Sesuai rencana semalam, pagi-pagi sekali Ohm sudah membawaku keluar rumah untuk mencari sarapan dan melakukan pencarian. Pencarian pertama tentu saja ke San Sai. Rumah kekasihku.
Sekitar pukul sembilan pagi kami sudah memasuki wilayah Komplek Setthasiri. Perumahan ini tergolong elit dan rapi. Kami menyusuri rumah demi rumah, tapi seluruhnya memiliki dua lantai. Sementara foto rumah yang pernah Baifern kirimkan padaku jauh lebih sederhana dari pada rumah-rumah di komplek ini.
"Isinya sangat berbeda dengan di foto." Kataku seraya memperhatikan rumah demi rumah yang kami lewati dari balik jendela mobil yang Ohm kemudikan.
Aku ragu, tapi juga penasaran. Dengan sabar Ohm menuruti permintaanku untuk terus menyusuri blok demi blok Setthasiri.
"Ini sudah blok terakhir." Kata Ohm mengingatkan ketika kami sudah tiba di ujung jalan yang mengharuskan kami untuk berbelok kembali ke arah pintu keluar.
Ketika hampir sampai di bangunan penjaga, Ohm kembali bertanya untuk menuntaskan rasa penasaranku.
"Mau bertanya pada Security?"
"Umm. Boleh juga."
Ohm menepikan mobil agar aku bisa turun dengan layak dan menghampiri dua orang penjaga keamanan komplek perumahan.
"Sawasdee khrub." Sapaku memberikan wai.
"Wasdee." Dua Security itu balas memberikan wai dengan sopan, standar cara menyambut tamu yang datang untuk bertanya.
"Saya ingin bertanya, apakah ada penghuni komplek ini yang bernama Baifern?"
Kedua penjaga keamanan itu saling berhadapan dan mengernyitkan kening mereka.
"Laki-laki atau perempuan?" Tanya salah satu dari mereka kemudian.
"Perempuan. Berusia sekitar 30 tahun. Anaknya Khun An Oliver. Dia seorang keturunan." Jelasku menyebutkan ciri-ciri Ayah Baifern.
"Apakah Nong punya fotonya?"
"Oh, iya. Ada. Sebentar."
Untung saja aku tidak pernah menghapus setiap foto yang pernah Baifern kirimkan untukku.
"Ini Khun An Oliver, dan ini Baifern, anaknya." Jelasku menunjukkan foto orang-orang yang kusebutkan pada Security komplek.
"Sepertinya tidak ada nama itu di komplek ini, Nong. Wajahnya juga tidak pernah terlihat di sini." Jelas Security yang lebih tinggi.
Aku mengucapkan terima kasih dan kembali ke mobil dengan raut wajah kecewa.
Bugh!
Kututup pintu mobil dan segera memasang sabuk pengaman.
"Tidak ada nama Baifern yang tinggal di komplek ini, dia Security itu juga tidak mengenali wajahnya." Kataku dengan pandangan lurus ke depan.
"Lalu ke mana kita sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLINE (OhmNanon)
FanfictionDi tengah keraguan hubungan jarak jauh Nanon dengan pacar online-nya, Ohm Pawat datang dengan segala sifat dinginnya. Sosok teman baru yang ternyata sangat mendukung kesetiaan dalam hubungan jarak jauh. Namun tanpa Nanon ketahui, telah tersembunyi s...