Ada untungnya aku mengenal Chimon dari Click, dia bisa menjadi tujuan pertamaku saat tiba di Bangkok. Aku akan menginap di rumahnya untuk sementara waktu sebelum mendapatkan Kondominiumku sendiri. Tentu saja dengan senang hati pula dia menyambut kedatanganku.
Berbekal petunjuk Google map, akhirnya aku tiba di alamat yang Chimon berikan. Teman online-ku ini hanya tinggal bersama neneknya di rumah yang cukup besar dan asri. Berbagai macam tanaman hijau dan pepohonan memenuhi pekarangan rumahnya.
"Nanon." Chimon menyambut kedatanganku dengan satu pelukan.
"Hai, Mon. Akhirnya kita bertemu." Kataku membalas pelukan singkat kami.
Chimon terlihat lebih kecil dibandingkan di foto. Tingginya hanya sampai telingaku yang berbadan bongsor ini.
"Ayo-ayo, silakan masuk. Yaay sudah siapkan makan siang untuk kalian." Sambut Nenek Chimon mempersilakan.
"Terima kasih, Yaay." Sahutku berusaha bersikap ramah menanggapi sambutan hangatnya.
"Wow, ternyata kau tinggi juga." Celetuk Chimon dalam perjalanan kami menuju kamarnya di lantai dua.
"Ya, aku cukup besar." Kataku terkekeh ringan sembari menaiki tangga mengikuti langkah Chimon.
"Padahal kau lebih muda dariku."
"Hanya satu tahun." Ya. Pembicaraan kami memang sudah sampai ke tahap itu. Pertemanan online yang kami jalani berbulan-bulan ini terasa seolah kami benar-benar memiliki teman nyata yang bisa diajak berbagi banyak hal.
"Kau tata saja barang-barangmu dulu, aku akan ke bawah sebentar." Kata Chimon berpamitan setelah membukakan pintu kamar untukku.
Hanya ada satu kamar yang cukup besar di lantai ini. Di dalamnya terdapat dua tempat tidur berukuran single yang berjajar masing-masing di sisi dinding. Salah satunya memiliki jendela yang mengarah pada tangga. Di sisi bagian kirinya tersedia satu kamar mandi dan tempat mencuci pakaian, sementara pada satu sisi yang lainnya digunakan sebagai lahan jemuran.
Di dalam kamar yang sudah dirapikan sebelumnya, aku mulai menata beberapa pakaian yang sekiranya akan aku gunakan selama di sini. Barang bawaanku tidak begitu banyak, segala keperluanku kukemas hanya dalam satu koper saja.
"Jadi, kau akan langsung mulai bekerja besok malam?" Chimon membawakanku secangkir teh ketika aku sedang merapikan beberapa pakaian dari dalam koper.
"Iya. Aku bisa memanfaatkan waktu untuk mencari Kondominium terdekat dengan Moonlight besok. Jadi aku tidak akan merepotkan kau dan Yaay lama-lama."
"Oih, Non. Santai saja... Aku tidak keberatan jika kau ingin tinggal di sini dulu satu minggu." Celetuk Chimon asal, cukup membuatku terbelalak akan kebaikannya.
"Satu minggu itu sangat merepotkan, Mon. Tidak akan." Bantahku tanpa bermaksud membuatnya tersinggung.
Bagaimanapun ini untuk pertama kalinya kami bertemu. Bagaimana bisa dia bisa sebaik ini padaku?! Diizinkan menginap di sini selama satu malam saja aku sudah sangat berterima kasih, apalagi sampai satu minggu. Itu pasti akan cukup merepotkan. Terlebih jika melihat dari cara Neneknya menyambutku tadi, sudah dapat kupastikan urusan perut selama aku tinggal di rumah ini akan aman di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLINE (OhmNanon)
FanfictionDi tengah keraguan hubungan jarak jauh Nanon dengan pacar online-nya, Ohm Pawat datang dengan segala sifat dinginnya. Sosok teman baru yang ternyata sangat mendukung kesetiaan dalam hubungan jarak jauh. Namun tanpa Nanon ketahui, telah tersembunyi s...