19. Big Guy

502 75 3
                                    

⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
😚 Buat yg baik hati aja 💗
♡♡♡
♡♡

.
.
.

Hari ini, aku dan Vodka pergi menemui ibuku di sabuah Restoran Barat, melakukan pertemuan rutin sekaligus makan siang bersama. Walaupun kulihat sempat beberapa kali terjadi perang mata antara Vodka dan Ibu Amanda, namun situasinya baik-baik saja sampai kami berpisah setelah makan dan berbelanja di sore hari.

Di perjalanan pulang, aku masih bisa merasakan bahwa Vodka sepertinya masih kesal. Aku menggenggam jemarinya yang sejak tadi tidak berhenti mengetuk-ngetuk lututnya sendiri.
.

Teerak, ada apa? Kenapa kau terlihat kesal?”

“Tentu saja aku kesal, hampir seharian aku berhadapan langsung dengan orang yang telah jahat terhadap kekasihku di masa lalu, namun aku tidak bisa melakukan apapun untuk menghukumnya.”

“Hmm, aku sudah berusaha memaafkannya walaupun rasanya sangat sulit. Tapi aku merasa baik-baik saja sekarang, apalagi aku telah memilikimu di sisiku. Aku sudah bahagia.” Aku menggosok punggung tangannya dengan ibu jariku, lembut. Dia menatapku namun masih dengan tatapan tidak suka.

“Kenapa kau memaafkannya begitu saja? Itu tidak adil untukmu.”

“Tidak baik terus mendendam dengan masalalu kan? Dan kuharap, setelah ini kau juga bisa memaafkannya den berhenti bersikap seperti memusuhinya saat kita bertemu lagi, hm? Dai mai?” (Bisakah?)

“Arghh rasanya berat sekali. Melihat wajah mesumnya itu ingin rasanya kucabik-cabik.”
.

Aku terkekeh saat melihat Vodka yang mengangkat kedua telapak tangannya kedepan dan membuat gerakan seperti menggaruk udara kosong, kekesalannya seolah tidak mereda sedikitpun. Sampai mobil yang kukendarai tiba di halaman rumahku, Vodka yang bersiap membuka pintu mobil yang masih ku kunci.

Babe, pintunya.”

“Beri aku sebuah ciuman.”

“Huh??”

“Setelah itu baru ku buka kuncinya.”

“Kenapa semakin lama kau semakin mesum?”

“Bukan mesum, aku hanya ingin hubungan kita selalu manis.”

“Apa dengan cara berciuman?”

“Ya, itu salah satu caranya. Cepat lakukan, anggap saja untuk mengisi energi kita, umm ….” Aku memajukan bibirku, Vodka mengecupnya dengan singkat.

Cupp

“Huh, dasar pelit!”

“Jangan protes.”

Kami keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam rumah. Sudah pukul 6 sore, aku harus segera mandi, membuat hidangan makan malam dan bersiap untuk ke markas jam 9 nanti.
.
.

“Pertandingannya jam berapa, Phi?” Tanya Vodka padaku saat kami sedang menyantap makan malam.

“Jam 8.”

“Apa Phi Naomi juga akan pergi bersamamu?”

“Ya, kami pergi bersama. Ini tidak akan lama, kau tidak apa kan di rumah sendiri?”

Mei tong huaang, ada Pa Mee dan Lung Toh disini.” (Tidak perlu khawatir. Bibi. Paman)

“Oke kha. Makanlah dengan baik, jangan lupa minum air putihnya.”

“Kau koki yang baik, membuat hidangan yang enak, menyuapi dan mengingatkan pelanggan untuk minum air.”

“Apa kau sedang meledekku?”

VODKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang