CHAPTER 8

1.4K 156 7
                                    

A/N : selamat datang kembali readers dan silent readers.....
Apakah kalian masih menunggu kelanjutan cerita ini?

Selamat menikmati ceritanya.... Semoga kalian terhibur dan semoga penggunaan bahasa aku tidak begitu rumit....
Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam pengetikan... Jangan sungkan untuk memberitahu aku 👉👈🥺

----------

Wanita berambut panjang itu perlahan mulai bangun dari tidurnya yang nyenyak. Kemudian dia membuka matanya dan merasakan hawa dingin di tubuhnya. Kemudian dia menyadari lagi bahwa saat ini dia sedang telanjang di tempat tidur dan setidaknya selimut itu tetap membuatnya hangat tadi malam..... Ya, tadi malam itu adalah hubungan paling intim yang pernah dia miliki dengan siapapun, dan orang yang pertama melakukan itu dengannya adalah Becky. Wanita yang membenci dirinya karena masa lalu orang tua mereka.

Freen dapat mengingat sentuhan dan ciuman di tubuhnya dengan sangat baik, dengan memikirkan itu saja membuatnya tersipu malu. Dia menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya ke lututnya. Dia hanya menghela nafas dalam diam sambil meluangkan waktu untuk memikirkan banyak hal... Jika ingatannya benar, pada malam itu dia menyadari sesuatu. Untuk sesaat, dia merasa bahwa akhirnya dia berhasil menyentuh sesuatu di dalam hati Becky.

Tiba-tiba, sepasang baju baru dilemparkan ke tempat tidur dan langsung menarik perhatiannya. Dia memalingkan matanya untuk melihat Becky berdiri di sana dengan sepasang maya yang dingin seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa semalam.

"Sarapan sudah siap, mandilah disana dan kenakanlah pakaian itu."

"A-Ahh..... Baiklah."

Freen akhirnya mengambil baju itu dan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan dirinya, Freen keluar dari kamar itu untuk pertama kalinya. Freen melihat sekeliling, dia melihat tangga dan berjalan turun dengan rasa ingin tahu apakah dia turun tangga yang benar atau tidak. Akhirnya dia mencium bau masakan bubur, Freen melihat Heng menyiapkan makanan dan Becky duduk di sofa sambil memakan bubur panasnya. Ruangan itu terasa hangat dan sofa itu juga terlihat nyaman.

Rasanya seperti tinggal di pondok hangat di hutan, tidak mewah, tapi memberi Freen perasaan ramah yang nyaman. Terlebih lagi, suasana disana memiliki perasan dengan aroma "keluarga" yang meluap disana.

"Pagi Freen!! Ayo sarapan."

"O-Oke."

Heng menyerahkan semangkuk bubur padanya, kemudian Freen duduk di meja makan. Itu bubur yang sama seperti yang dibuat oleh Heng sebelumnya. Sembari menikmati makanannya, Freen mengalihkan pandangannya pada gadis dingin yang sedang duduk tidak jauh dari mereka. Freen hanya menatap Becky dalam diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sampai akhirnya Heng datang dan duduk disana bersamanya.

"Apakah kau menyukainya?"

"Enak.... Rasanya sangat enak."

"Hehe!! Aku senang kau menyukainya, kamu masih perlu banyak istirahat... Dan itu juga berlaku untukmu idiot!!!"

"Siapa yang kau panggil idiot....! Tutup mulutmu P'Heng!!"

"Jika kau bertindak sembrono lagi, akan aku pastikan untuk melaporkan nya pada Khun Saint. Dan dia juga tahu tentang absennya Tee. Dan juga tentang tindakan gila mu."

Becky hanya terdiam karena Heng sepertinya memiliki rahasia dari hal bodoh yang dia lakukan itu, tapi untungnya Khun Saint tidak menghukumnya karena Heng memintanya. Namun Freen dan dia akan berada dalam pengawasan Heng. Kemudian Heng menoleh ke arah Freen dan meminta bantuannya.

Love CaptureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang