8. Upset

513 77 7
                                    

⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡

.
.
.


Aku benar-benar hampir dibuat stress karena ulah Bella. Anak ini sebenarnya sangat imut tetapi juga sangat kritis. Dia banyak mengomentari berbagai hal yang ada di sekitarku dan apapun yang kulakukan. Aku merasa dia sangat menyebalkan, tetapi dia juga masih kecil. Oh Tuhaan, ingin sekali aku memarahinya tetapi hampir semua yang dia katakan memang benar adanya.

Sekarang aku duduk di sofa ruang tengah karena dia telah menguasai kamarku. Menurutnya aku hanya mengganggu konsentrasinya belajar, padahal kemarin dia sendiri yang mengatakan bahwa dia kesepian dan butuh teman. Aku sudah tidak tahan lagi, aku butuh seseorang untuk menghiburku.

Ahh ya, Vodka. Gadis petarung itu, sedang apa dia sekarang? Aku akan coba menelponnya untuk mengobrol, semoga dia sedang senggang sekarang. Segera kucari kontaknya di ponselku dan mulai melakukan panggilan.
.

[Halo]

"Emm hay, Vodka. Apa aku mengganggumu?"

[Ada apa?]

"Ahh tidak, suasana hatiku sedang tidak begitu baik. Aku hanya ingin sedikit berbincang denganmu"

[Apa yang terjadi?]

"Sekarang di apartemenku ada seorang anak kecil, dia sangat menyebalkan. Dia selalu mengomentari segala hal dan apapun yang kulakukan. Saat inipun dia sedang mengunci diri di kamarku]

[Hmm begitu. Lalu, kenapa kau tidak mengusirnya?]

"Mana mungkin. Sebenarnya aku sangat menyayanginya dan sudah menganggap dia sebagai adikku sendiri"

[Kakak adik memang jarang akur]

"Tetapi aku tidak menyangka bahwa anak itu sangat kritis. Aku jadi seperti orang bodoh dibuatnya"

[Apa kau merasa bodoh sekarang?]

"Entahlah, aku tidak tau. Ya, mungkin saja. Anak itu berbicara hal yang benar sehingga aku tidak bisa membantahnya"

[Itu artinya dia anak yang cerdas. Jika dia mengatakan hal-hal buruk tentangmu, maka kau harus memperbaikinya]

"Kenapa kau jadi membelanya? Aku sedang kesal sekarang"

[Tidak. Hanya saja aku sedikit heran padamu, kenapa kau kesal karena seorang anak kecil? Aku kira masalahmu tidak lebih sepele dari ini]

"Hmm sudahlah, tidak perlu dibicarakan lagi. Oh ya, sedang apa kau sekarang?"

[Tidak ada, hanya sedang bersantai]

"Kau tidak pergi ke bunkermu?"

[Tidak]

"Mengapa kau hanya datang di malam hari?"

[Darimana kau tau?]

"Orangku yang mengatakannya. Dan sebenarnya, apa yang kau lakukan disana?"

[Ehm, itu hanya kebetulan. Aku mampir setelah melakukan kegiatanku seharian. Dan apa yang kulakukan disana, kurasa aku tidak punya kewajiban untuk mengatakannya padamu]

"Ahh begitu ya, maaf aku hanya penasaran"

[Rasa penasaranmu tidak akan ada jika kau tidak mencampuri urusan orang lain]

"Aku hanya tertarik pada semua hal tentangmu"

[Hm?]

"Ya. Aku hanya ingin lebih dekat dan mengetahui lebih banyak tentang dirimu"

[Kenapa?]

"Yaa karena... karena aku tertarik padamu. Aku menyukaimu"

[Huh lagi lagi kau bicara omong kosong]

VODKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang