Setelah makan siang berakir, ayah Pete pamit meninggalkan Pete dan Vegas dirumah, karena ia ingin menemui temannya yang sudah lama tidak ia jumpai.
Suasana hening dan sedikit akward dipecahakan oleh Pete yang mengajak Vegas keluar rumah untuk menghirup udara segar.
"Apa kamu mau sedikit berkeliling untuk menghirup udara segar?" tanya Pete kepada Vegas yang sedang duduk didepan TV.
"Owh Of course," jawab Vegas sedikit kebingungan. Karena yang dia tau dari Paman Jo, Pete tipe anak yang pendiam sekali, apalagi dengan orang asing yang belum dia kenal. Dia tidak akan berbicara sebelum orang lain yang terlebih dulu mengajaknya mengobrol.
Mereka berdua melangkah menuju pintu, dan Pete memberikan sebuah kardigan berwarna cream kepada Vegas.
"Pakailah ini, diluar akan sedikit dingin," kata Pete.
"Alright, thanks," jawab Vegas dan langsung menggunakan cardigan tersebut.
~Vegas POV~
Sudah lama aku tidak menghirup udara segar seperti ini, hempasan angin yang entah kapan terakir kali aku rasakan. Meskipun sebenarnya aku bisa pergi kemana saja, tapi aku tidak pernah ingin melakukan apapun ketika berada di rumah.
Aku berjalan mengikuti Pete dari belakang, entah kenapa aku merasa dia sedikit imut. Celana trening dan hoodie dengan warna senada yang digunakannya terlihat kebesaran di tubuhnya yang kecil itu.
Tiba-tiba saja dia berbalik kearah ku. "Mau duduk di tepi pantai saja?" sambutnya.
"Sounds good," jawab ku.
~Vegas POV End~
Vegas dan Pete duduk di atas pasir ditepi pantai. Pete menikmati es krim yang baru saja ia beli sambil meperhatikan Vegas yang memejamkan matanya sambil menegadah ke langit.
Dalam hati, Pete merasa kasihan terhadap Vegas, bagaimana bisa Vegas hidup seperti itu selama ini, bagaimana Vegas menjalani semuanya selama ini, Pete tidak bisa membayangkannya.
"Aku tidak dibelikan es krim nih?" tanya Vegas yang sontak menyadarkan Pete dalam tatapannya.
"Bukankah kamu tidak suka es krim?" jawab Pete.
"Tau dari mana?" tanya Vegas lagi.
"Ayah" jawab Pete.
Mereka berdua benar-benar mirip, seru Vegas dalam hati.
"Paman bilang, kamu akan pindah ke Seoul setelah lulus SMA?" kata Vegas.
"Iya benar, tidak ada alasan lagi aku disini, aku kawatir juga dengan ayah yang selalu bolak balik Seoul - Jeju hanya untuk melihat ku ditengah kesibukannya," jelas Pete.
"Kenapa tidak ikut bersama ayah mu dari awal saja?" tanya Vegas lagi.
"Setelah nenek meninggal, aku memang langsung ikut bersama ayah, tapi selang satu minggu, aku balik lagi, this is my comfort zone, aku merasa dekat dengan nenek kalau disini." Jelas Pete.
"Hhhmm," angguk Vegas.
"Kamu baik-baik saja kan?" tanya Pete.
"Maksudnya?" jawab Vegas.
"Yaa aku banyak mendengar ceritamu dari Ayah, aku pikir akan sangat berat jika aku ada di posisimu" kata Pete.
Vegas tersenyum miring dan berkata "Aku sudah terbiasa dengan semua itu."
Entah kenapa Pete selalu merasa iba melihat Vegas. Vegas memang terlihat baik-baik saja, namun dari tatapan mata Vegas, Pete bisa merasakan banyak perasaan terpendam disana. Setiap Pete memperhatikan Vegas, dirinya selalu merasa ada dorongan untuk memberikan pria tersebut pelukan.
Vegas memperhatikan Pete yang sedang menjilati es krim yang ada ditanganya.
"Apa es krim se-enak itu?" tanya Vegas yang tengah memperhatikan Pete yang terlalu fokus menikmati es krimnya.
"Enak tau, mau coba?" jawab Pete.
Vegas tiba-tiba mecium bibir Pete dan dapat merasakan sedikit rasa manis susu full krim di bibir Pete.
Pete terkejut, hingga ia menjatuhkan es krim tersebut dari tangannya, tapi entah kenapa Pete tidak berpikir untuk mendorong Vegas, Pete malah menutup matanya dan membalas ciuman Vegas.
Pete memegang legan Vegas dan menghisap bibir bawah Vegas. Begitu pula dengan Vegas yang tak henti menghisap bibir atas Pete.
Mereka berdua larut dalam ciuman yang makin dalam, tubuh mereka menggeliat satu sama lain, lumatan demi lumatan mereka berdua lakukan.
"aarrgh" desah Pete ketika Vegas mengigit bibir nya. Ciuman mereka berhenti disana dan Pete merasakan bibir bagian atas nya itu sedikit berdarah.
Vegas mengelap bibir Pete menggunakan tangannya yang masih berada di kedua sisi pipi Pete.
"I'm sorry, it's that hard?" tanya Vegas.
Pete tidak menjawab Vegas dan hanya melepaskan tangan Vegas dari pipinya dan langsung duduk mengarah ke pantai.
Suasana sangat canggung. Tidak ada percakapan antara Vegas dan Pete setelah ciuman itu. Mereka berdua benar-benar tidak tau dengan apa yang baru saja mereka lakukan.
To be continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
Two of Us - Vegas Pete Story
RomanceIs it all just a dream? You've got to be kidding me!