VODKA (END)

Special Chapter (1)

Sebelumnya author mohon maaf yaa baru bisa kambek setelah sekian lama🙏🏻
Dimaapin yakk ... udh gitu aja 🙂

⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡
♡
.
.
.

“Happy birthday to you, happy birthday to you … happy birthday, happy birthday, happy birthday Bella~”

“Yeay, happy birthday Bella.”

“Thank you so much, everyone.”

***
.
.

Tok tok tok

“Sis … open the door quickly!”

Ceklek

“What’s goin on?”

“Aku membawakanmu sepotong kue, cepat ambil sebelum Mom melihatnya.”

“Bring it back, I don’t want it.”

“No, Sis … please take it, this is my birthday cake.”

“I don’t care! It has nothing to do with me anyway.”

“I said take it!”

“No! Go away from here!”
Brughh

“Argh!”

“What happen? You! … how dare you hurt my daughter!?”

“No … Mom, this is my fault. I ….”

“My daughter? Ah yeah, I forgot something. Sejak awal kau memang tidak pernah menganggapku lahir dari rahimmu, ya? Aku paham. Asal kau tahu, aku juga tidak pernah berharap untuk dilahirkan olehmu!”

Plakk

“Kurang ajar! Dasar tidak berguna! Pembawa sial! Kenapa kau tidak mati saja sejak awal, bastard!”

“Debora, shut up!”

“How dare you, Dante!”

“Mom, Dad … stop, please.”

“Bella, Becca … masuk ke kamar kalian!”

“Before I die, you are the first to go to hell.”

“Becca, stop!"

“Oke Dad, take care of your f*ckin wife!"

***
.
.

Hai. Perkenalkan, namaku Rebecca Sermon. Aku lahir dan tumbuh besar dalam silsilah keluarga Sermon, salah satu keluarga kelas menengah di kota Manchester, England. Disini akan kuceritakan kisah hidupku yang sebenarnya.

Meski bisa dibilang keluargaku tinggal di lingkungan yang cukup baik dan terhormat, namun sebenarnya kami memiliki kisah yang rumit. Kakekku merupakan seorang pendeta terkemuka dan nenekku juga tergabung dalam organisasi aktivis perempuan di lingkungan setempat. Mereka pasangan yang aktif dalam kegiatan sosial dan cukup terkenal di kalangan masyarakat.
.

Pernikahan mereka dikaruniai dua orang putra, sayangnya putra kedua yang merupakan adik dari Ayahku meninggal dunia saat masih balita karena sakit-sakitan. Mereka merasa sangat kehilangan dan akhirnya mencurahkan seluruh perhatian sepenuhnya pada Ayahku. Mereka menyayanginya tetapi juga menyetir hidupnya.

Apapun yang Ayahku lakukan, semua harus melalui persetujuan mereka. Bahkan Ayah sama sekali tidak diberikan pilihan, namun merekalah yang akhirnya memilih kehidupan untuk Ayah. Menurut kisah yang kubaca dari buku harian Ayah, pertama kalinya Ayah menentang mereka adalah ketika memilih pasangan hidup. Ayah jatuh cinta gadis muda cantik yang merupakan seorang mahasiswa, usia mereka bahkan terpaut 10 tahun, yang mana saat itu Ayah sudah berusia 30 tahun sementara gadis itu masih berusia 20 tahun.