22. Lisa Dan Semestanya

2.9K 410 26
                                    

Jennie memutar kedua bola matanya malas, ia mendapat laporan dari salah satu maidnya jika Jisoo masih berdiri di depan mansionya. Lisa juga masih bersamanya, karena ia melarang kekasihnya pulang sebelum mereka makan malam bersama.

Padahal ini masih jam 2 siang dan Lisa masih harus menunggu beberapa jam lagi, tentu saja ia tidak bisa menolaknya. Karena jika ia menolaknya maka Jennie akan merajuk, menangis dan marah padanya.

"Temui saja, dia akan terus berdiri sampai kamu datang menemuinya" ujar Lisa sambil merangkul mesra pundak Jennie, sehingga kekasihnya bersandar di bahunya.

"Apa Rose tidak mengetahui ini?" tanya Jennie yang sepertinya tidak mau merespon perkataan Lisa.

Saat Lisa ingin menjawab, datanglah Arsenio dan Hye Kyo yang sepertinya baru saja kembali dari taman belakang.

"Hai Mom and Dad" sapa Lisa dengan senyum manisnya.

"Hallo sayang, apa kalian berdua sudah tiba sedari tadi?" tanya Hye Kyo sambil mendudukkan dirinya di depan Jennie dan Lisa.

"Baru saja tiba Mom, apa Mommy habis berkebun bersama Daddy?"

"Tidak sayang, kita hanya menghabiskan waktu di taman belakang sambil melihat bunga-bunga yang bermekaran. Kalian kesana saja, di taman juga ada lapangan basket dan sepeda. Mommy dengar, kamu sangat menyukai basket kan, nak?" Lisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Sedangkan Jennie sudah menatap penuh binar kearahnya. Sepertinya Lisa mengetahui apa isi pikiran kekasihnya ini.

"Ingin aku ajari?"

"Tentu saja, ayo boo!!"

Arsenio sudah tertawa mendengar betapa semangatnya Jennie, ia senang jika anaknya bahagia seperti sekarang. Kehadiran Lisa memang sebagai penyembuh luka, di hati Jennie.

"Di sana juga ada kolam ikan, Daddy minta pada kalian untuk memberinya makan karena tadi, Daddy lupa memberikannya"

"Baik Dad!!"

Jennie segera menarik lembut lengan kekasihnya, ia begitu bersemangat. Apalagi kakinya sudah bisa di gerakan dan di ajak berlari seperti biasanya, ia sudah menunggumu saat-saat ini tiba di hidupnya.

"Kenapa tidak pernah bercerita padaku, kalau kamu menyukai basket?" tanya Jennie saat Lisa mulai mendribbling bola basket itu di lapangan.

"Kamu tidak pernah bertanya padaku hehehehe" balas Lisa sambil menshoot bola itu ke dalam ring.

CEST

"Woaaaahhhh, masuuuuukkk~" riang Jennie saat Lisa berhasil memasukan bola basket itu ke dalam ring.

"Jennie ingin mencobanya boo" Lisa tersenyum, lalu ia berjalan mendekati Jennie dan memberikan bola basketnya pada Jennie.

"Cobalah, aku akan mengarahkan gerakanmu jika kamu salah" ujar Lisa sambil mengacak gemas pucuk kepala Jennie.

"Bukankah ringnya terlalu tinggi? Kenapa sangat berbeda dengan yang ada di timezone?!" celoteh Jennie dan itu membuat Lisa tertawa kencang.

Sebentar, Lisa tertawa lepas karenanya? Omo! Ini suatu keajaiban, ia harus mendokumentasikannya sekarang! Lihat raut wajah bahagianya, senyumnya, suara tawanya, ini benar-benar surga dunia untuk Jennie.

"Di mana ponselku? Yaish! Aku pasti meninggalkannya di sofa" kesal Jennie.

"Ada apa?" tanya Lisa saat melihat Jennie seperti orang kebingungan.

"Tidak ada, aku akan mencoba untuk menshoot bola ini" ujar Jennie sedikit panik.

Lisa memperhatikan gerakan Jennie, apa yang Jennie lalukan tidak semuanya salah. Ternyata kekasihnya ini mengetahui basicnya, ia tersenyum saat bola yang Jennie shoot ternyata jauh dari ring.

Bandaids (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang