo berdiri di depan pintu berharap ada balasan tapi 'istri'nya itu benar-benar marah.