meet

192 25 0
                                    

.
Happy reading.
.
.

..

.

.

..
Jangan lupa vote sebelum membaca.
Kelanjutan story ini tergantung respon kalian.
jika sampai bab ini belum berhasil 1k vote maka author terpaksa memasang (Discountinue) pada judul.
Ini sudah 25 bab loh.

Terimakasih banyak atas minat membaca story dari author.
Sampai jumpa lagi nanti 😊

.
.
.
..

Mew menyadari perubahan sikap gulf beberapa hari ini.

Dia sedikit terganggu karena gulf tiba-tiba mempertanyakan kebenaran atas kematian ayahnya.

Belum lagi mengenai pernikahan yang mereka sudah rencanakan.
Gulf selalu mengalihkan pembicaraan saat mew mulai membahas hal itu.

Hari ini masih sama.
Gulf terlihat lebih pendiam dari biasanya.

Apa karena kejadian semalam?
Rasa bersalah sedikit menghampiri mew.

Dia sadar tentang perlakuan kasarnya semalam.

"Gulf.." mew memeluk tubuh gulf yang sedang menyiapkan sarapan.

Ini hari minggu dan rencananya mew akan mengajak gulf untuk pergi ke salah satu WO terkemuka dikota ini saat siang nanti.

"Kamu marah denganku?" Mew membalikan tubuh gulf untuk berhadapan dengannya.

Gulf menarik nafas dalam
"Tidak..aku tidak marah"

"Ma'afkan aku hmm" mew mengelus pingang ramping gulf

Anggukan gulf adalah jawaban untuk permintaan ma'af mew
Setelahnya kecupan lembut mendarat dibibir ranum gulf.

"Lainkali jangan bersikap kasar saat kamu marah.."kata gulf lalu kembali melanjutkan kegiatannya

"Hmm..terimakasih" mew mengambil duduk bersiap untuk sarapan.

"Pagi ini aku akan pergi sebentar..nanti siang kita akan bertemu salah satu WO dikota ini..tidak ada penolakan" mew memotong omlete dan memakannya.

Menolakpun gulf rasa percuma
jadi dia akan menurut saja.

Mereka sarapan dengan damai pagi ini.

"Bersiap untuk nanti siang.. aku pergi dulu" mew keluar meninggalkan gulf diruang makan.

.
.
.
.

Mew merogoh saku celana untuk mengambil ponsel.
Menghubungi seseorang dan melajukan mobilnya keluar mansion.

"Bawa orang itu padaku.. lalu suruh joss mengawasi kekasihku" tangan mew mengepal lalu meninju kemudi.

Setelah panggilan terputus mew melemparkan ponselnya begitu saja dijok samping.

"Kamu akan tahu akibatnya jika bermain-main denganku"

Lalu mobil melaju dengan cepat membelah jalanan kota.

Mew sampai ketempat tujuan lalu dengan cepat melayangkan tendangan kearah seorang yang terikat dirantai besi dalam posisi berdiri.

"Uhukk..." orang itu terbatuk

Amarah mew meluap karena pagi tadi Wan mengabarinya tentang kao yang memalsukan berkas kematian ayah gulf lalu mengganti mayatnya dengan mayat orang lain.
Tapi mew berhasil meredamnya didepan gulf pagi ini.

Dia tidak ingin gulf semakin curiga padanya.

"Kamu berani melawanku hah??" Mew berteriak didepan wajah kao yang penuh luka lebam

First life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang