⭐️ Jangan lupa Vote & Komennya kakak 💬
♡♡♡
♡♡
♡
.
.
."Tidak ... aku tidak akan menyesal, aku menyukai ... darah."
Deg
"Apa?"
"...."
"Teerak? Teerak, bangun." Aku menepuk pelan pipi Vodka untuk membangunkannya, khawatir karena dia mengigau aneh. Sepertinya dia sedang mengalami mimpi buruk.
"Teerak?"
"Hm? K-kha?" Vodka terbangun dan langsung menatapku dengan terkejut. Terlihat bulir-bulir keringat keluar dari dahi dan juga pelipisnya, aku segera mengambil beberapa lembar tisu lalu menyekanya.
"Apa kau bermimpi buruk? Kau sampai mengigau aneh."
"M-mimpi? Mengigau?"
"Ya, kau barusan mengigau, itu sebabnya aku langsung membangunkanmu. Apa kau tidak ingat?"
Vodka menggeleng pelan, dahinya terlihat berkerut namun sorot matanya seolah menyiratkan sesuatu.
"Aku merasa sepertinya aku memang bermimpi, tapi saat terbangun aku tidak mengingat mimpi itu sama sekali."
"Jika aku memberitahumu apa yang tadi kau katakan saat mengigau, mungkin kau bisa mengingatnya."
"Memangnya apa yang kukatakan?"
"Kau berkata ... aku tidak akan menyesal, aku menyukai darah. Seperti itu."
"HAH??" Matanya membulat sempurna, yang menandakan bahwa dia terkejut dengan apa yang baru saja kuucapkan. Sesaat kemudian dia menautkan kedua alisnya, seperti tengah berfikir.
"Apa aku benar-benar mengatakan itu, Phi?"
"Hu um."
"Sebenarnya apa yang kumimpikan juga aku tidak tahu, tetapi kata-kata itu sendiripun terasa asing bagiku. Atau mungkin saja aku bermimpi sedang bertarung."
"Apa kau sangat ingin bertarung?" Aku menaikkan sebelah alisku dan menatapnya tajam.
"Ah emm tidak, hey ayolah itu hanya mimpi."
"Hm, kau benar. Sudahlah, tidak usah dibahas lagi. Sekarang bagaimana keadaanmu? Apa kau sudah merasa lebih baik?"
"Ya. Aku sudah lebih baik sekarang."
"Syukurlah."
"Tapi Phi, aku ingin mandi."
"Jangan dulu."
"Kenapa?"
"Kau belum terlalu pulih, aku khawatir nanti kau akan demam lagi."
"Tapi aku merasa kepanasan sekarang, ini tidak nyaman."
"Aku akan membantumu mengelap tubuh dan juga berganti pakaian. Kalau kau merasa kepanasan, aku akan menurunkan suhu AC nya."
Tanpa menunggu jawaban Vodka, aku beranjak untuk mengambil sebaskom air dan juga handuk kecil. Aku membuka satu persatu baju yang dikenakannya dan mulai mengelap tubuhnya dengan kain basah. Dia selalu meringis kesakitan setiap kali tanganku mengenai bagian tubuhnya yang memar.
"Hm kau masih merasa kesakitan, kalau begini bagaimana kau bisa mandi?"
"Umm."
"Sebaiknya besok kau jangan pergi ke sekolah dulu, aku akan pergi untuk berbicara dengan gurumu."
"Chai kha."
Drrrttt drrtt
Terdengar suara ponsel yang bergetar dari dalam tas Vodka, aku mengambilnya dan melihat nama 'Mae' tercantum di layar. Kuserahkan ponsel itu pada Vodka, dia membiarkannya beberapa saat sebelum mengangkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VODKA (END)
FanfictionAre You ready to solve the riddles with Me? ⚠️ GxG Area ⚠️ ☆ 555 : 16-03-2023 👁 4K : 21-03-2023 🏅 61 #Thriller : 17-03-2023 Since 1st Day : 🥇 : #Thread 🥇 : #Dots 🥇 : #Riddles 🥇 : #RedThread Ketika si polos namun berbahaya 🍸 Bertemu dengan si...