Spin off dari salah satu One shot;
[ NaruHina Love Story : Cupid Impact]
Series yang mengisahkan perjuangan seorang Tanjirou Kamado, si adik kelas bucin, untuk mendapatkan cinta dari Kanao Kocho, kakak kelas favoritnya.
Melalui bantuan sahabat freak...
Hidup itu nggak selamanya flat. Akan ada masa-masanya ketika Lo berasa naik roller coaster di dalamnya. 🦋 Zenitsu Agatsuma🦋
Tanjirou terheran. Pasalnya isi grup chat hanya mereka bertiga. Minus kehadiran Tanjirou yang lagi nggak mood balesin chat riweh. Tapi kok ramenya pake banget kuadrat. Ponselnya terus menyalak. Tidak berhenti bergetar sejak tadi. Memangnya duo lawak uwu itu lagi ngbacotin apa sih?
Karena penasaran padahal nggak niat nongol di grup, Tanjirou pun memantau isi chat dengan ogah-ogahan. Niatnya sekalian mau silent Hp yang baru bisa nyala. Lalu berencana tidur kayak orang sakau sampai besok pagi.
🦋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanjirou : adu mekanik aja teroos. Bacot Lo berdua emang gak ada mampusnya
Inosuke: akhirnya Ganpachirou si pemburu iblis nongol juga Inosuke: ngegalau ke mana aja Lo tsaaay
Zenitsu: gitu dong my braay. Lebih baik mengkesal daripada putus asa. Cewek di dunia ini banyak slur. Kayak pasir di Pantai. Nggak keitung
Tanjirou : ya tapi kalo gue cuma mau Kanao Kocho, gimana ngab?
Zenitsu : Lah, masih ngegalau dia Bi. InoBabiiiih Zenitsu : ajakin cabut yoook ke Atletik. Nyari angin. Top Up, nangkep kupu-kupu malam sekalian. Ooops
Tanjirou : sampah. Nggak gitu juga maennya, Jenniper
Inosuke : gas lah, sekuuuy. Mumpung abis nge-gym sama bokap. Butuh asupan nih
Zenitsu : lagak lu kacung rimba. Besok nge-gym yuk di sarang Lo, Ino. Sekalian kadoin si jidat samsak tinju buat pelampiasan
Inosuke : oke gas, siep-siep Lo Tan, gue otewe sama Monitsu
Zenitsu : kampret, gue mandi dulu kalo gt
Lalu, obrolan chat pun terhenti sampai di situ.
🦋🦋🦋
Di parkiran sepeninggal Kanao, Tanjirou memang tidak langsung pulang ke rumah. Dia sedikit termenung berusaha mencerna penolakan yang baru saja terucap dari bibir Kanao Kocho. Jujur, Tanjirou tidak mempersiapkan alternatif lain. Ia sangat percaya diri jika Kanao akan menerima pernyataan cintanya. Seolah-olah Tanjirou bisa mendapatkan apa pun yang dia mau hari itu.
