11. 00 AMJoanna baru saja bangun dan langsung bersiap melakukan siaran langsung. Sedangkan Jeffrey sudah tidak ada di ruangan itu. Entah ke mana karena Teressa dan Tamara juga tidak tahu.
"Tidak tahu, aku dan Teressa baru saja masuk dan tidak ada suamimu."
Joanna tampak khawatir. Meskipun dia tahu jika Jeffrey tidak mungkin tersesat di sini. Karena pria itu pernah tinggal di kota ini. Sering datang kemari juga saat mereka masih dalam masa pendekatan hingga akhirnya dinikahi.
Iya, dulu Jeffrey dan Joanna bertemu di Jakarta. Saat keduanya menghadiri pesta ulang tahun stasiun televisi tempat wanita itu bekerja. Karena pada saat itu, Jeffrey berkesempatan datang, menggantikan bosnya yang kebetulan berhalangan.
Mereka duduk di satu meja. Berkenalan, hingga akhirnya berbincang dan saling tukar nomor setelah merasa nyaman. Lalu berpacaran selama 36 bulan. Sebelum akhirnya memutuskan menikah setelah Jeffrey dimutasi pada kota kelahiran.
"Mobilnya ada di parkiran, kan?"
"Mana aku tahu? Kita tidak lewat situ!"
Joanna tampak kalut. Sebab dia takut Jeffrey pulang tanpa memberi tahu. Sebab dia sudah berniat mengatakan tentang kontrak kerja yang telah disetujui selama lima tahun.
Satu jam kemudian.
Joanna baru saja menyelesaikan siaran. Dia langsung duduk di sofa panjang. Lalu meraih ponsel guna mendial nomor suaminya.
"Halo? Baru aku telepon. Kamu dari mana?"
Joanna langsung menjauhkan ponsel dari telinga. Lalu menatap Jeffrey yang baru saja datang dan mengantongi ponselnya. Kemudian mendekati Joanna dengan tatapan tajam.
DUK...
Dengan kasar, Jeffrey meletakkan kresek berisi bubur ayam di atas meja. Sebab dia tahu Joanna sedang kurang enak badan. Sehingga dia berinisiatif mencari makanan ini untuk istrinya. Namun justru kabar mengejutkan yang didapat.
Iya, apalagi kalau bukan karena Joanna yang sengaja mengirim uang 500 juta ke rumah. Dalam bentuk cash. Sehingga Jessica yang kebetulan ada di rumah tidak bisa menolak.
"Dapat uang dari mana!?"
"Hutang bank."
Bohong Joanna pada suaminya. Sebab wanita ini tidak mungkin mengatakan jika dia hutang pada Jordan. Dengan syarat jika dia harus menandatangani kontrak kerja selama lima tahun ke depan.
"Joanna! Kamu---"
"Aku bisa mengatasi ini. Kepercayaan diriku naik setelah mengembalikan uang ini. Uang yang seharusnya milik Mama Jessica agar bisa dinikmati di masa tua. Bukan justru diberikan pada anaknya yang gila wanita."
Sebenarnya Jeffrey agak tersinggung akan ucapan Joanna. Namun dia berusaha mengabaikan. Sebab ada hal lain yang harus diluruskan.
"500 juta bukan uang yang sedikit! Belum bunga dan---"
"Aku pasti bisa membayar ini! Aku sudah tanda tangan kontrak untuk kerja selama lima tahun di sini. Jadi, tidak perlu khawatir lagi. Karena aku pasti bisa melunasi!"
Jeffrey mulai berkaca-kaca. Dia menatap Joanna tidak percaya. Sebab istrinya benar-benar telah membuat hatinya sakit luar biasa.
"Joanna, kamu sadar apa yang sedang kamu lakukan? Lima tahun? Kamu tidak lupa kalau kita sedang membangun rumah, kan? Kamu sendiri yang minta! Tapi sekarang---"
Jeffrey langsung mundur beberapa langkah. Dia benar-benar kecewa sekarang. Hingga membuatnya tidak lagi sanggup berkata-kata.
"Terserah apa maumu! Lakukan apapun yang kau mau!"
Setelah berkata seperti itu, Jeffrey langsung pergi. Meninggalkan Joanna yang siap menangis. Sebab dia benar-benar tidak mau diremehkan oleh keluarga Jeffrey. Sehingga nekat melakukan ini.
Tbc...