7. 30 AM
Jeffrey akan berangkat kerja. Bersama Adam. Karena mereka searah dan memutuskan untuk memakai satu mobil saja. Agar lebih berhemat juga.
"Kamu baik-baik di rumah! Kalau butuh apa-apa kabari saja."
"Iya. Kamu juga hati-hati di jalan."
"Pasti, Sayang!"
Jeffrey mengecup pipi Joanna sebelum berangkat. Hal itu jelas tidak luput dari tatapan Sarah yang akan berangkat kerja juga. Sekaligus mengantar Kevin sekolah. Menggunkan motor matic warna hitam.
Setelah mobil Jeffrey pergi, Joanna langsung memasuki rumah. Tanpa menyapa Kevin dan Sarah. Sebab dia enggan kembali debat dengan si ipar.
"Titip jemuran! Kalau hujan ambil! Aku pulang agak siang nanti!"
Joanna tidak meyahuti. Dia langsung pergi. Menuju kamar karena enggan berbincang dengan Jessica yang pasti akan bertanya kapan dia hamil.
Joanna ketiduran hingga siang. Bangun saat dia lapar. Namun dia terkejut saat tiba-tiba Sarah menamparnya. Dengan keadaan tubuh basah. Karena hujan sudah turun begitu deras.
PLAK...
Joanna yang mendapat tamparan jelas langsung menegang di tempat. Menatap Sarah tidak percaya. Karena dia tidak pernah ditampar seumur hidupnya. Namun sekarang, dia mendapatkan ini dari si kakak ipar.
"APA YANG KAMU LAKUKAN!?"
Pekik Joanna dengan suara kencang. Hingga membuat Kevin yang sedang melepas sepatu terlonjak. Sebab dia jarang mendengar teriakan di rumah.
"Apa yang aku lakukan? Tentu saja memberi pelajaran menantu kesayangan Mama yang hobinya ongkang-ongkang kaki saja! Tidak mau kerja dan selalu menghabiskan uang suaminya! Sampai mengirim uang untuk ibunya saja tidak pernah!"
Joanna yang mendengar itu jelas tidak terima. Dengan mata berkaca-kaca, dia langsung menatap Jessica yang baru saja keluar dari kamar. Guna mencari perlindungan. Sebab seharusnya, Jessica lebih membela dirinya. Mengingat Jeffrey adalah anak kandungnya. Sedangkan Adam tidak.
"ADA APA INI!?"
Joanna mulai mendekati Jessica. Memeluk wanita ini sembari menangis sesenggukan. Sebab dia yakin jika Sarah yang akan disalahkan.
"Mbak Sarah menamparku, Ma. Padahal aku tidak salah apa-apa. Kevin saksinya, aku baru bangun tidur dan ingin keluar kamar, tiba-tiba saja dia menamparku begitu kencang."
Jessica yang mendengar itu langsung mendorong Joanna. Menatap dua menantunya secara bergntian. Sebab dia memang tidak ingin bias dalam menilai mereka.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Sarah, kamu menampar Joanna? Kenapa?"
"Sebelum berangkat aku sudah titip jemuran padanya. Tapi saat aku pulang, jemuran masih di luar semua. Padahal hujan begitu lebat! Dia ini benar-benar pemalas dan butuh diberi pelajaran!"
Jessica langsung menatap tajam Joanna. Dengan tangan mengepal. Sebab dia tahu jika subuh tadi Sarah telah mencuci begitu banyak pakaian. Sehingga dia sedikit merasa kasihan.
"Kamu masih belum berubah ternyata. Apa saat di rumah sendiri, kamu seperti ini juga? Apa orang tuamu tidak pernah mengajari bagaimana caranya menjadi istri yang baik dan benar? Sampai hal-hal seremeh ini saja tidak tanggap!"
Joanna tidak mengatakan apa-apa. Dia menangis saja. Lalu memasuki kamar dan meninggalkan mereka yang masih menggunjingkan dirinya.
Di kamar, Joanna langsung menelepon Jeffrey. Namun tidak diangkat sama sekali. Karena suaminya sedang sibuk sekali. Membuat dirinya kembali menangis dan akhirnya tertidur lagi.
Udah kesel sama Joanna?
Tbc...
![](https://img.wattpad.com/cover/336001580-288-k917645.jpg)