"Kakashi sama." Samar samar terdengar suara di telinga Kakashi, ia bahkan lupa saat ini ada dimana.
"Kakashi sama??." Kakashi tersentak saat namanya dipanggil untuk kedua kalinya. Ia terlalu terbiasa mendengar nama itu keluar dari mulut seseorang spesifik.
Ia spontan langsung duduk tegak dan buru buru membetulkan jasnya. Ia mengusap wajahnya baru menyadari ia ada dimana sekarang.
Komputer yang ada di depannya serta kertas kertas yang sudah bertebaran dimana mana, ditambah secangkir kopi yang sepertinya harus diisi ulang.
Kakashi menghela nafas menengok kearah suara yang memanggilnya tadi. Sekertarisnya masih berdiri di sampingnya, dengan tangan yang membawa tambahan kertas kertas menyebalkan.
"Astaga. Masih ada lagi setelah semua itu?" Kakashi menghela nafas dan bersandar pada kursi kerjanya. Ia bahkan bisa tertidur dalam waktu apapun kalau begini.
Setelah minum minum dua hari lalu, entah kenapa Kakashi ditampar segala macam pekerjaan. Apakah ini karena karena meminum alkohol terlalu banyak bersama teman temannya?
Ia ingin menabrakkan kepalanya di dinding agar tidak sadarkan diri, setidaknya saat itu suaminya akan menjenguknya.
Ah iya, suaminya...
Iruka hanya memberi kabar lewat pesan, sepertinya suaminya juga sama sibuknya dengan Kakashi. Sepertinya Tsunade tua itu menyuruh suaminya melakukan banyak pekerjaan.
Apakah Iruka makan teratur disana?
Kakashi bahkan belum sempat menjenguk sama sekali seperti janjinya. Dan ini sudah hari keempat ia dan Iruka tidak bertemu, rasanya seperti 2 tahun.
"Kakashi sama?" Suara wanita disebelahnya membuyarkan semua pikirannya.
"Ya, tadi kau bilang apa?" Kakashi menyisir rambutnya ke belakang dengan tangan kanannya.
"Setelah ini mungkin akan selesai. Sebaiknya anda pulang, Kakashi sama." Sekertarisnya menunjuk kearah tumpukan kertas yang disebut sebut sebagai tumpukan terakhir yang harus di baca hari ini.
Kakashi buru buru mengalihkan fokusnya ke jam dinding ruang kerjanya, pukul 7 malam. Dia bisa pulang dan tidur rumah hari ini.
Ia lembur sampai pagi kemarin, dan dia benar benar butuh tidur panjangnya. Aslinya ia juga butuh suaminya, tapi saat ini ia tidak bisa melakukan apapun.
Kakashi buru buru menyelesaikan pekerjaannya.
...
Secepat apapun kekuatan membaca Kakashi, tapi energinya terlanjur habis. Ia bisa saja mengerjakan semuanya dalam kurun waktu maksimal 3 jam dengan versi efisien dan tepat seorang Kakashi.
Apa yang diharapkan dari manusia yang belum pulang sama sekali sejak kemarin. Ia butuh mandi air dingin di rumahnya agar kembali segar.
Sekarang sudah pukul 11 malam dan Kakashi menyesal sudah berpikir positif akan pulang malam ini. Menurut analisanya dia baru akan selesai pukul 3 pagi.
Dan seandainya pulang jam 3 pagi, mungkin akan tidak aman. Dia tidak mau membuat Iruka khawatir jika terjadi sesuatu padanya.
Kopi yang tadi sudah ia isi ulang perlahan menghilang.
Dering teleponnya membangunkannya secepat kilat. Apakah suaminya menelponnya????
Kushina-san
Nama itu terpampang di teleponnya, Kakashi dan mood buruknya kemungkinan besar akan mematikan panggilan itu secepatnya.
Tapi di saat seperti ini tidak baik melakukan hal bodoh, ia takut ada keadaan genting yang terjadi diluar sana.
"Ya halo?" Jawab Kakashi lemas berbicara pada telepon. Ia berdiri meregangkan badannya yang pegal karena duduk hampir 24 jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
|• UNEXPECTED •| Kakairu
FanfictionKakashi merasa belum mengenal suaminya sama sekali. Lagipula pernikahan ini sejak awal sudah diatur, yang perlu ia tahu hanyalah Umino Iruka berubah menjadi Hatake Iruka. Namun semakin bertambahnya waktu, ia mau mengenal seorang Hatake Iruka lebih b...