Di dalam kereta, Joanna mulai menangis sesenggukan. Membuat orang-orang yang melihat jelas merasa kasihan. Sebab dia menahan tangis agar tidak bersuara. Sehingga isakannya terdengar begitu memilukan.
"Tisu, Kak."
"Terima, kasih. Maaf kalau berisik."
Joanna mulai menyeka air mata. Lalu menatap jendela. Sebab dia benar-benar tengah kacau sekarang. Karena dia sudah tidak memiliki tumpuan lagi sekarang.
Setelah tangisnya reda, Joanna mulai menatap telapak tangannya yang terasa panas. Sebab semalam, dia sempat mencuci pakaian dengan tangan. Pakaiannya dan pakaian Jeffrey selama beberapa hari tinggal di rumah Jessica.
Joanna mulai mengusap tangannya yang semakin terasa panas saat dipakai menggenggam. Sebab dia memang tidak bisa lama-lama menyentuh detergent ataupun bahan kimia yang lainnya. Agak merepotkan memang, itu sebabnya di rumah mereka ada mesin cuci dan alat mesin cuci piring juga.
Tiga jam kemudian Joanna tiba di rumah. Dia melihat rumahnya tidak sedang dalam masa pembangunan. Dia juga sudah melihat rumahnya terkunci dan tampak sepi juga. Sebab setiap pagi hingga siang, orang tuanya pasti kerja.
"Mbak, kok pulang sendiri? Suaminya mana?"
"Iya, Bu Dhe. Suami saya kerja."
Ucap Joanna saat membalas sapaan para tetangga. Dia juga mulai memasuki rumah setelah mengambil kunci yang ada di atas pintu rumah. Kemudian masuk dan menutup lagi pintunya.
Joanna melihat-lihat keadaan rumah. Tidak ada yang baru di sana. Tidak ada tanda-tanda jika orang tuanya telah mendapat uang 500 juta dari suaminya.
Joanna yang lapar mulai membuka kulkas. Berniat masak untuk makan siang orang tuanya sekalian. Sebab dia tahu jika orang tuanya pasti lapar saat pulang kerja.
1. 20 PM
Joanna yang sedang tidur siang terkejut saat mendengar suara motor datang. Dia langsung bangun dari ranjang dan bergegas keluar rumah. Membuat orang tuanya terkejut tentu saja.
"Loh, pulang kok tidak bilang-bilang?"
Joanna diam saja dan menyalami mereka. Lalu meminta mereka untuk segera makan. Sebab dia sudah mamasak makan siang. Ya, meskipun hanya tumis kangkung dan ayam goreng saja.
Setelah orang tuanya mandi dan makan, Joanna mulai bertanya pada mereka. Akan tujuan mereka yang tiba-tiba meminta uang 500 juta pada suaminya. Mengaku untuk membangun rumah pula. Padahal, sedang tidak ada pembangunan sekarang.
"Bapak tidak ikut-ikutan. Ibumu yang inisiatif minta."
Rendy langsung masuki kamar. Enggan ikut campur urusan mereka. Sebab sejak awal dia memang tidak setuju tindakan istrinya. Apalagi 500 juta uang yang cukup banyak. Bagi Jeffrey yang memang hanya anak yatim dari orang biasa.
Iya. Jeffrey tidak sekaya yang kalian kira. Dia hanya karyawan biasa. Dia juga sedang kerja di Solo sekarang. Sehingga tidak banyak yang dihasilkan.
"Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu. Ibu tidak pakai apa-apa uang itu. Sudah Ibu depositokan atas namamu. Anggap saja sebagai tabungan masa tuamu. Kalau tahu Jeffrey tidak semapan itu, Ibu tidak mungkin memberi restu. Dulu, banyak pria kaya yang melamarmu. Bosmu, teman kerjamu dan anak juragan desa yang sejak lama suka padamu. Tapi semuanya kau tolak demi laki-laki itu! Dia hanya mampu memberi ibu dua juta per bulan, itu berarti gajinya hanya sedikit, kan? Tidak lebih banyak dari kamu saat masih kerja di Jakarta!"
Joanna yang mendengar itu hanya diam saja. Sebab dulu, syarat untuk Jeffrey saat akan menikahinya memang banyak. Karena Rendy dan Liana jelas tidak ingin anaknya hidup menderita. Mengingat dia sudah terbiasa hidup enak saat di Jakarta.
Memiliki karir gemilang dan mampu mengirim uang lima juta pada orang tuanya setiap bulan. Namun tiba-tiba, Joanna ingin menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Meninggalkan semua yang telah dicapai sebelumnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba pulang sendirian? Lihat, tanganmu mulai kasar! Apa masih gatal? Di rumah Jessica, kamu pasti disuruh-suruh, kan? Lebih baik kamu tinggal di sini saja! Jangan pulang kalau masih tinggal di sana!"
Ucap Liana sembari meraih tangan Joanna. Mengusap telapak tangan anaknya. Sebab dia tahu jika kulit tangan si anak cukup sensistif jika terkena detergent atau sabun yang berbahan keras.
Kalian relate sama emaknya Joanna?
Tbc...