Shower (🔞⚠️)

286 14 0
                                    

Vegas dan Pete sudah berada di mobil menuju pulang ke apartemen Pete.

Vegas memang sudah tidak dikawal dan diantar oleh supir pribadinya lagi sejak satu bulan terakhir. Karena paman Jo, supir pribadinya tersebut sedang sibuk dengan pekerjaan lain yang diberikan keluarga Theerapanyakul.

Vegas yang tengah mengendarai mobil sesekali menoleh kearah Pete. "Why he's so quiet? Apa dia mengantuk?" Tanya Vegas dalam hati.

Vegas mematikan mesin mobilnya begitu sampai di basement apartment Pete.

Lagi, dia menoleh kearah Pete. Tapi Pete hanya berdiam diri dengan mata yang sudah berkaca-kaca seperti akan menangis.

"Hei.. Are you okay..?" Tanya Vegas sambil mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut Pete.

"So you wanna go without say goodbye?" Kata Pete begitu dia menepis tangan Vegas sedikit kasar.

"Pete? What do you mean..?" Tanya Vegas keheranan.

"Your engagement.. Next week..." Pete menjawab pertanyaan Vegas dengan suara pelan dan rilih.

"What?! Where did you know?"

"See? Kamu bahkan gapeduli perasaan aku Vegas. Kamu lebih peduli aku tau kabar ini dari mana? Have you ever truly seen me as human?"

"Wait what? Pete tunggu dulu!" Kata Vegas sambil mengejar Pete yang sudah mulai turun dari mobil dan meninggalkannya.

Vegas mengikuti langkah Pete, pria kecil itu berjalan tergesa-gesa dengan isak tangis yang mulai menggema di sepanjang basement.

-------

Kini mereka berdua sudah berada di dalam apartment Pete.

Vegas menghampiri Pete ke kamarnya begitu merasa Pete sudah berhenti menangis.

"I'm not going anywhere.." Kata Vegas dengan suara lembut sambil berjongkok didepan Pete.

Pete membalas tatapan Vegas, tapi dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Aku gabisa menentang pemerintahan papa, tapi aku bisa pergi ninggalin papa. Listen to me, I plan to start new life in new place, where I can be free to make my own decisions and live without fear of being controlled. I need to find my own path and discover who I truly am, and I want to include you, Pete. Sejak aku remaja, aku selalu ingin melarikan diri dari papa, tapi aku tidak pernah punya cukup keberanian. But, after I meet you, I feel like I can go anywhere asal ada kamu disamping aku. I know you might not feel the same way about me, but I truly love you, Pete. I can't put these feelings into words, and I know this isn't exactly brave or deserving. But please, let's run away together. Let's leave this country and start anew."

Penjelasan panjang lebar Vegas berhasil membuat tangisan Pete kembali pecah. Pria kecil itu bergerak memeluk sang kekasih. Keduanya menangis dalam pelukan satu sama lain.

"I love you more than you know, Vegas. I want to spend the rest of my life with you but running away isn't the answer." Kata Pete lembut sambil mengusap punggung Vegas.

"Let's take a bath first.." Tutup Pete lagi.

-------

Vegas dan Pete kini berada di dalam kamar mandi. Mereka berdua berdiri saling berhadapan ditengah shower yang sudah membasahi tubuh keduanya.

Pete bergerak melucuti celana Vegas, kemudian dia memeluk erat tubuh kekar itu.

"HNGH..." Lenguh Pete ketika penis Vegas menyentuh permungkaan kulit perutnya.

Vegas meraih pinggang Pete dan mereka bedua berciuman. Ciuman paling kasar yang pernah mereka lakukan.

Vegas meraih pinggang Pete dan mengangkat tubuh kecil itu untuk menemukan posisi yang keduanya sama-sama inginkan.

"AGHH!"

"AAH...!"

"AH...!"

"AGH...!"

"AAHH!"

"AHH, VEGAS!"

"AHH...!"

"HAAH...!"

"AAHH..."

"UGH!"

"AAH!"

"VEGAS!"

"AGH!"

"AH, HNGH!"

"AHH!"

"AGHH!"

Tubuh Pete bergetar hebat ketika mereka berdua mencapai klimax bersamaan.

Cairan cum Vegas bercampur dengan slick Pete didalam sana, sedangkan milik Pete menyirami perut keduannya.

Vegas menurunkan tubuh Pete yang sudah terkulai lemah dalam pelukannya. Dia menyandarkan tubuh lunglai itu ke wastafel dan mulai membersikan sisa cairan yang ada di lubang Pete.

Sebelum akhirnya dia memandikan Pete dan merebahkan tubuh pria kecil itu diatas kasur. (*)

Two of Us - Vegas Pete StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang