11: Hi, Dad

36 11 0
                                    

HEY, BROTHER! — 11: HI, DAD

***

Sebuah mobil Rolls Royce berwarna putih tiba di depan sebuah rumah saat hampir tengah malam.

Keanu turun, bersama dengan sang supir berseragam yang berjalan ke arah belakang untuk mengeluarkan sebuah koper dari bagasi.

"Bye, Ken. Sampai ketemu besok, ya!" kata Tama yang duduk di kursi depan sambil melambaikan tangan kepadanya.

Caesar juga ikut dadah-dadah.

Keanu membalas kikuk sambil berusaha tersenyum.

Mobil itu perlahan menjauh dari rumahnya, menyisakan dirinya di tengah keheningan. Dari foto rumah yang Kenan berikan, ini betul rumahnya. Sebuah rumah satu lantai yang hanya dilihat dari depan saja sudah bisa ditaksir luasnya. Di halaman rumah berdiri tiang-tiang yang digunakan untuk kalistenik—olahraga angkat beban yang menggunakan berat tubuh sendiri.

Menarik napas panjang, kemudian dihembuskan perlahan-lahan. Keanu mendorong pintu pagar yang tidak terkunci itu dan berjalan menuju pintu masuk.

Keanu mengangkat tangan, bersiap mengetuk.

Tok

Ceklek.

"Masuk," kata laki-laki dewasa itu datar.

Alih-alih masuk, Keanu malah mematung di depan pintu. Pegangannya pada gagang koper semakin erat. Dia ... tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang. Pria dewasa yang dia lihat di pantai dan di foto, kini berdiri persis di hadapannya. Menanti kedatangannya.

Papa.

Matanya sudah memerah dan berkaca-kaca, tapi dia berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata itu di hadapan Papa.

"Kamu nggak mau masuk?" tanya Papa.

"Ah, iya," jawab Keanu. Setelah masuk dan memunggungi Papa yang sedang mengunci pintu, dia buru-buru mengusap air mata dan menarik ingus.

Ini adalah perasaan yang sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Semuanya bercampur padu, haru, senang, takut.

"Cepat tidur, jangan begadang," ucap Papa sebelum meninggalkannya menuju kamar.

"Iya, Pa."

Ruang tamu ini lebih luas dari ruang tamu di rumahnya. Keanu menyeret koper menuju buffet yang diatasnya ada guci-guci tua yang mahal. Pemilik rumah ini sepertinya senang mengoleksi barang-barang antik. Perhatiannya lalu tertuju pada sebuah foto dalam bingkai yang menampikan seorang anak kecil yang wajahnya mirip dengannya tengah digendong oleh seorang wanita paruh baya sambil tertawa.

Keanu mengeluarkan ponsel dan membuka kamera, lalu mengirim foto itu kepada Kenan.

Kenan

Itu siapa yang di foto?

Ooh itu oma

Setelah mendapatkan balasan itu, Keanu mengedarkan pandangannya pada setiap sudut di rumah ini. Apa Oma tinggal di sini ini juga?

Sebenarnya masih ada banyak hal yang ingin dia telusuri tentang isi rumah ini, tapi dirinya sudah sangat mengantuk dan butuh istirahat.

Usai berganti baju dengan baju milik Kenan, dia segera merebahkan diri di kasur.

Kenan

Oma tinggal di sini juga?

Iya.

Baik?

Baik. Penyayang. Sayang banget sama gue.

Keanu meletakkan ponselnya di dada, melihat langit-langit kamar. Memejamkan mata, dia berharap semoga besok adalah hari yang indah.

***

A/n:

Double update nih😎 berikan applause👏 siapa yang suka double update???

Sekarang tanggal 21 Mei 2023, jam 5.10. Aku nulis dua chapter dari jam 2-an. Ngantuk cuy, wkwk.

Hey, Brother!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang