CHAPTER 1

2.7K 198 9
                                    

"Aku pulang...."

Tee memasuki rumah itu dengan penuh semangat lalu diikuti oleh Becky dengan datar. Tee langsung menghampiri rekan pria nya yang sedang duduk di sofa sambil meminum kopi. "Kami membawa benda yang kita butuhkan, dan juga sejumlah uang tambahan". Tee memang sengaja mencuri sejumlah uang dan emas dari rumah korbannya itu. Gadis itu selalu memastikan bahwa dia membawa sesuatu yang berharga pada setiap misinya.

"Bagus sekali Tee, aku sudah mendengarnya dari Becky sebelumnya". Heng menepuk sembari mengusap sedikit bahu Tee. "Khun Saint masih belum pulang, jadi kalian bisa bersantai sejenak. Ngomong-ngomong makan malam sudah siap"

"Yayy.... Aku benar-benar kelaparan".

Tee langsung menuju dapur tanpa menunggu siapapun. Namun hal itu memberikan ruang pribadi bagi Heng dan Becky. Tatapan hangat Heng sebelumnya lembut berubah menjadi serius saat melihat Becky. Dan Becky sangat menyadari hal itu. "Berapa orang yang mati hari ini?".

"..... Tidak perlu khawatir". Balas Becky pada Heng. "Tee tidak membunuh siapapun, aku yang melakukannya ".

"Baiklah.... Maafkan aku Becky". Pria tinggi itu meminta maaf pada rekannya. Ia bisa saja menggantikan mereka. Akan tetapi Saint memberikan dia misi lainnya. Sudah jelas ini rencana Saint agar Heng dan Tee bekerja secara terpisah. Karena dia akan selalu merasa khawatir pada rekannya tersebut. "Terimakasih telah menjaganya Beck".

"Berhentilah terlalu khawatir padanya, dia sudah cukup kuat untuk menjaga dirinya sendiri meskipun dia sering gegabah dan ceroboh".

Gadis mungil itu mendesah perlahan lalu pergi meninggalkan Heng dan menuju ke dapur karena dia cukup lapar dan juga sudah cukup larut malam. Kedua gadis yang telah menyelesaikan misi itu sekarang sedang mengisi perut mereka dengan makanan yang telah disiapkan oleh Heng sebelumnya. Itu mungkin bukan termasuk masakan yang sangat lezat, tetapi cukup layak untuk dimakan. Apapun akan terasa enak jika kita sedang lapar bukan?. Sembari menikmati waktu santai mereka, tiba-tiba seorang pria tampan lainnya memasuki rumah itu. Dia melepaskan kacamata hitamnya dan membuat Tee langsung berlari dan menyambut pria itu.

"Selamat datang kembali, Khun Saint"

"Kau selalu bersemangat seperti biasanya Tee, apakah kau mendapatkan apa yang kita butuhkan?" Ucap Saint sembari mengusap sedikit rambut Tee.

"Ya... Kami mendapatkannya, dan juga kami membawa sejumlah uang tambahan" Saint merasa lega, bukan hanya karena kedua rekan mereka berhasil menjalankan misi mereka tetapi juga karena kedua rekannya itu pulang dengan selamat tanpa cedera. "Kami adalah rekan tim yang sangat baik, benar kan Becky?"

"Yeah...yeah.. "

Becky tidak terlalu memperhatikan apa yang Tee ucapkan, dia hanya menikmati makanannya. Setelah mereka semua selesai makan malam. Mereka langsung masuk ke kantor Saint untuk mendiskusikan rencana mereka selanjutnya.

Tee menyerahkan sebuah tas yang berisi benda yang mereka butuhkan pada Saint. Itu merupakan sebuah flashdisk yang berisi informasi yang harus dikirim oleh Saint kepada temannya untuk menyebarkan informasi tersebut. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Saint menanyakan laporan misi mereka hari ini.

"Jadi.... Bagaimana laporan hari ini?".

"Itu tidak berjalan dengan baik seperti yang saya harapkan, para penjaga dan pelayan disana telah dipersenjatai. Aku tidak memiliki pilihan lain selain membunuh mereka, sekitar 5 orang atau lebih". Ucap Becky tanpa terlihat rasa gentar pada suara gadis mungil itu. Seolah hal itu merupakan hal yang normal bagi mereka. "Selain itu, para polisi juga semakin agresif belakangan ini. Saya yakin mereka akan lebih waspada pada setiap langkah kita selanjutnya ".

Love CaptureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang