Aku terlalu fokus pada kepergian Ohm dan pertengkaran kami sampai-sampai aku melupakan janji penting yang harus kuhadiri tempo hari. P'Bright yang mencariku untuk mengingatkan janji temu kami pun sampai tidak tega menyampaikannya karena melihat kondisiku yang tidak menungkinkan untuk diajak bicara serius tentang pekerjaan. Alhasil pertemuan penting itu hanya dihadiri oleh P'Bright dan P'Krist saja.
Seorang musisi Thailand bernama Jeff Satur tertarik dengan penampilan kami di Moonlight dan ingin menawarkan kerja sama. Dia akan menggelar private concert dalam waktu dekat dan mengundang kami bertiga untuk mengisi lagu pembuka. P'Bright dan P'Krist sudah jelas setuju untuk bergabung, tinggal jawabanku saja yang ditunggu.
"Hanya dua lagu per orang, tidak berat." P'Bright berusaha meyakinkanku.
"Tidak ada genre khusus untuk dibawakan. Kau bebas menyanyikan lagu-lagu sendu." Celetuk P'Krist berusaha menggodaku.
"Kenapa kau bicara begitu, Phi?" Tanyaku pelan. Dia harus tau aku sedang tidak bersemangat untuk diajak bercanda.
"Tidak tahu apa yang sedang kau alami, tapi kuperhatikan kau menyanyikan lagu-lagu sendu terus beberapa malam ini, Nong. Kau seperti orang yang sedang patah hati." Imbuh P'Krist mencoba menebak.
"Kau bisa memilih dua lagu yang paling kau sukai, Nong. Waktu kita tidak banyak. Agar penampilan kita lebih maksimal, sebaiknya kita benar-benar membawakan lagu yang sudah kita kuasai saja." Celetuk P'Bright menengahi. Dia lah satu-satunya orang yang memahami situasi dan kondisiku saat ini.
"Khrub, Phi." Kuhargai usaha P'Bright yang berusaha menetralkan emosiku.
Kuakui akhir-akhir ini aku memang jadi lebih sensitif jika menghadapi pembahasan yang menyangkut soal hati. Ohm sudah menutup seluruh akses komunikasi di antara kami sejak pertemuan terakhir di Kondo Perth pagi itu. Nomor ponselku diblokir. Begitu pula dengan semua sosial media yang bisa menghubungkan kami berdua. Dia sudah benar-benar lelah.
Perth bilang Ohm hanya kembali untuk mengemasi barang-barangnya lalu tinggal di rumah P'Win. Aku sudah tidak mungkin untuk menemuinya lagi jika sudah begitu. Bahkan dalam situasi yang membutuhkan perjuanganku, aku masih menjadi pengecut untuk memulai.
"Baiklah, jangan lupa hubungi aku besok pagi, ya? P'Jeff menunggu jawabanmu." P'Krist menepuk pundakku setelah aku mengangguk dan pergi meninggalkanku bersama P'Bright di sisi panggung.
"Apakah Ohm belum juga bisa dihubungi, Nong?" Tanya P'Bright hati-hati. Aku tahu dia tidak bermaksud membuatku bersedih atau marah, hanya peduli.
Aku menggeleng lemah. "Tidak bisa lagi menghubunginya, Phi. Semua akses diblokir."
P'Bright diam sejenak sebelum melanjutkan, "Apa kau sudah tahu apa yang sebenarnya kau inginkan? Jika dia bersedia bicara padamu, apa yang kau harapkan setelah itu?"
"Aku hanya ingin dia mendengarkan penjelasanku, Phi. Aku tidak berselingkuh dengan View. Dan aku tidak lebih mengutamakan gadis lain dari pada dia."
"Lalu, setelah dia mendengarkan semua penjelasanmu dan percaya padamu, apa lagi yang kau inginkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLINE (OhmNanon)
FanfictionDi tengah keraguan hubungan jarak jauh Nanon dengan pacar online-nya, Ohm Pawat datang dengan segala sifat dinginnya. Sosok teman baru yang ternyata sangat mendukung kesetiaan dalam hubungan jarak jauh. Namun tanpa Nanon ketahui, telah tersembunyi s...