Tepat pukul tiga siang, Vegas selesai dari mandinya dan sudah berpakaian lengkap dengan handuk kecil yang masih menggantung di lehernya.
Vegas masuk ke kamar dan melihat Pete masih tertidur. Vegas duduk dipinggir kasur dan mencoba membangunkan Pete.
Diperhatikannya tubuh telanjang Pete dan perlahan disingkapnya poni yang menutupi kening pria imut itu sambil memberikan usapan lembut disana.
"Pete.. hei.. bangun.., kamu harus mandi," kata Vegas.
Pete mengerang dan perlahan membuka matanya.
Saat Vegas membantu Pete untuk duduk, mereka berdua sama-sama bisa mendengar suara becek dari lubang Pete.
"Aku akan memandikanmu, kita harus mengeluarkannya dari sana," kata Vegas.
Pete bingung, tapi dia menurut saja saat Vegas menggendongnya menuju kamar mandi.
Vegas menurunkan Pete didepan wastafel, dan seketika meminta Pete untuk menungging.
"Menungging lah Pete."
"Kenapa..?" tanya Pete ragu.
"Just do it, you'll be fine,"
Pete terdiam tapi dia menurut. Ia menyandarkan tubuhnya ke wastafel untuk menungging.
Vegas berjongkok di depan lubang Pete. Dia kembali memegangi dua sisi pantat itu, dan memasukkan dua jarinya kelubang Pete.
"Sabar sebentar yaa," kata Vegas ketika melihat Pete mendesah dan meringis.
Jari Vegas masuk semakin dalam di lubang Pete, ia menggesekkan jari nya di dalam sana, dan setelah seperkian detik, Vegas mencabut jarinya.
Seketika lubang Pete mengelurkan cairan sperma. Itu adalah sperma Vegas yang tertinggal disana, mengingat Vegas tidak menggunakan kondomnya.
Cairan itu berhenti meleleh dari lubang Pete. Dan Vegas kembali berdiri dan membantu Pete menegakkan tubuhnya.
Vegas kaget ternyata Pete meneteskan air matanya.
"Pete.. are you okay? sakit ya? sakit dibagian mana saja?" tanya Vegas bertubi-tubi.
Pete tidak menjawab, tapi dia langsung memeluk Vegas begitu saja. Vegas sedikit bingung, tapi dia membalas pelukan itu. Ia mendekap tubuh telanjang Pete erat, dan mengusap lembut punggung dan kepala Pete.
Pete melepas pelukannya, dan menatap Vegas dengan matanya yang berbinar.
"Jangan menangis lagi, ayo mandi," kata Vegas.
--------
Pete duduk dimeja riasnya, ia menggunakan training biru dan baju kaus cream, dia tersenyum menatap dirinya didepan cermin. Bagaimana tidak, dia menyukai kombinasi warna pakaian yang Vegas pilih.
Vegas menghampiri Pete dan mulai mengusap rambut pria cantik itu untuk mengeringkannya menggunakan hair dryer.
Pete memperhatikan Vegas melalui cermin, dalam hati Pete berdecak kagum, Vegas kini terlihat sangat tampan di matanya.
Pete meraih ponselnya ketika benda petak itu berdering. Ternya itu pesan masuk dari ayah.
"Siapa?" tanya Vegas.
"Ayah tidak pulang malam ini, dia menginap dirumah temannya," jawab Pete.
Vegas hanya mengangguk-angguk dan mematikan hair dryer yang ada ditangannya.
"Hmm selesai," katanya.
Pete bangkit dari duduk nya dan berdiri menghadap Vegas.
Pete berjinjit dan meberikan ciuman singkat di pipi kanan dan bibir Vegas.
"Thank you," katanya lembut dan segera melenggang keluar kamar meninggalkan Vegas yang masih mematung diposisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two of Us - Vegas Pete Story
RomanceIs it all just a dream? You've got to be kidding me!