Ngobrolin Naskah

20K 612 62
                                    


Yuhu!!!
Yuk kita ngobrol soal naskah Secret Wife ini.
Btw, makasih ya buat antusiasme kalian.
Dan tunggu aja kejutan berikutnya dari aku hehehe.

Lewat obrolan ini aku mau menjawab banyaknya pertanyaan yang selama ini mampir ke DM atau inbox-ku.
Yang nggak minat tema ginian, bisa skip kok.

1. Karakter
Ngaku deh, kalian penasaran kan, sama siapa muse yang aku pakai?
Muse secara sederhana diartikan sebagai figur yang menjadi inspirasi.
Aku memang nggak spill tokohnya siapa dan fisik detailnya gimana.
Karena aku nggak mau merusak imajinasi kalian tentang siapa Nicko dan Sabrina. Itulah kenapa aku menulis novel, bukan bikin komik hahaha!
Kalian bebas banget memilih karakter kalian sendiri dalam imajinasi. Soalnya, ganteng dan cantik itu relatif lho. Belum tantu gantengku seganteng idola kalian. gitu deh. Oke?

2. Tema
Novel ini punya tema spesifik, berupa pesan yang ingin aku sampaikan kepada pembaca.
Tema aku letakkan di bagian kover, sebagai sub judul.
We don’t meet people by accident. They are meant to cross our path for a reason.
Ini adalah pemahamanku tentang takdir. Bahwa pertemuan antara manusia tidaklah terjadi secara kebetulan.
Hal ini yang ingin aku sampaikan pada novel Secret Wife.

Dasar pemikiran ini juga yang aku pakai untuk merancang plot naskah ini.
Kalau kalian pembaca yang jeli, mungkin akan bisa menemukan banyak clue yang aku sebar di sepanjang naskah yang lebih dari 50 bab ini.
Bahkan adegan Tika yang mudik ke Cirebon karena pinjol, sehingga Sabrina harus ke sana diantar Pak Adi, sengaja aku rancang sebagai alasan ketika nanti adegan Sabrina kabur, Nicko bisa menemukan jejaknya melalui Pak Adi.
Padahal aku juga banyak menerima DM yang menyampaikan kritikan kalau ceritanya terlalu melebar.
Masalahnya aku nggak mungkin spoiler kan, pada plot yang sudah aku rancang?

Selain itu, semua tokoh, sebisa mungkin akan berperan dalam menggerakkan cerita. Melalui obrolan, pertikaian, semuanya.
Bahkan Tante Grace sekali pun. Dia nggak mungkin aku hadirkan begitu saja tanpa membawa misi tertentu. Juga Laura nih. Yang bikin geregetan meskipun nggak seberingas Celine. Tapi nyebelin juga kan?
Penasaran? Versi buku akan lebih memuaskan kalian nanti hehehe.
Tapi kalau kalian penasaran banget, bisa mencicipi additional part di KaryaKarsa untuk tengok satu atau dua fakta.

3. Premis
Lain tema, lain pula dengan premis. Premis memang aku mantapkan di awal.
Buat yang nanya, kenapa aku seteknis itu? Mungkin karena di RL ku banyakan bermain-main dengan data kali ya. Ini ternyata berpengaruh juga ke caraku menulis.
Meskipun risiko dari aku yang terlalu teknis, akan bikin tulisan kadang membosankan.
Maafkan aku untuk kekurangan ini.

4. Riset
Tentu aku melakukan riset.
Riset pertama adalah menjajaki kemungkinan apakah aku sanggup menyelesaikan naskah ini.
Alhamdulillah bisa selesai.
Karena dari 35 bab yang aku draft-kan, berkembang tak terkontrol menjadi lebih dari 40, sampai akhirnya aku pasrah ketika babnya jadi 50 lebih.
Next time aku harus berusaha membuat cerita yang kalau dicetak nggak boros kertas gini deh.

5. Belajar nulis di mana?
Banyak yang nanyain ini.
Yes, aku memang belajar secara khusus. Aku rajin nonton video MasterClass yang aku dapat dari langganan tahunan. Pematerinya adalah penulis-penulis dunia favoritku.
Selain aku belajar di platform Kelas, produk dalam negeri yang pematerinya antara lain Tere Liye maupun Ernest.
Satu lagi, guru menulis paling oke, yaitu Dewi Lestari tentu saja. Yes, aku jebolan Kaizen Writing yang perlu latihan bertahun-tahun untuk menghasilkan karya yang bisa dibaca.

Kok niat banget sih?
Hm ... kayaknya karena aku emang suka baca. Dan menulis jadi aktivitas yang menyenangkan ternyata. Selain journaling yang selama ini aku lakukan.
Dan belajar sesuatu yang baru tuh ternyata benar-benar seru.

So, itu cuap-cuapku malam ini.
Good night. And sleep tight.

Secret Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang