Chapter 9 : Hari itu di Perpustakaan

168 52 35
                                    




🦋







Bu Mitsuri Kanroji baru saja keluar dari gedung lantai dua, tepatnya di kelas X MIPA 1 yang menyatu dengan gedung kelas XI MIPA.

Guru bertampang imut nan menggemaskan itu menyelesaikan mata pelajaran Bahasa Inggris dengan sedikit tergesa.
Pengumuman dari ruang Audio tadi nampaknya jadi sumber utama terpecahnya konsentrasi mengajar.

Tak pelak, kuis yang seharusnya akan diadakan siang itu pun harus dibatalkan secara sepihak. Namun penggantinya justru beberapa lembar tugas pada LKS, dan buku teks pinjaman dari Perpustakaan.

Bagi Tanjirou ini namanya dobel kill. Akan tetapi bagi kedua teman binalnya, ini merupakan surga duniawi di tengah gersangnya kerak neraka di dunia.
Lebay memang, namun itulah yang dirasakan.
Terlebih lagi ini memasuki jam terakhir. Lengkap sudah kebahagiaan para penghuni kelas X MIPA 1.

Sebagai ketua kelas yang baik, seharusnya Kousei Arima, dan wakil ketua kelas lah mempunyai tugas untuk mengembalikan Buku paket ke gedung Perpustakaan.
Keharusan itu malah tertunda saat Kousei kebelet ke toilet siswa di ujung koridor.

Tinggal lah Kaori Miyazono seorang diri kebingungan.
Mau minta tolong pada siapa untuk membantunya membawa Buku paket sebanyak itu. Mana berat lagi. Ogah dia bolak-balik bawa buku paket dari kelas ke gedung perpustakaan di seberang lapangan basket.

Mau tidak mau, dia pun harus minta tolong pada seseorang.

.

.

Dari semua anak perempuan yang rusuh di kelasnya hanya terlihat Daki Ume yang sedang senggang.
Mengecat kuku pakai kutek merah, itu artinya sedang senggang 'kan? Sementara kebanyakan lainnya ada yang berghibah, maen kartu, sampai berkelakuan nggak jelas kayak Inosuke.
Ngulet di lantai kelas sambil pelototin Hp nya.

Alhasil, dia pun menghampiri Daki.
"Beb Daki, temenin gue yuk, balikin buku paket ke Perpus?"

Daki melirik sekilas dan langsung melengos.
"Sorry honey, kuku gue gak bisa nunggu buat dipercantik.

Sudut siku-siku tergambar di atas pelipis Kaori.
Padahal terkadang mereka cukup dekat. Kadang aja tapi.

"Biar gue bantuin Kaori. Kebetulan gue baru selesai ngerjain tugas," Tanjirou bangkit.
Membagi dua buku paket itu untuk dibawa ke Perpustakaan. Jumlah yang lebih sedikit diangsurkan pada gadis wakil ketua kelas mereka.

"Eh, gue ikutan. Gue bantuin deh,"

"Nggak usah Iblis, ni gue sama Tanjidor aja. Modus banget Lo," kesal Kaori sambil berlalu bersama Tanjirou yang sudah mendahului keluar.



🦋🦋🦋



"Jijay banget gak sih, Daki Ume. Gue minta tolong baik-baik malah ditolak. Giliran nyebut nama Lo, mendadak sok peduli. Naksir kali, cewek itu sama Lo Tan."

"Nggak lah Kaori. Kali aja dia emang niat bantuin di saat terakhir. Lagian naksir dari mananya, orang tiep ketemu gue bawaannya ngajak gelut mulu."

Mereka sedikit ngobrol unfaedah di sepanjang perjalanan mencari Kitab Suci.
Nggak bor, mereka beneran ke Perpustakaan.

 Nggak bor, mereka beneran ke Perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepotong Hati Untuk Tanjirou ✔️ || TanjiKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang