Chapter 20

2.1K 449 141
                                    

Update...






Update...







Update...








Ready???








Happy Reading

---------

"Dena , apakah kau sudah mempunyai kekasih?" Dena mengangkat wajahnya untuk memandang pesimis pria yang ada di hadapannya.

"Sir, sebenarnya apa keperluan Anda? Anda ingin berkonsultasi tentang penyakit Anda?" tanya Dena mencoba untuk tidak hilang kesabaran.

"Jika perawatnya seperti dirimu, aku akan dengan senang hati menderita kanker." Wanita itu memutar kedua bola matanya, ia mengangkat telepon di atas mejanya.

"Halo, petugas keamanan. minta.."

"Hei." Pria itu dengan cepat mematikan sambungan tersebut, ia tersenyum manis ke arah Dena yang langsung melengos.

"Kenapa mom tidak pernah memberitahu bahwa perawat dilantai ini banyak yang cantik?" tanyanya kepada pria yang berada di sampingnya. Pria itu mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Mungkin karena mom tidak ingin bertanggung jawab jika kau meniduri mereka semua?" Ucapan itu membuat dirinya langsung melotot dan langsung memandang Dena sambil tersenyum lebar.

"Abaikan perkataan orang gila ini, dia tidak mempunyai akal sehat." Dena menyipitkan matanya. "Aku pikir kalian berdua sama-sama sudah kehilangan akal sehat."

"Jadi apakah kau lowong akhir pekan nanti?" Pertanyaan itu membuat William berhenti berjalan, ia melihat dua orang yang sangat ia kenal berdiri di depan meja perawat.

William menutup berkas rekam medis pasiennya, lalu berjalan cepat menghampiri kedua sepupu Gwen tersebut. Ketika mendekat, ia dengan sangat lihai menampar kepala Ed dan James dengan berkas yang ada di tangannya.

Plak!

Plak!

"Apa yang kalian lakukan disini?" seru William. Kedua pria itu mengaduh, mengusap kepalanya sambil mengumpat.

"Willy." Seru Ed sambil mengembangkan tangan, dan berusaha menarik pria itu masuk ke dalam pelukannya. William dengan sigap mundur.

"Dok, apa Anda mengenal kedua pria ini?" William menoleh ke arah kepala perawatnya.

"Tidak. Panggil perawat bangsal psikiatri, dan katakan jangan lupa membawa baju restrain." jawab William lalu berbalik.

"Siap, dok." Dena mengangkat teleponnya, sementara Ed dan James berseru tak terima. Mereka mengikuti pria itu masuk ke dalam ruangannya.

My Heart, HersWhere stories live. Discover now