3. A Little Girl

879 86 28
                                    

⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡

.
.
.

Sepanjang perjalanan pulang fikiranku penuh dangan pertanyaan. Sebenarnya siapa gadis itu? Dia petarung yang hebat tetapi aku tidak pernah tau tentangnya sebelumnya. Kalau melihat dari teknik beladirinya, dia jelas seorang profesional.
.

"Hey fokus, rumahku di sebelah sana."

"Eh i-iya maaf. Aku akan putar balik di depan."

"Ada apa denganmu? Apa kau masih memikirkan gadis tadi?"

"Hu um, aku sangat penasaran dengannya."

"Huh selalu saja begitu, kau terlalu memikirkan semua hal secara berlebihan. Besok dia juga akan kembali untuk mendapatkan hadiahnya, nah nanti kau bisa bertanya langsung padanya."

"Ahh ya, kau benar juga ... nah kita sudah sampai."

"Baiklah, terima kasih Wen. Kau hati-hati, jangan terlalu banyak memikirkannya, akan berbahaya untukmu."

"Aku mengerti, sampai jumpa."
.

Naomi benar, untuk apa aku terlalu memikirkannya. Toh para anak buahku di markas pasti akan menghubungiku jika gadis itu kembali.

Aku melajukan mobilku dengan cepat agar segera sampai di apartemen. Ini sudah hampir tengah malam, mataku sudah mengantuk. Besok juga aku diminta datang ke kantor untuk mengurus beberapa masalah pada database perusahaan. Ahh malas sekali rasanya.

*****
.
.
.

Jam 11 siang aku datang ke kantor untuk melakukan pekerjaanku. Sebagai seorang freelancer, aku memang jarang masuk kerja. Aku datang jika ada pekerjaan yang membutuhkan keahlianku sebagai seorang IT Specialist.

Aku mengotak-atik keyboard untuk mulai melakukan coding di beberapa perangkat dengan sangat lihai. Pekerjaan ini tidaklah sulit bagiku, namun orang-orang yang melihat aksiku memandang dengan penuh kekaguman. Tidak sampai satu jam, database perusahaan yang sempat bermasalah berhasil kurapihkan kembali.

Aku menelpon atasanku yang merupakan owner dari perusahaan untuk melaporkan hasil kerjaku.
.

"Aku sudah mengatasinya, Khun Ron. Mohon saat menggunakan aplikasi agar sesekali di refresh dan lakukan penginputan data secara bertahap serta tidak lebih dari 2 server untuk menghindari masalah serupa."

"Khob khun na khap, Khun Wendy. Nanti Saya sampaikan pada staff yang bersangkutan. Saya akan segera mentransfer bayaran Anda."
(Terima kasih banyak, Nona Wendy.)

"Oke kha, yin dee kha." (Oke, sama-sama.)

Aku menutup telponku. Dan tidak lama sebuah notifikasi SMS banking muncul di layar. Aku tersenyum melihat nominal yang tertera disana.

'20.000 bath, hmm lumayan juga.'

Aku memasukkan kembali ponselku ke saku. Sebenarnya dengan semua yang kumiliki, aku tidak perlu susah-susah bekerja. Uang dari ibu, ayah dan juga yang kudapatkan dari gelanggang semuanya sudah lebih dari cukup.

Namun aku juga merasa bosan jika hanya melukis dan bermalas-malasan, maka dari itu akhirnya aku menerima tawaran sebagai ahli IT Specialist di perusahaan yang sekarang. Lagipula dengan sistem kerja freelancer, aku jadi tidak terikat dengan perusahaan dan hanya datang jika dibutuhkan.
.

Aku mengeluarkan mobilku dari parkiran dan mulai berkendara santai sambil melihat-lihat ke sisi jalan, mencari kedai makanan karena perutku sudah lapar. Cukup lama aku hanya berkeliling karena tidak menemukan satupun tempat yang menarik perhatianku.

VODKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang