5. First Date

761 81 6
                                    

Maaf telat update ygy, author lembur soalnya dan ini baru pulang heuheu 🧡🙏🏻🤧

⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡

.
.
.


"Wen?"

"Ah Naomi kau sudah selesai."

"Iya, aku sudah ... heyy Luz!"

"Hay Naomi, wah kebetulan sekali. Sudah lama ya."

Aku melihat keduanya saling berjabat tangan dengan tatapan bingung. Aku tidak pernah tau bahwa Naomi memiliki sorang teman wanita yang tampan.

"Kalian saling kenal?"

"Iya Wen, kami pernah satu kelas saat kuliah."

"Ah begitu."

"Sebelumnya kita tidak terlalu dekat, dan aku harap malam ini kita bisa mulai berteman ya Naomi, dan juga dirimu, cantik."

"Ah i-iya."

"Ehem ... baiklah, mari saling bertukar kontak."

"Oh ya tentu saja."
.

Kami bertiga lalu pindah ke ruangan lain yang tidak terlalu berisik. Kami duduk di bagian agak sudut ruangan. Banyak sekali mata yang memandang kearah kami, mulai dari berjalan sampai duduk disini. Itu mungkin karena Luz sangat tinggi dan juga mencolok, dia sangat bercahaya seperti arti namanya.

Aku agak sedikit kurang nyaman karena Luz terus-terusan memujiku, ditambah lagi Naomi yang sepertinya sangat mendukung aksinya ini untuk menggodaku. Dia memang tampan namun aku merasa tidak tertarik sama sekali padanya. Entahlah, aku tidak merasa begitu nyaman, berbeda saat bersama Vodka.

Vodka? Ahh gadis itu. Aku masih sangat penasaran siapa dia sebenarnya. Aku belum menemuinya lagi setelah hari itu.

'Hmm kalau aku mengajaknya bertemu untuk sekedar mengobrol, dia mau tidak ya?'
.

"Wen? Cantik? Hey, apa yang sedang kau lamunkan?"

"E ehh ... ahh ti-tidak."

"Apa kau tidak mendengarku?"

"Maaf, aku memikirkan sesuatu."

"Hm begitu. Ya sudah, tidak apa-apa cantik."

"Mm Luz?"

"Kha?"

"Tolong jangan panggil aku seperti itu, aku punya nama. Aku merasa kurang nyaman."

"Oke oke, maaf kalau telah membuatmu merasa tidak nyaman. Aku hanya senang memujimu karena kau memang sangat cantik."

"Terima kasih, tetapi tolong panggil saja aku Wen atau Wendy."

"Baiklah Wendy."

Luz memamerkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapih. Senyumnya sangat manis dan pasti akan membuat siapapun yang melihatnya terpesona. Tapi sayang saat ini fikiranku hanya dipenuhi oleh Vodka, gadis petarung bermasker yang sangat misterius itu.
.

"Naomi, ayo kita pulang. Aku sudah mengantuk."

"Hm baiklah."

"Ugh nona-nona, kenapa cepat sekali? Ini bahkan belum tengah malam."

"Mohon maaf Luz, kami harus pulang karena Naomi akan bekerja besok. Kau teruskan saja disini."

"Kalau begitu biarkan aku mengantar kalian."

"Tidak perlu, aku bawa mobil."

"Tapi apa kau tidak apa-apa menyetir sendiri? Kau minum banyak alkohol tadi."

VODKA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang