⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡
♡
.
.
.Sejak kejadian pembunuhan di apartemenku tempo hari, sekarang aku jadi lebih tertarik menonton televisi untuk sekedar ingin mengetahui berita apa-apa yang sedang terjadi saat ini.
Hari ini, seperti biasa aku duduk di depan televisi dengan segelas teh hangat dan juga semangkuk salad buah. Aku menekan tombol navigasi pada remote control untuk mencari siaran yang bagus. Jariku berhenti di satu siaran televisi yang sedang menampilkan berita kriminal pembunuhan.
Aku tertarik untuk menontonnya dan ternyata kasus yang diberitakan adalah lanjutan dari kasus pembunuhan berantai yang sering diceritakan Naomi padaku.
"Breaking News. Pemirsa, akhir-akhir ini tampaknya Thailand tengah di terror dengan maraknya kasus pembunuhan, dan yang paling mengkhawatirkan adalah kasus yang akan kita bahas hari ini. Ter-ja-di la-gi! Kasus pembunuhan berantai yang sampai saat ini belum menemukan titik terang, kembali memakan korban setelah lebih dari setengah tahun sejak penemuan korban sebelumnya. Namun ibarat peribahasa, 'sepandai-pandainya tupai melompat, pasti suatu saat akan jatuh juga.' Seperti halnya pelaku yang selama ini dikenal dengan aksinya yang rapih tanpa meninggalkan jejak sama sekali, agaknya kali ini sang predator manusia itu sedikit ceroboh, karena meninggalkan DNA nya di TKP. Saat ini, DNA pelaku sudah dibawa ke laboraturium untuk di analisis oleh ahli genetika. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan keluar sekitar satu sampai dua minggu lagi. Mari kita tunggu hasilnya dan semoga dapat membantu tim berwajib untuk melakukan pencarian. Sekian untuk Breaking News hari ini, selalu ikuti berita-berita hangat kami lainnya hanya di Channel 3. Terima kasih dan sampai jumpa. Salam."
.Aku buru-buru mengambil ponselku dan menekan sebuah kontak untuk melakukan panggilan.
[Halo?]
"Naomi, apa kau sibuk sekarang?"
[Hm, saat ini aku sedang di luar lab dan akan kembali sekitar 15 menit lagi. Ada apa?]
"Baru saja aku melihat berita di televisi yang membahas tentang pembunuhan berantai tempo hari, apa benar tim penyidik menemukan DNA pelaku?"
[Benar, kemarin malam terjadi kasus pembunuhan serupa dan pada saat melakukan olah TKP, salah seorang anggota tim penyidik menemukan beberapa helai rambut yang tercecer. Diantara helai rambut itu, ada beberapa yang memiliki bentuk dan warna berbeda dengan rambut milik korban dan diduga itu merupakan rambut milik pelaku. Pasalnya, didalam rumah korban yang merupakan TKP, tidak ada satupun dari keluarga korban yang memiliki ciri rambut yang serupa.]
"Tapi jika hanya sehelai rambut, apakah itu cukup untuk menjadi barang bukti? Maksudku, bisa saja itu rambut yang kebetulan tercecer."
[Nah itu juga Wen, saat mengautopsi jasad korban aku juga menemukan rambut yang sama di bagian kuku tangan korban. Jadi, bisa dipastikan bahwa korban juga sempat melakukan perlawanan kepada pelaku sehingga rambut pelaku berhasil tercabut.]
"Aku jadi semakin penasaran dan tertarik dengan kasus ini."
[Ini adalah kasus tergila di abad ini dan jika pelakunya sudah berhasil diungkap, maka beritanya pasti akan sangat meledak. Walaupun pembunuhan adalah suatu hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun, kecuali saat perang tentunya, namun jujur aku sebenarnya agak menyukai si pelaku.]
"Huh?"
[Ya, selain dia orang yang cerdas, dia juga mengingatkanku pada si perfect psycopath *Pedro Rodrigues Filho atau yang lebih dikenal dengan Pedrinho Matador. Mereka memiliki kesamaan, yaitu sama-sama membunuh orang jahat.]
(*seorang pria kelahiran Santa Rita, Brasil, yang kabarnya telah membunuh lebih dari 100 korban.)
KAMU SEDANG MEMBACA
VODKA (END)
FanfictionAre You ready to solve the riddles with Me? ⚠️ GxG Area ⚠️ ☆ 555 : 16-03-2023 👁 4K : 21-03-2023 🏅 61 #Thriller : 17-03-2023 Since 1st Day : 🥇 : #Thread 🥇 : #Dots 🥇 : #Riddles 🥇 : #RedThread Ketika si polos namun berbahaya 🍸 Bertemu dengan si...