"Kamu mulai menginap malam ini?" Kakashi saat ini hanya bisa terdiam didepan pintu mobilnya, Iruka dengan perasaan bersalah di hadapannya bisa menghancurkan hidupnya.
"Maafkan aku Kakashi sama, tapi mungkin jika pekerjaanku lebih cepat dilakukan maka akan lebih cepat selesai."
Kakashi mau meledak, dia tidak mau suaminya kelelahan, awas saja jika Tsunade tua itu melakukan sesuatu yg jahat.
"Kamu tidak bisa pulang dulu malam ini? Istirahat dulu sebelum kesini, mungkin mengemas barangmu dulu, Iruka." Kakashi memelas menatap Iruka yang saat ini berusaha mengalihkan pandangannya.
Angin sore hari menerpa keduanya.
Setelah mengantar bocah pink itu tidur siang, Kakashi memutuskan untuk kembali ke kediaman Hatake karena merasa kasihan dengan Iruka yang sejak kemarin belum istirahat.
Ditambah dengan terjaga dari tidurnya karena ada suami bodoh yang tidak sengaja tidur nyenyak di pahanya.
Yang tidak Kakashi sangka ialah Iruka sendiri yang mengundurkan diri dari keikutsertaannya pulang ke kediaman Hatake.
Iruka hanya terdiam menunduk tidak berani mengatakan tidak pada permintaan Kakashi.
"Apa aku melakukan kesalahan, Iruka??" Kakashi menaruh tangannya dengan nyaman di pinggang Iruka meminta pria itu untuk memperlihatkan wajahnya.
Muka memelas menyebalkan Hatake Kakashi bisa membuat merinding Tsunade yang ada di ruangan jauh dari mereka.
Iruka menggeleng malu malu dengan telinga yg panas terkena nafas Kakashi. Tanpa sadar pria bersurai coklat itu langsung menabrak Kakashi dengan pelukan erat.
Menyadari itu Kakashi yang sedari tadi percaya diri langsung hampir hilang keseimbangan.
Tidak menyangka suaminya bergerak duluan.
Wow, pelukan spesial dari suaminya.
Dia harus mengabadikan ini dan mengirimnya untuk dibuatkan spanduk yang akan ia pajang di ruang kerjanya sendiri.
Kakashi memberi kecupan singkat pada leher suaminya yang memerah.
Kakashi beberapa kali mengayunkan Iruka ke kanan dan ke kiri semakin mempererat keduanya.
"Aku akan menyempatkan pulang, Kakashi sama." Suara itu terdengar redam karena Iruka yang masih menyembunyikan dirinya di pundak Kakashi.
"Tidak usah menyempatkan diri, aku sendiri yang akan menculik mu dari sini, ruru" kata Kakashi santai masih belum sadar dengan panggilan baru yang los dari mulutnya karena terlalu senang dengan pelukan ini.
Iruka panik di dalam rengkuhan Kakashi dan akhirnya melepas diri dari pelukan.
Kakashi terlalu fokus dengan pikirannya yang tiba tiba membayangkan Iruka kedinginan di kediaman Senju.
"Apa disini ada penghangat, Iruka? Bagaimana kalau kamu kedinginan??" Tanya Kakashi memastikan
Kakashi saat ini bersandar setengah terduduk di bagian depan mobilnya agar bisa melihat ekspresi suaminya yg masih menunduk.
Keduanya belum selesai berpegangan tangan.
"Ada Kakashi sama. Anda tidak perlu mengkhawatirkan saya." Kata Iruka yang mulai menatap Kakashi dan tertawa kecil dengan pertanyaan dari suaminya.
"Apa selimutnya senyaman di rumah?"
"Oh mungkin tidak seberlebihan itu, selimut rumah adalah yang paling lembut di dunia." Kata Iruka tersenyum manis pada Kakashi, keduanya tertawa dengan candaannya masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
|• UNEXPECTED •| Kakairu
FanfictionKakashi merasa belum mengenal suaminya sama sekali. Lagipula pernikahan ini sejak awal sudah diatur, yang perlu ia tahu hanyalah Umino Iruka berubah menjadi Hatake Iruka. Namun semakin bertambahnya waktu, ia mau mengenal seorang Hatake Iruka lebih b...