23. Siapa?

2.4K 383 11
                                    

Ponsel Lisa berdering, menandakan panggilan masuk dari seseorang. Ia baru saja selesai bersih-bersih, setelah bermain basket bersama Jennie tadi.

"Boo, ponselmu terus-menerus berbunyi. Angkatlah, siapa tahu itu penting"

Lisa pun melihat nama yang terpampang di layar ponselnya. Ternyata Becky yang menghubunginya dan ia pun segera menggeser tombol hijau, pada ponselnya.

"Sawadika Nong Bec, ada apa meneleponku?" ujar Lisa saat ia mengangkat panggilan telepon tersebut.

Jennie memperhatikan pergerakan Lisa, ia juga mulai berjalan mendekati kekasihnya. Bahkan ia memeluk tubuh jangkung kekasihnya dan menaruh dagunya di pundak kiri Lisa.

📞"Sawadika, apa P'Lisa sedang sibuk?"

"Eum, ya bisa dibilang sibuk untuk beberapa hari kedepan tapi saat ini P'Lisa sedang tidak sibuk, ada apa memangnya?"

📞"P'Freen saat ini sakit dan di rawat, apa P'Lisa tidak ingin datang menjenguknya?"

"Mwo? Freen sakit? Ternyata manusia gila kerja itu, bisa sakit juga. Lalu bagaimana kondisinya saat ini?"

📞"Kondisi P'Freen sudah baik-baik saja, kemarin dia demam tinggi dan selalu muntah-muntah. Dokter bilang dia terlalu kelelahan, hb nya juga rendah. P'Freen bilang, dia merindukan P'Lisa"

"Itu hanya alasannya saja, agar dia memiliki teman untuk bermain golf"

Lisa tersenyum saat Jennie mengecup berkali-kali rahang tegasnya, ia kemudian membalik badannya dan membiarkan Jennie, memeluknya dari depan.

📞"Jadi P'Lisa tidak akan pulang ke Thailand? N'Beck tentunya tidak alan memaksa, ini hanya permintaan dari P'Freen. Tapi kalau bisa, P'Lisa datanglah. Mamih dan Papih juga selalu menanyai kabar P'Lisa"

"Apa Mamih dan Papih sudah kembali ke Thailand?"

📞"Ya mereka baru beberapa hari di Thailand, Mamih dan Papih juga membawa banyak sekali oleh-oleh dari Swiss untuk N'Beck"

"N'Beck pasti sangat menyukai coklatnya, bukan?"

Kalian tahu, kalau raut wajah Jennie seketika berubah menjadi sendu. Rasanya ia tidak asing dengan nama yang sempat, kekasihnya sembutkan itu.

"Kalau begitu akan P'Lisa pikirkan kembali, nanti P' Lisa beritahu jawabannya pada N'Beck, okay? Kalau begitu, P'Lisa tutup dan salam untuk semuanya terlebih pada Mamih dan Papih, bye"

Lisa pun menaruh ponselnya di atas nakas, ia mengerutkan keningnya saat melihat raut wajah tak bersahabat dari sang kekasih.

"Dia kekasih dari sepupuku, sayang. Tidak usah cemburu padanya. Kalian juga pernah bertemu sebelumnya, di rumah sakit waktu itu" jelas Lisa dengan begitu lembut.

"Tetap saja aku cemburu dengan kedekatan kalian, apa itu tidak boleh?" manja Jennie sambil menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Lisa.

"Kita memang sudah sangat dekat, tapi aku menganggapnya sebagai adikku. Kekasihnya juga begitu mencintainya dan sangat memanjakannya, jadi dia tidak akan merebutku darimu sayang"

"Tapi kan kita tidak pernah tahu isi hati orang, boo" Lisa menghela nafasnya sejenak.

Ternyata tingkat cemburu kekasihnya ini sangatlah tinggi, padahal ia dan Becky sama-sama tidak memiliki ketertarikan satu sama lain.

Freen juga selalu bertingkah seperti Becky saat bersamanya, tapi Becky akan berubah menjadi lebih lebih lebih dan lebih manja juga terkadang lebih mendominasi saat bersama Freen.

Bahkan Becky saja selalu meminta di bukakan tutup botol apapun itu saat bersama Freen, bayangkan tutup botol yang hanya di putar itu saja Becky masih harus dibukakan oleh Freen, ingat hanya boleh dibukakan oleh Freen.

"Kamu pasti akan bersikap seperti aku, jika kamu sudah bertemu dengannya. Dia itu bayi, sama sepertimu. Jadi kalian akan cocok jika disatukan bermain bersama" ujar Lisa yang kini menangkup mesra kedua pipi mandu Jennie.

CHUP

CHUP

"Aku hanya mencintaimu, tidak ada nama wanita lain di hatiku, ingat itu!"


_::_::_


Hye kyo melihat layar cctv yang menampilkan Jisoo, tengah berdiri di depan gerbang mansionnya. Mantan kekasih dari anaknya itu bahkan terua berteriak meminta masuk dan selalu berkata, kalau Lisa berselingkuh dan dia memiliki buktinya.

"Dad, apa kita akan terus membiarkannya berdiri di depan gerbang?" tanya Hye Kyo pada Arsenio yang sedang membaca berkas kerjanya.

"Jujur saja, aku sudah muak melihatnya. Dan apa maksudnya, jika Lalisa berselingkuh? Anak kurang ajar itu pasti ingin menjebak kita, kalau begitu biarkan saja"

Hye Kyo hanya menganggukkan kepalanya, mungkin Jisoo memang ingin menjebak keluarganya. Karena kehadiran Lisa, hubungan antara Jisoo dan Jennie sang anak, menjadi hancur.

TOK
TOK

"Maaf jika kehadiran saya mengganggu tuan dan nyonya" ucap salah satu bodyguard keluarga Kim.

"Ada apa, Alex?" tanya Arsenio sambil menaruh berkas pentingnya di atas meja.

"Di sini saya hanya ingin memberikan apa yang nona Jisoo perintahkan pada saya, agar memberikan ini pada tuan dan nyonya. Awalnya saya sudah menolaknya dan ingin membuangnya tapi, nona Jisoo bilang itu sangat penting dan menyangkut nona muda Jennie dan nona Lalisa" ujar Alex dengan amplop kecil di tanganya.

Pria berbadan kekar itu, segera memberikannya pada Arsenio. Lalu memberi salam hormat dan pamit untuk kembali menjalankan tugasnya.

"Bi Narniya, tolong panggilkan Jennie dan Lisa untuk ke ruang keluarga sekarang!"



_::_::_




"SIAPA WANITA YANG BERADA DI RANGULANMU ITU, DOKTER LALISA?!"

Arsenio membentak Lisa dengan begitu kencang, ia tidak bermain tangan. Tentunya ia masih memiliki kesadaran dengan siapa ia berhadapan, saat ini. Foto yang di berikan Alex ia lempar begitu saja dan jatuh tepat dibawah kaki jenjang Lisa.

Jennie yang lebih penasaran itu, tentunya ia langsung mengambil foto tersebut dan melihatnya. Keningnya mengerut bingung, lalu ia memberikannya pada Lisa.

"Siapa wanita ini? Apa aku mengenalinya?"














TBC







Welcome to konflik gaeszzz huahahaha

Btw, mba Jennie ternyata sedang bucin"nya yhhh di real life huaaaa

sampai" bang Fai komen di post ig mba Jen yang tentang Calvin Klein ituuu tapi, ada nyelip satu manusia yang huaaaaa mana paling akhir lagiiii makin yakin kalo sebenernya mereka ituuuu......

See u soon semuanyaa💋

Bandaids (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang