*Skip time
"Ceklekkk"
"lelahhhnyaa"
Gulf meregangkan ototnya..
Dia memasuki rumahnya dan berjalan lesu kearah kamar."Kreekk"
"Klikk"
Seketika cahaya menerangi seluruh ruangan.Gulf menyipitkan matanya membiasakan diri.
"Apa kau sudah pulang"
Suara ituu..Gulf membuka matanya lebar.
Tidak percaya.
Bagaimana bisa dia disini..Pasalnya sudah 2 minggu lebih gulf pergi dari rumah mew.
Dan sekarang mew ada dikamarnya dan sedang menatapnya disana."Apa yang kau lakukan dirumahku?"
Gulf bertanya dengan setenang mungkin.Dia sangat sadar posisinya saat ini.
sebelum semuanya menjadi rumit. Jadi
Biarlah gulf memperjelas semua ini."Aku yang seharusnya bertanya apa yang kau lakukan disini "
Mew tidak kalah tenangnya"Ini rumahku.."
*hening
Tidak ada dari mereka yang mengucapkan satu kata pun.
Sibuk dengan fikiran masing-masing."Jika kau sudah selesai dengan urusanmu.. sebaiknya kau pergi"
Gulf jengah."Apa kau marah denganku??" Mew datar
"Tidak.. aku bahkan tidak punya hak untuk apapun..jadi sebaiknya kau pulang.. " gulf menggigit bibir dalamnya
Mew tidak bergeming.
Gulf tidak tahu harus berbuat seperti apa.
Dia merindukan mew tentu saja.
Tapi sekali lagi dia sadar.
Dia hanya pelampiasan rasa kesepian mew tidak lebih."Aku akan pulang jika kau ikut denganku"
Tidak jauh dari gulf.
Mew pun sangat merindukan gulf.Tapi mengingat siapa ayah gulf.
Mew berusaha sejauh mungkin menepis perasaan itu.Gulf hanya harus terus didekatnya.
Menjadi tawanannya.
Gulf tidak habis fikir.
"Phi.. tolong jangan mempersulit semuanya" kepala gulf mulai pening.Sejak kapan hidupnya menjadi serumit ini.
Ditinggalkan sang ayah dan sekarang berhadapan dengan orang yang membuat hatinya sakit.
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu??" mew mulai tersulut emosi.
Gulf hanya harus menurut dengannya, apa susahnya' fikir mew
Nafas gulf mulai tidak beraturan.
Sesak didadanya mulai terasa sakit.Dia membenci dirinya yang terlibat dengan perasaan bodoh ini.
Kenapa dia harus marah?
Bukankah dia yang pertama mendekati mew?
Lalu kenapa dia yang harus merasa sakit?Gulf mengepalkan tangannya.
"Phi.. aku mohon..
Pergilah dari sini"
Gulf berusaha setenang mungkin."Tidak.." tegas mew
"Apa yang kau inginkan??"
"Aku ingin kau ikut pulang denganku"
Gulf diam.
"Apa karena foto itu kau menjadi seperti ini?" Mew mulai tersulut emosi.