HEY, BROTHER! — 14: MEN SANA IN CORPORE SANO
***
Keanu tidak menyangka bahwa hari-harinya akan jadi seperti ini.
Papa itu gila olahraga. Perlu digarisbawahi, gila.
Kata Kenan, Hobi olahraga Papa semakin meningkat saat Opa meninggal karena penyakit paru-paru kronis akibat gaya hidupnya yang tidak sehat serta gemar merokok. Selain hidup sehat untuk dirinya sendiri, setidaknya Papa harus tetap sehat untuk orang-orang yang dicintainya. Papa tidak ingin orang-orang yang dicintainya harus merasakan kehilangan yang sama seperti apa yang dialaminya 5 tahun lalu.
Kata Papa, mereka hanya akan melakukan jogging saja di dalam kompleks perumahan, kemudian kembali ke halaman rumah untuk kalistenik.
"Kenapa kamu lari di belakang? Di sini, di sebelah Papa!" titah Papa.
Keanu mengembuskan napas letih, lalu menambah temponya hingga sejajar dengan Papa.
Target Papa hari ini adalah memutari kompleks perumahan sebanyak 10 kali. Matahari sudah menampakan diri dari balik awan dan mereka baru melakukan 5 kali putaran. Waktu yang ditempuh untuk memutari kompleks ini satu kali dengan berlari adalah 15 menit. Itu berarti untuk sampai di putaran ke 10, mereka akan berlari selama 2,5 jam, belum ditambah dengan waktu istirahat selama 5 menit setiap kali sampai di garis awal.
Bagian dalam baju dan sekujur tubuhnya sudah basah oleh keringat. Napasnya ngos-ngosan. Tubuhnya seketika ambruk ke aspal karena sudah tidak sanggup lagi. Seperti lagunya Rossa, tapi ini bukan tentang patah hati.
"Capek?"
"Iya, Pa."
"Jangan dimanjain rasa capeknya. Nanti malah keterusan dan malas-malasan. Ayo bangun! Tiga putaran lagi."
Badannya telentang menghadap langit, kedua tangannya yang lunglai dibiarkan begitu saja menyentuh aspal yang hangat. Kenan ... harus bertanggung jawab atas semua ini.
"Kenan!"
"Iyyaahh," sahutnya lemah. Dadanya naik turun.
Batuk sekali, dia kembali berdiri dan menyusul Papa yang sudah jauh di depan sana.
Keanu berdoa, semoga saja dia kuat sampai akhir.
***
Papa hanya memberikan waktu istirahat 30 menit begitu tiba di rumah untuk melakukan pendinginan otot-otot usai berlari. Belum cukup dengan berlari, Papa menambah sesi latihan mereka dengan kalistenik. Mula-mula pemanasan, push up biasa sebentar, lalu bergelantungan di tiang-tiang.
Keanu bisa pull up, tapi dia tidak kuat pull up lama-lama karena tidak terbiasa berolahraga seperti ini dengan mama. Mama juga mana mau pull up satu tangan kayak begini. Tangan Keanu mulai gemetar, tak kuasa menahan beban tubuhnya sendiri.
"Tujuh. Turun ... turun. Oke naik. Delapan. Naik ...," pandu Papa dari belakang. "NAIK!"
IYAAA SABARRR, INI JUGA LAGI DIANGKAT, teriak Keanu yang hanya tertahan dalam dalam hati. Tangisnya juga pecah dalam hati.
Perasaan guru penjasnya di sekolah nggak sekejam ini waktu praktek. Padahal tujuannya sama-sama untuk kebugaran.
Demi apapun, Keanu seperti ditempa untuk menjadi casis polri.
Papa kemudian melakukan handstand push up. Seperti namanya, handstand. Mereka akan berdiri dengan telapak tangan, lalu bergerak naik-turun. Keanu hanya bisa menelan ludah, menyaksikan pertujukan itu.
"Sekarang giliran kamu." Papa berkacak pinggang.
"Hah?"
"Turun."
"Tap-"
"Cara ngelakuinnya sama kayak kemarin."
Keanu nggak tahu apa-apa soal kemarin-kemarin yang dimaksud. Dengen secuil keberanian, kedua telapak tangannya mulai bersilaturahmi dengan tanah. Keberaniannya yang terkumpul dikeluarkan dengan satu kali embusan napas.
Percobaan pertama dan kedua gagal, kakinya lagi-lagi kembali turun, itu karena dia masih ragu-ragu. Di percobaan ketiga dia berhasil berdiri dengan kedua tangan. Hoodienya jatuh tersingkap hingga ke dada, menunjukan bagian perutnya yang tegang dan mengkilap karena keringat.
Keanu bertahan di posisi itu. Menuli dari racauan Papa yang menyuruhnya untuk push up. Mukanya memerah, tangannya gemetar. Dia hanya takut ...
BRUK!
... terbalik.
"Awh."
"Besok kamu ikut Papa ke gym," ucap Papa sebelum naik ke teras rumah.
Mampus.
Keanu mau ganti Papa aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Brother!
Teen FictionLiburan akhir tahun yang (seharusnya) menyenangkan itu malah membawa Keanu bertemu dengan seseorang yang fisiknya nyaris 100% mirip dengannya. Kenan, nama anak laki-laki itu. Keanu pikir dunia sudah gila. Apalagi saat Kenan mengungkap fakta bahwa me...