15. Posesif

4.1K 477 12
                                    

Pagi yang cerah membangunkan salah seorang wanita cantik berpipi mandu, ia kemudian melirik ke arah samping dimana kekasihnya masih tertidur lelap. Senyumnya terukir indah kala ia melihat Lisa yang begitu terlihat, seperti bayi. Jennie menyukai pemandang baru ini, mungkin ini akan menjadi hal terfavorit baginya.

Mata kucing itu mulai melihat ke arah jam dinding, ia menghela nafasnya sejenak saat jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi. Pantas saja kekasihnya ini masih terlelap dalam tidurnya dan ada satu hal yang ia sesalkan saat ini, yaitu tidak membawa ponsel.

Ia ingin mengabadikan momen ini yang nantinya akan ia pamerkan di akun sosial medianya, semua orang harus tahu jika saat ini ia bahagia bersama orang yang tepat.

"Kenapa tidak tidur lagi? Ini masih terlalu pagi, sayang" suara serak khas bangun tidur milik Lisa itu, sungguh membuat Jennie merinding mendengarnya.

"Aku tiba-tiba saja terbangun boo dan melihat jam, ternyata ini masih terlalu pagi"

Boo adalah panggilan sayang yang Jennie layangkan untuk Lisa, ini kali pertamanya ia membuat panggilan seperti ini. Saat bersama Jisoo saja ia hanya memanggilnya Chu, tidak ada yang lain.

"Tidurlah, sini aku peluk kembali" ujar Lisa sambil mendekatkan tubuhnya pada Jennie, tidak ada penolakan dari sang kekasih yang ada, wanita berpipi mandu itu menenggelamkan kepalanya di ceruk lehernya.

"Wangimu sedari semalam bahkan tidak hilang, apa ini salah satu pelet yang kamu gunakan untuk memikatku, hum?" canda Jennie dengan menaik turunkan ujung hidungnya di leher Lisa.

"Iya ini peletnya, kamu menyukainya bukan?"

Jennie hanya terkekeh sebagai jawaban, pelukan Lisa memang membuatnya nyaman dan ingin terus-menerus memeluk tubuh kurus ini. Biarpun Lisa terlihat kurus tapi wanita jangkung bermata hazel indah ini, begitu kuat menggendongnya.

Ia juga tidak tahu dari mana semua kekuatan yang dimiliki kekasihnya ini, namun  ada hal yang tidak biasa lagi yaitu, perut kotak-kotak sempurna milik Lisa. Wanita itu memiliki abs yang membuat Jennie, menutup matanya tak percaya semalam.

"Sayang? Apa kamu kembali tertidur?" tanya Lisa begitu lembutnya.

"Belum, ada apa boo?"

"Tidak ada, hanya ingin memastikan saja"

"Apa yang ingin kamu pastikan, boo?"

"Kamu tertidur atau tidak itu saja, sayang"

Jennie sedikit mendangak untuk bisa menatap kekasihnya, kemudian senyum manisnya terukir begitu indah kala Lisa mengecup penuh perasaan keningnya.

"Bisa kamu keluarkan tanganmu dari balik bajuku ini? Apa yang kamu lakukan dengan perutku, hum?" tanya Lisa dengan sedikit senyuman di bibir tebalnya.

"Hanya ingin mengelusnya, apa Jennie tidak di bolehkan?"

"Semua yang ada di diriku ini milikmu, sayang. Hanya saja, aku sedikit kegelian karena ulah tanganmu ini"

"Benarkah? Apa kamu kegelian hum? Benar begitu"

"Hahahahahha please say— hahahaha ini geli cukuphhh hahaha"

Jennie menggelitiki perut ber abs milik Lisa itu, hingga keduanya tertawa bersama. Ini yang selalu Jennie inginkan, selalu tertawa bahagia bersama sang kekasih. Jisoo sangatlah berbeda dengan Lisa dan itu semakin, membuat Jennie yakin dengan keputusan yang di ambil olehnya.

"Terima kasih karena sudah hadir di dalam hidupku, aku beruntung bisa memilikimu dan melakukan banyak hal yang sebelumnya, belum pernah aku lakukan. Aku mencintaimu lebih dari apapun, sekali lagi terima kasih boo"


Bandaids (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang