Iruka terbangun dengan suara ricuh dari luar kamarnya. Ia beberapa kali mendengar derap langkah kaki yang memenuhi lorong. Apa yang terjadi diluar sana?
Ia membetulkan tali robe nya dan menggeser pintu yang membatasi dirinya dan dunia luar, ia melihat pelayan yang biasa lewat sambil membungkuk di depannya sedang terburu buru berlari kearah pintu utama.
"Permisi, ada apa ini ramai ramai?" Tanya Iruka setengah berbisik karena waktu masih menunjukkan jam 3 pagi.
"Ah Iruka sama. Maafkan kami, ada orang asing yang memaksa masuk dan bertemu Senju sama." Kata pelayan itu menghentikan gerakannya yang terburu buru dan membungkuk di hadapan Iruka.
Iruka yang tadinya masih mengantuk langsung segar setelah mendengar dan memahami situasi saat ini.
"Jangan sampai Sakura keluar kamar, kirim penjaga ke kamarnya. Pastikan Senju Tsunade dan Senju Sakura tidak melangkah keluar dari kediaman ini." Iruka langsung sigap memberikan arahan ke pelayan.
Sang pelayan hanya mengangguk dan berbalik arah, mungkin ke ruangan pelayan untuk mengulang perintah yang baru saja Iruka arahkan.
Iruka tidak panik karena ia tahu penjagaan Senju adalah yang paling ketat diantara semua keluarga petinggi.
Namun, tidak ada salahnya berjaga jaga. Ia memilih untuk mengurusnya secara cepat dan tepat, agar semua bisa kembali normal.
Ia harap Sakura belum bangun, karena ia tidak mau melihat bocah pink itu khawatir dengan sesuatu.
Iruka melirik kearah pelayan lelaki yang baru saja datang dari arah dalam, sama seperti yang lainnya yang bergerak ke pintu utama.
"Permisi, saya ikut keluar."
"Iruka sama? Anda harus tetap berada di dalam, bagaimana kalau terjadi sesuatu." Pelayan itu membungkuk hormat bicara sesopan mungkin untuk menghentikan Iruka.
"Siapa yang memberikanmu arahan sejak tadi?" Tanya Iruka tidak memperdulikan larangan sang pelayan pria itu.
"Shizune san."
"Dimana Shizune san sekarang?, antarkan saya kesana." Iruka bicara begitu namun ia sendiri yang bergerak maju berjalan terlebih dahulu dari sang pelayan.
Ia benar benar tidak mau maslaah malam ini menjadi maslaah besar, kenapa masalah selalu datang padanya tiba tiba?
Iruka berjalan cepat menuju kericuhan di pintu utama Senju, ingin melihat sendiri siapa yang berani berani memaksakan diri menyusup ke kediaman Senju pada dini hari ini.
Dari jauh ia sudah melihat shizune yang sedang berdiri di pintu.
Apakah orang orang Senju susah berhasil menangkap orang tersebut?
Iruka melempar pandang pada shizune yang hanya dihadiahi anggukan dari bawahan terpercaya Senju Tsunade tersebut, mempersilahkan Iruka untuk pergi keluar dan bertemu orang yang sedari tadi mengganggu malam semua orang di kediaman Senju.
Tapi yang Iruka dapatkan bukanlah seorang pria ataupun wanita yang berusaha masuk,
Di depan gerbang beserta para penjaga penjaga hanya ada seorang anak perempuan dengan dua cepol berantakan di kiri dan kanan kepalanya.
Iruka menghadap ke shizune kembali, terlihat kaget namun wanita kepercayaan Tsunade itu sepertinya sama bingungnya.
Anak itu berteriak dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman penjaga.
Iruka tidak bisa diam saja melihat seorang anak yang kesakitan karena cengkraman erat di lengannya.
"Tolong lepaskan anak ini." Kata Iruka pada penjaga yang bertugas malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
|• UNEXPECTED •| Kakairu
FanfictionKakashi merasa belum mengenal suaminya sama sekali. Lagipula pernikahan ini sejak awal sudah diatur, yang perlu ia tahu hanyalah Umino Iruka berubah menjadi Hatake Iruka. Namun semakin bertambahnya waktu, ia mau mengenal seorang Hatake Iruka lebih b...