gun birthday party

116 10 0
                                    

Bab27

Gun birthday party

.

.

Mereka bertiga sudah berkumpul di mansion megah milik salah satu keturunan jongcheveevat.

Dengan ekspresi yang berbeda-beda dari setiap orang yang duduk di sofa ruang tamu disana.

Gulf dengan ekspresi senangnya,

Karena dia tidak kesepian lagi sekarang.

Gun dengan wajah malasnya dan mild dengan ekspresi tegangnya.

Bagaimana tidak tegang saat beberapa pasang mata senantiasa mengawasi setiap gerakan yang mereka buat.

Apalagi dengan fisik mereka yang jauh berbeda 180° dengannya.

Sesekali mild nampak meneguk salivanya kasar saat salah satu dari mereka menatap tajam pada dirinya.

"ini untuk kalian.."

Gun menyerahkan 2 lembar tiket pesawat.

Gulf yang sedang memakan potongan buah naga di mangkok saladnya menengok pada lembar kertas yang gun serahkan.

"apa ini?" ekspresi wajahnya bertanya

Mild yang masih merasa tegang mengambil kertas yang berada diatas meja dengan tangan gemetar.

Dia merasa sangat terganggu sumpah.

"Tiket pesawat?" lirih mild

Gun mengangguk.

"Lusa adalah pesta ulang tahunku" jelas gun,

tangannya terulur meraih jus alpukat lalu meminumnya.

Gulf menganggukan kepalanya mengerti.

Dia langsung memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan untuk gun nanti.

Tapi tunggu otaknya baru bisa memproses sesuatu sekarang.

Tiket pesawat? Dahi gulf berkerut

Kenapa gun memberi mereka tiket pesawat?

"pattaya?" lirih mild yang masih bisa gulf dengar.

"hmmm" balas gun

"tunggu..." gulf menghentikan kegiatan mengunyah makanan sehat yang mild bawa tadi.

'takkkk'

Ia melemparkan mangkuk salad hingga menimbulkan suara material keramik dan kaca yang beradu.

"apa maksudnya ini?" tanya gulf.

Mild yang baru akan meminum air dingin miliknya sedikit melirik heran pada gulf.

"Apa?" gun bertanya balik

Gulf masih dengan wajah penuh tanya menatap gun dan mild bergantian.

"apa kamu bodoh?!" setelah meminum seteguk air lalu meletakan kembali gelas keatas meja, mild bertanya setengah mencibir hingga membuat gulf menatap tajam padanya.

"Bukankah normal bagi orang kaya seperti Keluarga jongcheveevat untuk merayakan sebuah pesta ditempat mewah?" jelas mild

Kebiasaaan itu pun berlaku untuk pacar atau kerabat dekat mereka.

Walaupun gulf sudah lama berada ditengah-tengah keluarga ini tapi agaknya sindrom culture shock masih sering ia alami.

Jika dia mengingat-ingat kembali lingkungannya dulu.

Saat akan merayakan sebuah pesta, gulf dan teman-temannya hanya akan makan di restoran atau bar Dengan harga yang terjangkau lalu setelah itu mereka akan ketempat karaoke dan bernyanyi Sampai suara mereka serak.

First life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang