Pagi telah tiba, cahaya matahari mulai menyembulkan diri dari balik jendela. Sangat cerah. Membuat semua orang bisa menebak jika hari ini akan menjadi sangat panas. Kecuali Adelio dan Cherry, yang agaknya belum sadar jika hari sudah pagi.
"Kepala saya pusing banget," gumam gadis itu sambil menguap. Dia duduk di lantai dengan kantung mata yang sudah menghitam. Adelio yang duduk di tepi tempat tidur pun demikian. Karena mereka sama-sama tidak tidur semalaman. Semuanya itu terjadi hanya karena Cherry takut pemuda menyentuhnya saat terlelap. Sedangkan Adelio khawatir Cherry akan mengerjainya kala tertidur pulas.
Alih-alih merespons kalimat Cherry, Adelio justru mengambil salah satu dari dua ponselnya yang terletak di atas nakas. Kemudian membukanya untuk mendapati notifikasi yang membanjiri layar benda pipih itu.
"HP kamu berisik banget kayak pasar malam," komentar Cherry yang lagi-lagi tidak ditanggapi oleh Adelio. Apalagi sekarang pemuda itu mulai melihat pesan yang masuk di WhatsApp-nya.
Lintang
(Bro, lo trending di Twitter.)Daniel
(Yo, lo mau datang ke acara talk show ga? Banyak yang mau bayar mahal kalau lo datang)(Ga)
(Kalau podcast?)
Adelio berdecak.
(Tolak semuanya)
(Mereka bayar mahal, Yo. Coba lo pikir lagi.)
(Lagian lo juga nggak punya jadwal apa-apa Minggu ini)
(Biarin aja, gue lagi mau istirahat sekarang)
(Berarti gue tolak, ya?)
(Mm)
Setelah itu Adelio menyimpan ponselnya lagi di tempat semula. Sejak awal tujuannya membuka ponsel hanya demi membalas pesan dari Daniel, sahabat sekaligus manajernya. Adelio tidak bercanda ketika bilang mau istirahat, sebab dia mulai memikirkan hal ini sejak beberapa hari yang lalu. Ia ingin lebih leluasa untuk beberapa lama sebelum kemudian kembali bekerja seperti seharusnya. Karena jujur saja, dia mulai lelah terus-terusan disorot kamera.
Daniel
(Istri lo mau ga? Beberapa dari mereka bilang, kalau lo nggak mau istri lo juga boleh.)Sontak Adelio menoleh ke arah Cherry. "Kamu mau masuk TV, nggak?"
"Ha?" Cherry mengerutkan kening. "Masuk TV?"
"He'em, kamu mau nggak?"
"Em ... Nggak deh, kamu aja. Saya nggak PD di depan kamera. Selain itu saya juga nggak mau satu Indonesia jatuh cinta sama saya gara-gara saya terlalu cantik." Cherry menjawab dengan wajah menyebalkan. "Nanti kamu cemburu."
"Dih! Amit-amit!"
Gadis itu langsung terbahak-bahak melihat wajah Adelio menampilkan ekspresi geli.
"Iya, kan?"
"Mustahil." Pemuda itu lalu mengirimkan balasan untuk Daniel.
(Dia ga mau)
Sesingkat itu, Adelio menyimpan ponselnya tanpa menunggu balasan dari Daniel lagi. Setelahnya melirik Cherry dan berkata, "udah pagi, udah waktunya keluar dari kamar saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri Seratus Senti
عاطفيةSetelah tahu sang mantan mengandung anaknya, Adrian nekat minum obat bius di hari pernikahannya dengan Cherry. Ia mengira dengan begitu perjodohan tersebut akan ditunda, nyatanya Mamanya yang sering nonton film India malah mencetuskan ide tidak terd...