Lima menit berlalu, Vegas masih berdiri didepan apartment Pete sambil memencet bel pintu.
"Dia kemana sih? Apa udah ketiduran?" gerutu Vegas pada dirinya sendiri.
Saat ingin memencet tombol bel itu lagi, ponsel Vegas tiba-tiba berdering. Itu panggilan masuk dari nomor tidak dikenal, Vegas mengabaikannya.
Ponsel Vegas kembali berdering, dia melihat notifikasi pesan masuk dari nomor tidak dikenal yang menghubunginya barusan.
Mata Vegas terbelalak ketika membuka pesan tersebut. Nomor itu mengirim foto dan video Pete yang seperti nya sedang mabuk.
Tanpa berpikir panjang, Vegas segera menghubungi nomor itu kembali.
"Maksud lo apaan?!" Bentak Vegas begitu panggilan nya terhubung.
"Vegas?? Gue Kimhan, lo bisa jemput Pete kesini ga? Tadi kita lagi minum bareng, Pete ngeyel gamau gua anter pulang." Kimhan menjawab dari balik telephone.
Vegas membuang napas lega setelah mendengar penjelasan Kimhan. Setidaknya Pete baik-baik saja kalau sedang bersama teman dekatnya.
"Shareloc!" jawab Vegas singkat.
"Sorry ya, gua ga ada opsi lain selain minta bantuan lo, Paman Jo lagi di luar kota, ga ada orang lain lagi yang tau ni anak tinggalnya dimana," Kimhan menjelaskan panjang lebar.
"Lokasi udah gua kirim di chat," tambah Kimhan lagi.
Vegas mamatikan panggilan itu tanpa basa basi dan segera menuju lokasi yang sudah Kimhan kirim.
-------
Vegas memarkirkan mobilnya di depan sebuah bar yang lokasi nya tidak begitu jauh dari kampus.
Dia berjalan memasuki bar sambil menghubungi nomor Kimhan lagi.
"Sebelah kanan lantai dua," sahut Kimhan dari balik telfon.
Vegas menaiki tangga, begitu sampai di lantai dua, dia bisa melihat Kimhan yang sudah melambai-lambaikan tangannya disudut kanan bar.
Begitu sampai di meja tiga serangkai tersebut. Vegas bisa mencium aroma alkohol yang sangat pekat. Porchay tampak tidur sambil mengingau di pangkuan Kimhan. Sedangkan Pete tampak tertidur pulas tanpa beban seperti sedang tidur dirumah sendiri.
Pete masih menggunakan outfit yang sama seperti di kampus pagi tadi, yang menurut Vegas celana itu terlalu terbuka untuk digunakan Pete sehari-hari.
"Kenapa harus pamer begitu sih?" Vegas bergumam sendiri.
Vegas mencoba membangunkan Pete, tapi pria itu hanya merespon dengan rengekan.
Vegas merapikan rambut Pete yang berantakan, dia menyandang ransel Pete di lengannya, dan segera menggendong Pete ala bridal style.
"Thanks for calling me, gue balik duluan," kata Vegas meninggalkan Kimhan dan Porchay. (*)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two of Us - Vegas Pete Story
RomanceIs it all just a dream? You've got to be kidding me!