Sudah satu minggu sejak pengakuan dan deep talk Vegas Pete. Mereka berdua menjadi lebih intens bertukar kabar melalui ponsel masing-masing.
Sebenarnya mereka berdua juga bingung hubungan semacam apa yang mereka jalani sekarang. Karena tidak ada status berpacaran atau semacamnya, mereka hanya merasa nyaman satu sama lain.
Namun sebenarnya, dalam hati kecil Pete, dia ingin kejelasan tentang hubungan mereka. Tapi dia juga bingung bagaimana membahas hal ini dengan Vegas. Bukankah terlalu cepat jika mereka membahas itu sekarang?
-------
Vegas berlari tergesa-gesa menuju toilet kampus yang ada di lantai tiga.
Dia meninggalkan makan siangnya karena Pete tiba-tiba menghubunginya dan meminta bantuan Vegas untuk datang membantunya.
"Pete! Hei Pete! Kamu dimana?" Teriak Vegas begitu dia sampai di toilet tersebut.
"Vegas? I'm here.. uhh" sahut Pete di kamar toilet paling ujung.
Vegas terkejut ketika ia membuka pintu toilet tersebut, dia menemukan Pete yang sudah tidak menggunakan celana.
Pete duduk di atas toilet duduk itu sambil memegang kedua dadanya yang masih tertutupi oleh kemeja yang ia kenakakan.
Vegas sama sekali tidak menyangka akan melihat pemandangan erotis seperti ini di toilet kampus.
Segera ia masuk menghadap Pete dan mengunci pintu toilet tersebut.
Vegas berjongkok di depan Pete dan berusaha meraih tangan Pete untuk ia pegang.
"Hei.. Kenapaa?" Tanya Vegas lembut.
"AGH! HELP ME.. UHH.." Pete menjawab dengan tangan yang masih sibuk meremas dan mencubiti putingnya sendiri.
"Are you serious Pete? Disini? I mean, we're in campus right now," kata Vegas.
"Just please Vegas, nobody's will be come. Toilet ini jarang ada yang pake,"
"But-"
Belum sempat Vegas melanjutkan perkataannya, Pete memegang pundak Vegas dan memohon.
"Please Vegas.. Help me first, I'll explain after that."
Vegas mengarahkan Pete untuk berdiri, dan kini Vegas lah yang duduk toilet duduk tersebut.
Vegas menyingkap kemeja Pete, dan tanpa aba-aba dia langsung memegang dan mengurut lembut batang penis Pete.
"AGH!"
"UGH..."
"Oh, jadi keluhan Pete berasal dari sini?" Kata Vegas sambil mendongak melihat wajah Pete.
Pete tidak menjawab dan mulai bergetar ketika Vegas memperkuat kecepatan tangannya untuk mengocok penis kecil yang sudah lengket itu.
"AGH!"
"HNGH...!"
"HAAH..."
"Semoga beneran ga ada yang datang ke toilet ini ya," Vegas bicara seperti itu ketika Pete mulai mendesah.
Vegas menatap wajah Pete sekejap, sebelum dia menelan habis penis Pete dengan mulutnya.
"UGH!"
"V- Vegas.. Uhh!"
"MMPH, HAH"
"AHH..."
"HAAH...!"
"Pete, isn't it too wet?" Vegas bertanya demikian ketika menyadari lubang Pete sangat basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two of Us - Vegas Pete Story
RomanceIs it all just a dream? You've got to be kidding me!