11

688 77 6
                                    

Iruka melihat seorang wanita masuk perlahan lahan takut membangunkan anak anak yang saat ini sedang tertidur.

"Hana???" Iruka lansgung berdiri dan buru buru menghampiri wanita muda yang saat ini menampilkan wajahnya di celah pintu.

"Sensei, aku sedang buru-buru. Dimana anak bodoh itu?" Iruka langsung mengangguk dan menunjuk Kiba yang sedang tertidur

"Kiba-kun tertidur, sebentar." Iruka berjalan cepat ke arah Kiba dan langsung menggendong bocah itu dan kembali berjalan ke Hana.

"Haruskah aku antar sampai ke pintu depan?" Tanya Iruka melihat Hana yang masih terengah engah mungkin karena berlari kesini.

"Bolehkah sensei? Aku harus mengambil mobil sebentar."  Iruka mengangguk dan Hana langsung menghilang kembali berlari ke parkiran depan rumah

Iruka berjalan pelan takut membangunkan Kiba

Anak itu menanamkan wajah di ceruk  leher Iruka dan memeluknya erat, Iruka yang mengira anak itu terbangun berbisik pelan.

"Kiba-kun, kakak mu menjemput. Sampai jumpa." Bisik Iruka pelan tepat di telinga Kiba.

Anak itu hanya mengangguk lelah, bocah paling berisik bersama Naruto itu hanya menutup mulutnya ketika tertidur.

Mobil Hana sampai di hadapan Iruka, dan Iruka pun membuka pintu dan membiarkan Kiba duduk di samping kursi pengemudi dan memasangkan safety belt.

Iruka mengacak rambut Kiba dan kembali menghadap Hana.

"Sensei, terimakasih. Aku benar buru buru, sampai ketemu nanti."

Iruka mengangguk dan menutup pintu mobil. Memberikan lambaian tangan pada mobil yang saat ini kian menjauh.

"Sensei." Iruka terlonjak kaget mendengar suara itu tepat di belakangnya

Mengapa hari ini semuanya mengagetkan

"Maito-sama." Senyum Iruka merekah dan ia langsung melihat jam tangan yang menunjukkan tepat pukul 13.05

"Kau datang tepat waktu lagi." Iruka tertawa kecil dan berjalan masuk ke dalam ruangan diikuti Gai dibelakang.

"Tentu saja," gai tersenyum pada Iruka dan senyumnya tak kalah lebar saat melihat Lee sedang tertidur lelap

Iruka berjalan mendekat ke arah Lee, dan menggendong anak itu dan menghampiri Gai.

"Lee-kun, kamu sudah dijemput." Iruka mengelus pipi Lee dan membetulkan rambut Lee yang berantakan

Lee membuka mata dan berpindah ke Gai saat ia melihat ayahnya di depannya.

"Sensei aku harus pulang." Kata Lee dengan suara serak khas baru bangun

"Iya, Lee. Hati hati di jalan." Jawab iruka melepaskan pelukan Lee.

Gai melirik satu satunya anak yang tersisa, masih terlelap dibalik futon

"Apakah Itachi belum datang?"

"Dia belum mengatakan apapun hari ini." Iruka menghela nafas

Gai mengangguk paham

"Haruskah saya mengantar sampai depan?" Lanjut Iruka dnegan pertanyaan.

"Tidak usah sensei, kami akan pulang sekarang." Lee melambaikan tangan pada Iruka, dan Iruka menunduk pada Gai

Saat kedua ayah anak itu sudah menghilang dari penglihatan Iruka, iruka berbalik melihat Sasuke sudah duduk terbangun. Kali ini ia terlihat lebih sadar dari sebelumnya.

"Sasuke-kun, haruskah kita menelpon Itachi-san?" Dari kalimat tersebut ekspresi Sasuke tidak terllau menunjukan kalau anak itu peduli

Tapi mata itu saat mendengar nama Itachi tidak bisa bohong,

|• UNEXPECTED •| KakairuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang