Part 12 - Not Ordinary Couple

54.8K 5.9K 289
                                    

“Apa aku harus jawab iya?” tanya Sabrina lugu. “Apa kalau aku nggak mau, maka aku nggak boleh lagi tinggal di tempatmu?”

“What?” Nicko terlihat terkejut.

“Kenapa aku harus menikah sama kamu, Nick?”

“Apa kamu nggak mau menikah? Tapi kamu virgin.”

Sabrina mengedip kaget. “Apa hubungannya?” tanyanya takjub oleh pemikiran itu.

“Bukannya kamu menjaga tetap virgin karena tidak mau berhubungan seks sebelum menikah? Itu kan alasannya?”

Lagi-lagi Sabrina mengedip kaget. “Aku nggak tahu hubungan virgin, seks sebelum menikah, dan menikah dengan kamu, Nick,” katanya dengan jujur.

“Apa berarti kamu mau melakukannya tanpa menikah?” tanya Nicko. 

Sabrina tidak tahu apanya yang lucu sehingga pria itu seperti orang terlihat geli. “Tapi aku muslim. Tidak boleh berhubungan bebas tanpa pernikahan!” 

Ini adalah pelajaran penting yang diajarkan oleh Bu Hajar. Agar tidak dengan mudah membiarkan sembarang pria memiliki akses pada organ tubuh yang ada di selangkangannya tanpa pernikahan. Kenapa justru Nicko membahasnya? 

“Berarti kita memang harus menikah meskipun tidak secara resmi.”

“Apa artinya kamu mau berhubungan seks sama aku?” Sabrina tertegun.

“Why not?”

“Tapi aku kan—”

“Kamu tinggal menjawab iya. Nanti aku cari orang untuk mengurus semuanya.”

“Maksudku—”

“Be practical, Bree. So you can take everything seriously without tragically.”

“Tragis?” Sabrina membelalak. “Kayak hidupku kurang tragis aja,” gerutunya.

“So?”

“Kenapa aku yang harus menikah sama kamu?”

“Why not?”

“Ha! Lucu!” Sabrina mungkin lugu. Tapi dia juga tidak bego dan menutup mata terhadap semua gosip di kantor tentang Nicko dan perempuan-perempuan yang dia kencani. “Nggak masuk akal.”

“Karena belum dijalani.”

“Masih tidak masuk akal, Nick. Kamu pikir aku bodoh? Ini buat apa?”

Nicko menatapnya tajam. “Apa ada masalah selama tinggal di tempatku?”

Sabrina menggeleng. “Baru jadi masalah kalau kamu tiba-tiba mengusirku. Karena aku bakal jadi gelandangan dadakan karena—”

“Apa kamu merasa terancam oleh aku?”

Lagi-lagi Sabrina menggeleng. “Karena kita nggak saling mengenal. Jadi tidak ada masalah—”

“Kamu nggak terganggu kan, berada satu tempat denganku? Seperti ini?”

Sabrina memelototkan mata. “Memangnya aku kelihatan seperti terganggu?”

“Jadi sebenarnya, apa yang membuat kamu ragu, Bree?” Nicko membalikkan omongannya. “Kalau semua baik-baik saja seperti ini, kenapa ragu? Tahu nggak, dengan tetap menjadi orang asing, kita akan sama-sama nyaman.”

“Bukannya menikah itu—”

“Kita bisa tetap seperti biasanya. Tidak saling mengenal.”

“Lalu apa gunanya menikah kalau tidak saling mengenal? Apa kamu berencana melakukan hubungan—”

Secret Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang