Chapter 16 : Cerita Aoi

124 41 25
                                    

Kendati, masa lalu tidak bisa diubah. Menyesal pun percuma. Kau hanya harus mengambil pelajaran darinya. Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, agar mampu lebih bijak mengambil keputusan pada cerita di masa depan.
🦋 SHUT 🦋






Kanao Kocho, Houtaro Oreki, dan Eru Chitanda. Mereka bertiga adalah sahabat yang mengenal sejak di bangku Sekolah Dasar hingga menginjak masa SMP.

ketiga nya selalu bersama. Bahkan orang tua mereka juga saling mengenal baik satu sama lain. Terutama Eru Chitanda.
Kedua orang tuanya merupakan orang yang berpengaruh besar dalam Kota mereka.

Ibu nya adalah seorang Sosialita. Ayah nya sendiri adalah seorang Wali Kota yang cukup disegani.
Beda dengan Kanao Kocho. Terlahir dari keluarga berada yang hampir semua silsilah keluarganya bekerja dalam bidang kesehatan.
Sedangkan Houtaro Oreki hanya siswa biasa dengan orang tua yang juga biasa saja.
Hidup membumi tanpa ingin melibatkan diri pada hal-hal merepotkan lainnya.

Mereka selalu satu kelas dan kerap kali menghabiskan waktu bersama. Jika salah satu nya absen, maka mereka dua orang lainnya akan tetap berkumpul di atap sekolah.
Tempat favorit bagi siswa yang ingin menghindari keramaian kantin saat jam istirahat, maupun jam kosong.

Namun, semuanya berubah saat benih perasaan lain tumbuh subur pada dua orang dalam trio itu.
Tepatnya musim hujan, saat kelas 1 semester 2.

"Aku suka sama Kanao. Mau nggak, kita lebih dari sekedar temen? Kita pacaran."

Hanya anggukan malu-malu yang diterima oleh Houtaro Oreki sebagai jawaban Kanao Kocho.
Hubungan mereka begitu kuat dan menggemaskan kala itu. Eru Chitanda pun tidak keberatan saat keduanya menyatakan diri sebagai sepasang kekasih.
Satu sekolah saja sangat mendukung hubungan keduanya. Pasangan pintar yang sopan dan saling mendukung satu sama lain.

🦋🦋🦋

Semua berjalan lancar sesuai yang diinginkan.
Kisah klasik antara sahabat yang tak menuai hambatan, begitu pula kisah percintaan serupa komik remaja yang  penuh warna merah muda.

Hubungan baik yang terjalin dengan dua orang berharganya membuat Kanao melupakan sejenak masalah di dalam ranah pribadi nya.
Menyingkirkan sesaat soal ibu yang sakit, atau ayah yang ketahuan berselingkuh dengan jalang di luar sana.
Kanao hanya ingin membiarkan rasa bahagia memenuhi kehidupan nya untuk kali ini saja.

Dia masih punya kak Kanae dan kak Shinobu. Juga Houtaro dan Eru yang senantiasa ada dalam kesehariannya baik suka maupun duka.

Seringkali mereka akan menghabiskan hari Minggu dengan pergi bersama.
Namun Eru yang tidak ingin mengganggu, akan menolak secara halus jika mereka berdua memutuskan ikut mengajak Eru turut serta.

Hingga akhirnya, kerikil pun mulai menampakkan diri pada jalan yang selalu terasa mulus.
Berawal dari ucapan Eru Chitanda yang seperti sambaran petir di siang bolong. Ditambah pula peristiwa lain pada kediaman Kupu-kupu, rumah utaman Kanao dan keluarganya kala itu.

Dia memang tidak diberitahu secara langsung mengenai hal itu. Namun, mendengar nya sendiri dari mulut Eru Chitanda dan sang pacar secara tidak sengaja, tidakkah itu cukup disebut sebagai kebenaran mutlak?

"Aku nggak sanggup kalau harus ngomong langsung ke Kanao. Seenggaknya kamu sebagai pacarnya, ngomong dong. Kamu pikir aku bisa nolak gitu aja? Banyak resiko nya! Nama baik mama bisa tercoreng."

Kanao terheran saat mendengar suara geraman tertahan dari ruang Lab Komputer yang tertutup.

"Lalu gimana, aku juga nggak akan segampang itu buat ngomongin ini sama Kanao. Apalagi sekarang dia lagi banyak masalah. Bakal jadi beban kalau tiba-tiba ngusik dia dengan berita kayak gini. Kita berdua tahu, ibu nya sakit parah."
Itu suara Houtaro, pacar nya.

Buat apa mereka berdua ada di ruang lab yang sepi?
Kanao berusaha berpikir jerih. Pasti ada alasan kuat yang membuat mereka berdua berada pada situasi ini. Sampai sebuah kalimat Eru Chitanda selanjutnya terucap, barulah ia merasa benar-benar memahami semua yang terjadi.

"Kita berdua harus ngomong, Houtaro, sebelum Kanao denger dari orang lain. Kalau kita udah tunangan selama tiga bulan ini....."

Namun pada kenyatannya, mereka berdua tidak pernah bisa mengatakan percakapan di Lab Komputer itu pada Kanao.
Sebab di hari berikutnya, Kanao Kocho seolah ditelan bumi. Tidak pernah muncul kembali ke sekolah. Komunikasi mereka bertiga bahkan terputus secara sepihak. Dan tak lama baru diketahui, jika Kanao pindah Sekolah dan pindah rumah tanpa mereka pernah sempat mengucap perpisahan apapun sebelumnya.

🦋 SHUT 🦋

Bagi Kanao, pukulan tidak berhenti sampai di situ.
Dia dan keluarganya punya alasan tersendiri mengapa harus mendadak pindah tanpa diketahui siapapun.

Ibu yang sakit, harus dipindah segera ke Rumah Sakit yang lebih besar dan lengkap fasilitas nya. Lalu sekali lagi semesta kembali mengujinya.
Bu Kocho harus meninggal dunia setelah dua hari dipindahkan di Rumah Sakit. Lebih tragis lagi, sosok ayah yang seharusnya ada mendampingi ketiga anak gadisnya, lebih memilih pergi ke luar negeri untuk menikah dengan selingkuhannya.

Kanao Kocho merasakan dunianya luluh lantak. Berada pada titik terendah dalam hidupnya yang selama ini ia jalani dengan baik.

Dia sampai lupa masalahnya dengan Houtaro Oreki dan Eru Chitanda yang ia pikir telah selesai. Melupakan satu hubungan rahasia yang tak pernah jujur disuarakan.
Sejak itu pula, dia berubah menjadi pribadi yang lain.
Aoi Kanzaki pun tidak pernah ingat melihatnya menangis dan cemberut lagi semenjak kejadian itu.

Sosok Kanao Kocho yang dia kenal sekarang, selalu tersenyum dan ramah pada semua orang. Ia membunuh segala perasaannya; akibat dikecewakan oleh dunia, pacar, dan sahabat pertamanya dulu.

🦋🦋🦋


Tanjirou terdiam cukup lama setelah mendengarkan serangkaian cerita Aoi.
Jadi selama ini, sebenarnya Kanao punya Trust Issue? Itu sebabnya dia takut menjalin suatu hubungan? Akibat dikecewakan sebegitu beratnya ....

Tanjirou bego.
Kenapa dia tidak pernah berpikir sejauh itu?

Tidak pernah ia duga jika Kanao Kocho punya cerita masa lalu yang cukup kelam dan menohok, dibalik setiap senyumannya. Walau sempat memiliki alur yang sama dengan remaja kasmaran seperti pada umumnya.
Tanjirou Tidak bisa berbuat apa-apa. Tuturan itu seperti kisah klasik remaja dibumbui Roman picisan yang cukup menyayat, masa lalu gadis favoritnya.
Seseorang yang akan selalu menempati relung hatinya. Walau sudah tertolak sekalipun.

Kendati, masa lalu tidak bisa diubah. Menyesal pun percuma. Kau hanya harus mengambil pelajaran darinya. Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, agar mampu lebih bijak mengambil keputusan pada cerita di masa depan.

Kanao Kocho.

Mungkin kisahmu dengan Oreki Houtarou sudah berakhir sejak lama dan menyakitkan. Bahkan menyisakan luka menganga yang hanya bisa sembuh seiring berjalannya waktu.

Tapi dengan Tanjirou Kamado, kisahmu akan dia bentangkan.
Ketika kau sudah siap menerima hati baru, eksistensi menetap yang akan selalu menginginkanmu menjadi miliknya.
Tak apa. Tanjirou akan sabar menunggu. Memberimu waktu sebanyak yang kau butuhkan, sembari tetap berusaha melayangkan doa ke angkasa, memintamu pada yang kuasa.

Asal kau tahu, Tanjirou Kamado sungguh serius dengan memilihmu sebagai labuhan hatinya.

Bersambung...



Terkadang, segala masalah dan ujian bisa mengubahmu menjadi pribadi yang lain. Namun begitu, kau juga akan lebih kuat dari sebelumnya 💕

Sepotong Hati Untuk Tanjirou ✔️ || TanjiKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang