Chapter 17 : Kejadian Kemarin

153 40 41
                                    








Selama aku masih berpijak di Bumi, tidak akan kuizinkan siapapun menyakitimu
🦋 Tanjirou Kamado 🦋









Ada kehebohan yang terjadi pagi ini di SMA KKPI. Tepatnya pada sekumpulan anak perempuan yang mengelilingi sebuah meja di kelas XI MIPA 2, kelas Hyuuga Hinata sang Cupid.
Kelas cewek berkacamata itu mendadak riuh akibat suatu insiden yang terjadi tadi malam di grup chat.

Kebanyakan dari mereka berwajah garang dan sebagiannya lagi nyata menahan tangis.

"Brengsek Lo Chouji! Hina banget perbuatan Lo! Lo harusnya di Neraka, bedebah!" Ai Haibara menatap penuh amarah.

Beda lagi dengan Akame, gadis itu malah sampai mencengkram kerah seragam Chouji. Hingga lelaki gemuk itu terlihat kesulitan bernapas.

"Cepet gak Lo, sujud minta maaf!"

Itu hanya dua orang yang meneriakkan kemarahan mereka pada Chouji. Belum para cewek lainnya yang masih menunggu giliran.
Dan dari squad cewek itu, mereka semua adalah anak kelas sebelah, XI MIPA 1.

Penghuni MIPA 2 yang kedatangan tamu tak diundang secara mendadak, jelas saja merasa kebingungan.
Sedikit ngeri melihat kelakuan bar-bar anak perempuan itu pada Chouji yang tampak terpojok.

Pasalnya, tidak ada satu pun yang mengetahui apa penyebab keributan pagi itu.

Hingga tak lama, muncullah sang ketua OSIS dan wakilnya, Ayanokoji Kiyotaka serta Kei Karuizawa datang  menengahi.
Menyeruak pada keributan dan langsung membawa Chouji, beserta para anak perempuan pergi melesat ke ruang BK.






🦋🦋🦋





"Udah pada denger nggak, gosip terbaru?"
Makomo si paling narasumber menghampiri meja kantin tempat duo Kamaboko, minus Tanjirou yang belum datang.

"Apaan? Yang ribut-ribut di kelas MIPA 11 kemaren ya?" kali ini Uraraka menimpali dengan heboh.

Para cowok hanya lanjut menyantap makan siangnya. Tidak mengindahkan ketika Makomo mulai mengambil duduk, lantas bersiap melakukan orasi.

"Iya. KaKel yang namanya Akimichi Chouji, kegep ngintipin anak cewek ganti baju di ruang ganti! Gila nggak tuh?"

Zenitsu dan Momo, lalu menyusul Kaori dan Genya speechles. Kentara terkejut bukan main.
Ternyata ribut-ribut kemarin karena ada masalah serius seperti itu. Nggak nyangka, kakak kelas mereka seberani itu melakukan hal yang mesum. Tak bermoral pula.

Inosuke yang biasanya nggak terlalu peduli soal masalah di sekolah pun, langsung ikutan mendengarkan dengan khidmat.
Ngintipin orang ganti baju bro, ini udah bahaya jatuhnya! Bisa menyebabkan masalah mental yang serius kalau sampai korbannya kena mental.

"Dan Lo tahu, yang lebih parahnya lagi?"

Kedua tangan Makomo mengatup di depan dada. Seolah yang akan dia sampaikan adalah suatu ultimatum bikin elus dada.

"Di HP cowok mesum itu, ada beberapa foto anak cewek yang dia simpen pas ganti baju! Salah satunya Kak Kanao, cewek nya Tanjirou yang demen Kupu-kupu itu lho! Astaga kebangetan emang tu setan. Jijay gue bayanginnya Lur!"

"Kanao kenapa?"



Glek!


Sontak sekumpulan anak kelas 10 itu menoleh pada Tanjirou yang baru datang sambil membawa air mineral.
Lelaki berambut merah itu tidak tahu apapun mengenai kehebohan kemarin.
Dia izin libur akibat mimisannya terlampau parah dan harus segera dibawa ke Dokter Spesialis THT.

Aksi saling tatap Inosuke dan Makomo tertangkap jelas oleh netra keemasan Zenitsu.
Semoga anggota yang duduk bersama mereka sekarang juga menyadari interaksi tanpa vokal keduanya.
Bisa gawat kalau Tanjirou mendengar hal buruk yang terjadi pada Kanao Kocho.

Tapi sepertinya, hanya si polos Uraraka yang tak menyadari arti diam nya teman-teman mereka.
Gadis itu kelihatan bingung sesaat. Kemudian, dengan raut kesal dia pun membeberkan pada Tanjirou;

"Ada kakak kelas mesum Tan, Chouji dari XI MIPA 2, ngintipin cewek-cewek ganti baju. Bahkan dia punya foto cewek kamu lagi ganti baju lho di HP nya! Gila kan?!"

Inosuke menepuk jidatnya. Pun dengan segelintir dari mereka yang seperti menahan kekesalan pada Uraraka.

"Loh Jidor, mau ke mana Lo?"

Tanpa ba bi bu, Tanjirou langsung berbalik arah. Keluar melesat dari kantin menuju kelas yang baru saja di sebut oleh Uraraka.

"Duh, Uraraka BEGO."

"Lah, kok gue sih yang jadi Bego?"

"Elo sih, gak mikir apa, perasaannya Tanjirou kek gimana? Duh, bisa gawat kalo dia berniat adu mekanik sama KaKel mesum itu,"
Momo menerangkan dengan raut khawatir.

Sementara Uraraka yang kebingungan dengan situasi hanya bisa cengo.
Beda halnya dengan Inosuke dan Zenitsu. Mereka berlari cepat menyusul Tanjirou yang diselimuti emosi. Wajahnya kelihatan menggelap.
Alarm bahaya dalam kepala mereka otomatis berbunyi. Chouji dalam bahaya.

Letupan api kemarahan Tanjirou sedang tersulut, begitu mendengar nama Kanao jadi daftar korban kemesuman Chouji.

Letupan api kemarahan Tanjirou sedang tersulut, begitu mendengar nama Kanao jadi daftar korban kemesuman Chouji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iblis bernama Chouji harus segera dipenggal kepalanya," gumamnya penuh penekanan.





Bersambung...

Sepotong Hati Untuk Tanjirou ✔️ || TanjiKanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang